"Kadang kasus kerusakan gigi justru diakibatkan karena terlalu semangatnya menggosok gigi. Akibatnya, menggerus gingiva sebagai jaringan penyangga gigi. Jika dibiarkan lama, bisa menjadi radang gusi/gingiva."
Oleh. drg. Soffy Wineta Savitri
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Segala puji bagi Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Sehingga detik ini, kita bisa bersua dalam sharing ilmu via dunia maya. Salam dan salawat tercurah kepada Kanjeng Rasulullah Muhammad saw., semoga kita bisa menjadikan beliau sebagai teladan dengan menjadikan Islam sebagai pedoman bagi kehidupan.
Tak lupa, saya mengucap terima kasih dan salam hormat kepada Mom Andrea juga salam sayang tuk teman-teman NP yang memberi ruang buat sharing ringan malam ini.
Ok, malam ini saya mau berbagi tentang Gingiva Sehat, Gigi Kuat. Teman-teman sering perhatikan gingiva (gusi) masing-masing kah? Sudah merasa baik-baik saja? Semoga demikian adanya ya.
Kenapa orang gak sadar bahwa kesehatan gusi dan gigi berkaitan banget? Mereka merasa hanya gigi yang perlu diperhatikan, sementara gusi disepelekan. Padahal, gusi ibarat media melekatnya gigi, ibarat gigi itu tanaman, maka gusi adalah tanahnya. So, kesehatan gusi akan menentukan kekuatan gigi. Di samping juga gusi yang sehat akan menambah estetik gigi ketika senyum apalagi tertawa.
Kesehatan gingiva (gusi) menjadi penentu gigi yang sehat dan kuat. Hal ini tidak hanya dilihat dari kebersihan gigi, namun juga bentuk gusi. Gusi yang sehat, menjadi salah satu penopang utama gigi untuk sehat. Selama warna dan bentuk gusi normal, yaitu pink, kemerahan, dan celah gusi (gingival sulcus) berbentuk V, lengkung mahkota gigi tertutup gusi, dikatakan gusi sehat. Sehingga jika terjadi kondisi seperti terdapat benjolan, tidak ada bentukan V, atau gigi terbuka hingga akar, maka gusi mengalami kelainan.
Ada beberapa jenis gusi, di antaranya:
- Gusi sehat. Yakni gusi yang berwarna merah muda, pinky, kontur berlekuk seperti kulit jeruk, licin. Konsistensi kuat, kenyal melekat pada struktur di bawahnya. Tidak ada poket/saku gusi
- Gusi abnormal. Yaitu gusi yang terdapat poket/saku gusi, mudah berdarah, bahkan posisinya menjadi naik, sehingga gigi pun turun.
Lantas, apa itu poket/saku gusi?
Saku Gusi (Pocket Gingiva)
Celah gusi merupakan penghubung antargigi. Apabila celah gusi tidak berbentuk V (segitiga lancip), bahkan sudah mengalami benjolan-benjolan dengan warna yang merah, berarti sudah terbentuk poket/saku gusi. Kadang kasus kerusakan gigi justru diakibatkan karena terlalu semangatnya menggosok gigi. Akibatnya, menggerus gingiva sebagai jaringan penyangga gigi. Jika dibiarkan lama, bisa menjadi radang gusi/ gingiva.
Apabila semakin parah, benjolan/pembengkakan ini akan terisi sisa-sisa makanan yang terselip karena tidak terjangkau sikat gigi. Akibatnya membentuk plak dan bila menahun akan mengalami pengerasan yang dikenal dengan Kalkulus/Karang Gigi
Pada gigi yang berdesakan/tidak rata, rentan terbentuk plak, bahkan kalkulus. Namun, ada juga yang susunan giginya rata, memiliki banyak kalkulus, hal ini bisa dipengaruhi keadaan kelenjar liur yang bersifat basa. Jika kalkulus dibiarkan menahun, selain menyebabkan halitosis (bau mulut) juga berakibat gigi goyang tanpa mengalami lubang. So, jangan malas berkunjung ke drg., ya, karena karang gigi hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi. Kita sebut Calculektomy atau Scaling. Sehingga mempunyai gigi kuat tidak tergantung usia. Jika perawatannya bagus, sampai usia 60-an kita bisa memiliki gigi yang kuat dan lengkap.
Yang biasanya dilakukan ketika ada masalah pada gigi seperti:
Resesi Gingiva biasanya dilakukan pencangkokan gusi yang dilakukan oleh Spesialis Periodontia. Mereka mengambil gusi dari langit-langit atau gigi sebelahnya. Untuk poket, terapinya dilakukan kuretase. Dikeluarkan jaringan granulasi, darah kotor hingga gusi dalam kondisi V kembali. Jika sudah terbentuk poket, gusi sudah mengalami peradangan, yang kita kenal dengan Gingivitis. Ciri mudahnya gingivitis adalah jika kita gosok gigi, mengalami pendarahan. Segera temui dokter gigi, jika gingivitis mulai menyapa. Karena jika dianggap sepele, bisa lanjut ke periodontitis/kerusakan jaringan yang di bawah gusi. Idealnya per 6 bulan, melakukan kunjungan ke dokter gigi.
Pertanyaan
1. Yanti Yunengsih
Kalau gusi bengkak disebabkan karena apa? apa bisa dari makanan?
2. Dewi Kusuma
Bagaimana mengatasi plak gigi yang sudah menahun? Dan apa tip untuk membersihkan secara mandiri?
Apakah benang gigi bisa diganti dengan benang jahit, Dok?
3. Hanimatul Umah
Dok, gigi geraham saya hampir copot tapi terasa nyeri kalau saya goyangkan, akar gigi sudah tinggal sedikit mau tanya langkah apa yang harus saya lakukan ke dokter gigi apakah berbahaya kalau dicabut, geraham bagian bawah gigi saya?
Ijin bertanya lagi, apakah benar berbahaya cabut gigi yang mengenai syaraf? (afwan jika awamnya saya )
4. Suryani Syahrir
Izin bertanya dok. Saya pernah kecelakaan yang membuat 4 gigi patah dan harus disambung. Seiring waktu kadang ngilu. Apa penyebabnya, ya? Terus di gusi atas juga kadang muncul gelembung. Itu kenapa, ya, Dok? Syukron.
5. Sulimah
Tanya, Bu Dokter. Untuk penggunaan pasta gigi apakah ada batas banyaknya yang dipakai untuk menggosok gigi? Karena kalau lihat di gambar bungkus odol, pastanya memenuhi sikat. Tapi saya pernah dengar kalau pemakaian pasta cukup seadanya saja. Apakah benar begitu? Atau ada aturan pemakaian pasta untuk menggosok gigi agar gigi sehat?
Benang gigi ini bisa dibeli di mana, Dok? Trus cara pakainya bagaimana?
6. Nur Fatimah
Izin bertanya, Bu Dokter. Gigi saya mudah rapuh, akhirnya pada berlubang jadi sering sakit gigi, kira-kira penyebabnya apa ya, Bu? Apakah dari faktor makanan, padahal usia saya baru 30 tahun.
Yang kedua, sebaiknya sehari sikat gigi berapa kali, Bu, dan kapan waktu yang terbaik?
7. Iha Soliha
Bu Dokter, apa ada hubungannya gusi dengan gigi yang tanggal?
Seusia saya sudah banyak yang giginya tanggal, Dok, ini juga tidak langsung dicabut lewat proses ditambal yang laser juga.
Apa yang harus dilakukan untuk perawatan agar jangan banyak yang tanggal?
Jawaban:
- Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh… Gusi bengkak bisa disebabkan oleh gigi jika terdapat lubang gigi yang dibiarkan tanpa penambalan. Kita sebut abses ya, jika karena ada gigi yang lubang. Namun jika giginya sehat-sehat aja.. bisa disebabkan mau tumbuh gigi geraham bungsu.
- Plak menahun/ karang gigi hanya bisa pakai alat dari dokter gigi, Bu.
Yang bisa dilakukan mandiri, hanya mencegah timbulnya plak.
- Rutin gosok gigi dengan cara yang benar pada pagi (setelah sarapan pagi) dan malam (sebalum tidur)
- Gunakan benang gigi untuk yang membersihkan makanan yang nyelip, Hindari pakai tusuk gigi.
- Untuk sementara boleh, tapi jangan keterusan. Karena Benang gigi ukuran dan kekuatannya, beda dengan benang jahit
- Sisa akar cenderung bisa menjadi sakit memang jika tidak dicabut. Sebaiknya memang dilakukan pencabutan, jika kondisi giginya sudah tidak nyeri. Minum antibiotik, analgesik, untuk meredakan nyeri sebelum pencabutan.
- Cabut gigi pasti akan mengenai saraf gigi yang dicabut. Yang berbahaya jika mengenai saraf yang lain, misal saraf dekat mata untuk gigi atas. Tapi ini bukan karena pencabutan, biasanya waktu anastesi nyasar ke saraf anggota lain. Tapi ini jarang ya.
- Disambung berarti ditambal, ya, Bu. Jika ada gelembung di gusi, berarti ada kebocoran tambalan. Akibatnya saluran akar yang tertanam di gusi mengalami infeksi. Dokter gigi akan melakukan PSA (perawatan saluran akar) untuk terapinya plus minum obat antibiotik dan antiinflamasi.
- Penggunaan pasta gigi secukupnya, sesuai bulu sikat yang kita pakai. Hal ini memudahkan biar merata pembersihannya. Tapi jika kita bisa mengontrol pembersihan, pasta sedikit pun gak masalah. Sebenarnya yang penting, gerakan sikatnya 'kan? Menjangkau ke semua lapisan gigi plus sisa makanankah? Jika cukup bisa membersihkan walau sedikit pasta, gak masalah.
- Sudah banyak dijual, di apotek, indomaret ada juga kok.
Tinggal digerakkan atas bawah mengikuti lengkung gusi aja, Mbak.
- Rapuhnya gigi memang bisa dari faktor makanan yang manis dan lengket.
Tapi bisa juga karena kandungan kalsium gigi yang rendah, pas ibu kita mengandung.
Gosok gigi : min. 2xsehari (pagi dan malam sebelum tidur) - Pembahasan kali ini tentang gigi yang tanggal karena gusinya yang tidak sehat. Seperti karena kalkulus/karang gigi yang menahun, maupun resesi gingiva (gusi turun). Walau ada juga yang gigi dicabut karena lubang pada gigi padahal gusinya sehat.[]
Ternyata Pentingnya merawat gusi dan gigi sedini mungkin. Jika tidak Serem2 gimana lihat gigi yg rusak.
Alhamdulillah dapat ilmu yang bermanfaat. Kesalahan dalam menggosok gigi membuat gusi bermasalah. Penyebabnya adalah minimnya ilmu tentang pemeliharaan gusi berdampak pada kesehatan gig.
Selama ini kalau gigi tanggal dikira karena gigi bermasalah
Perawatan yang sering terlupakan bagi sebagian, Namun nyatanya perawatan inilah yang mampu memberikan kesehatan gigi. MasyaAllah Sharing Bermanfaat Barakallah
Wah ternyata kesehatan gigi tidak hanya dilihat dari kebersihan gigi, namun juga bentuk gusi. Warna gusi juga bisa jadi tanda sehat dan tidaknya gusi. Terima kasih ilmunya Bu dokter...
Terasa berbeda ya, kalau sharing dari ahlinya. Jelas dan bermanfaat banget
Perawatan gusi memang sering dilupakan oleh sebagian orang. Nyatanya, perawatan ini bagian penting dari merawat gigi itu sendiri.. jazakumullah khoiron katsiron atas sharing yang bermanfaat ini.
Terima kasih, Bu dokter, atas sharing tentang gusi dan gigi.