"Jika kita sering menulis, lambat laun, orang akan mengenali kekhasan tulisan kita. Untuk itu, kita harus terus menulis dan menulis. Semakin tinggi jam terbang, insyaallah akan semakin bagus pula tulisan kita."
Oleh. Mariyah Zawawi
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Assalamu'alaikum,
Dalam sharing kali ini, saya akan membagikan sedikit ilmu tentang hal-hal yang bisa membuat orang tertarik dengan tulisan kita. Mungkin, ini bukan hal yang baru bagi teman-teman semua. Bahkan bisa jadi, teman-teman sudah mempraktikkan dan menguasainya. Meskipun ini bukan hal yang baru, izinkan saya untuk menyampaikannya, sebagai upaya untuk mengikat ilmu agar tidak terlepas.
Ada tiga hal yang akan membuat seseorang tertarik untuk membaca tulisan kita. Yaitu judul, lead, dan paragraf pertama. Menurut para penulis senior, tiga hal ini pula yang pertama kali dibaca oleh para redaktur media. Jika tiga hal ini menarik, mereka akan menerima tulisan kita. Sebaliknya, jika kurang menarik, mereka akan menolaknya. Karena itu, kita harus membuatnya semenarik mungkin.
Meskipun ketiga hal ini merupakan satu kesatuan, tetapi masing-masing memiliki porsi yang berbeda. Porsi terbesar, ada pada judul. Berikutnya lead, dan terakhir paragraf pertama. Hal ini bisa digambarkan melalui sebuah piramida terbalik. Bagian paling atas ditempati judul, kemudian lead, lalu paragraf pertama.
Karena itu, judul harus menarik, tajam, mengandung angle, serta arah tulisan. Sedangkan dalam lead, dan paragraf harus menampakkan keunikan perspektif kita. Lead bisa berupa puisi, lagu, quote dari tokoh, pantun, kisah, atau kesimpulan penulis. Jika lead atau paragraf pertama berupa paparan fakta, upayakan untuk tidak copy paste. Akan lebih menarik, jika kita menuangkannya dalam bentuk narasi dengan bahasa kita sendiri.
Jika kita sering menulis, lambat laun, orang akan mengenali kekhasan tulisan kita. Untuk itu, kita harus terus menulis dan menulis. Semakin tinggi jam terbang, insyaallah akan semakin bagus pula tulisan kita. Agar tulisan kita berkarakter, kita bisa mengambil tulisan-tulisan mereka yang sudah master dalam menulis sebagai contoh. Misalnya tulisan Ustaz Felix Siauw, Ustaz Doni Riw, Ustazah Asri Supatmiati, Ustazah Fika Komara, dan lainnya. Tulisan mereka memiliki kekhasan masing-masing.
Oh ya, meskipun saya menyampaikan hal ini, bukan berarti saya sudah jago dalam menulis. Saya masih belajar untuk menerapkan ilmu ini, sehingga tulisan saya mungkin belum sebagus mereka yang sudah benar-benar menguasai dan mempraktikkannya.
Sekian sharing dari saya. Semoga yang sedikit ini bermanfaat. Semoga semakin banyak yang tertarik untuk membaca tulisan kita, agar semakin banyak yang tercerahkan dengan cahaya Islam, sehingga kebangkitan Islam semakin dekat.
Mohon maaf jika banyak kekurangan.
Billaahit taufiiq wal hidaayah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.[]
Photo : Google & Pribadi