Subjek Kalimat

Subjek Kalimat

Belajar subjek kalimat kesannya sederhana tetapi ketika subjek tidak ada, kalimat menjadi kurang enak dibaca dan membuat pembaca bingung kalimat ini menjelaskan tentang apa dan menerangkan siapa.

Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Sintaksis (Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, Keterangan) disingkat S+P+O+Pel+K

Teman-teman pasti sudah familier dengan pola S+P+O+Pel+K, apalagi ini pernah diajarkan ketika kita duduk di bangku sekolah. Ketika menulis pun harusnya menerapkan pola ini dalam naskah, minimal SPO ada.

Namun, masih ada beberapa penulis yang menyajikan naskahnya secara tidak lengkap sesuai aturan pola sintaksis. Bahkan kebanyakan yang saya dapati saat mengecek naskah teman-teman minus subjek, sehingga membacanya menjadi tidak enak.

Ibarat anggota tubuh, badannya ada, tapi kepalanya hilang.

Berikut penjelasan ringkas sintaksis:

  1. Subjek : Bagian yang menandai apa yang dikatakan, bagian pokok, atau bagian yang diterangkan.
  2. Predikat : Bagian yang menandai apa yang dikatakan tentang subjek atau bagian yang menerangkan subjek.
  3. Objek : Bagian yang melengkapi predikat.
  4. Pelengkap : Bagian yang melengkapi predikat atau objek predikat
  5. Keterangan : Bagian yang tidak merupakan inti kalimat dan dapat diubah letaknya.

Kita fokus ke subjek, karena rata-rata naskah teman sudah oke dalam Predikat, Objek, Pelengkap, dan Keterangan, tetapi subjeknya hilang.

Belajar subjek kalimat kesannya sederhana atau kadang disepelekan, tetapi ketika tidak ada subjek, kalimat menjadi kurang enak dibaca, karena kita bingung kalimat ini menjelaskan tentang apa, menerangkan tentang siapa? Akhirnya maknanya pun hilang atau pembaca tidak memahami atau menangkap maksud yang disampaikan oleh penulis.

Agar pembaca mampu memahami apa yang kita sampaikan dalam naskah kita, baik kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, maka harus dipahami dulu tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, termasuk sintaksis, kata penghubung, kata berpasangan, tanda titik, tanda koma, dll.

https://narasipost.com/sharing-ilmu-kepenulisan/06/2022/ada-apa-dengan-tanda-baca/

Sama saja sebenarnya ketika kita ngomong langsung dengan orang atau sedang mengisi forum. Kita tentu sudah tahu materi apa yang hendak kita sampaikan. Karena kita sudah tahu, bahkan menguasai materi tersebut, maka kita akan terhindar dari penjelasan yang bertele-tele muter-muter, atau ngalor-ngidul.

Begitu juga ketika kita ingin menuangkan gagasan-gagasan kita dalam bentuk tulisan, maka sebagai penulis harus terus-menerus mempelajari ilmu kepenulisan, agar pembaca mudah memahami dan menangkap maksud dari penulis tersebut.

Maka, penting untuk mempelajari sintaksis dalam hal ini subjek kalimat.

Unsur Wajib

Subjek dan predikat adalah unsur wajib dalam sebuah kalimat. Subjek menandai apa yang dikatakan, sedangkan predikat menandai apa yang dikatakan tentang subjek.

Nama lain subjek adalah “pokok”, sedangkan predikat adalah “sebutan”.

Subjek lazimnya terletak di sebelah kiri atau sebelum predikat dan mewakili tentang apa atau siapa kalimat itu.

Subjek itu isinya tidak mesti orang, bisa berupa tempat, atau benda yang melakukan tindakan kalimat.

Secara umum, fungsi subjek dalam kalimat adalah memperjelas makna, menjadi pokok pikiran, dan menegaskan makna.

Berikut ini beberapa bagian naskah teman-teman yang minus subjek.

1. Berinteraksi dengan masyarakat merupakan kebutuhan dasar. Untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya dan juga naluri-naluri yang dimilki. Juga dalam pemuasan akal yang menjadi potensi kehidupan.

2. Menuntut adanya pemenuhan. Membutuhkan solusi hingga ke akar.

3. Melihat dunia dari sudut pandang akidah Islam. Mengajarkan tauhid juga kepribadian.

4. Memurnikan pendidikan hanya berasal dari Islam tidak bercampur dengan opini dari luar. Yang justru bertentangan dengan pola pengasuhan dalam Islam.

5. Butuh jeli melihat tumbuh kembang ananda.

Perbaikan:

  1. Manusia (subjek) perlu berinteraksi dengan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar jasmaninya dan juga naluri-naluri yang dimiliki, serta dalam pemuasan akal yang menjadi potensi kehidupan.
  2. Pemenuhan kebutuhan (subjek) menuntut adanya solusi hingga ke akarnya.
  3. Setiap muslim idealnya melihat dunia dari sudut pandang Islam. Mereka harusnya mampu mengajarkan tauhid juga kepribadian Islam.
  4. Pendidikan yang murni hanya berasal dari Islam dengan tidak tercampur opini dari luar. Pola pengasuhan dari luar justru bertentangan dengan pola pengasuhan dalam Islam.
  5. Para orang tua harus jeli melihat tumbuh kembang ananda

Sampai ketemu di-sharing ilmu berikutnya.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Miladiah al-Qibthiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Impor Beras Jadi Jalan Pintas
Next
Indonesia dan Kandidat Vaksin TBC
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

16 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Wd Mila
Wd Mila
9 months ago

MasyaaAllah.. Jazakillah khoir ilmu Mba Mila

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Wd Mila
9 months ago

Sami² Mbak

Siti komariah
Siti komariah
9 months ago

Memang Mbak Mila dalam mengaplikasikan subjek ke sebuah tulisan agak sulit. Kalau bikin kalimat biasa gampang, tapi kalau masuk dalam kalimat kadang suka mbelebet.

Makasih Sharingnya Mbak Mila

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Siti komariah
9 months ago

Sami² Mbak

Sartinah
Sartinah
9 months ago

Masyaallah, sepertinya mudah tapi bikin bingung juga ya kalau belajar subjek.

Syukran mbak Mila atas sharingnya

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Sartinah
9 months ago

Afwan, Mbak.

Firda Umayah
Firda Umayah
9 months ago

Terlihat sepele, padahal penting selalu menyertakan subjek dalam sebuah kalimat. Jazakillah Khoiron katsiron kepada mbak Mila, tim redaksi NP

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Firda Umayah
9 months ago

Ya, Mbak. Ketika membuat kalimat memang harus memperhatikan pola sintaksis

Indrarini
Indrarini
9 months ago

Masyaa Allah
Jazakillahu khayran atas ilmuny Mbak
Barakallah Mbk Mila..

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Indrarini
9 months ago

Waiyyaki khairan, Mbak

Deena
Deena
9 months ago

Semangat untuk terus belajar buat kita semua!

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Deena
9 months ago

Semangat

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
9 months ago

MasyaAllah ini ilmu penting, kebiasaan penulis pemula terlewat menulis subjeknya termasuk aku.

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Hanimatul Umah
9 months ago

Jangan pernah berhenti belajar Mbak. Termasuk aku, masih sangat minim ilmu tentang Bahasa Indonesia

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
9 months ago

Jazakillah khoyron katsiron, membacanya pelan-pelan untuk diterapkan dalam setiap serangkaian tulisan.
Barokallahu fiik, Mbak

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Afiyah Rasyad
9 months ago

Wafiki barakallahu Mbak

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram