Bagi seseorang yang berpikir, fenomena Selat Gibraltar ini akan membuatnya semakin beriman kepada Allah Swt. dan meyakini kebenaran Al-Qur'an tanpa keraguan sedikit pun.
Oleh. Sartinah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com & Penulis Rempaka Literasi)
NarasiPost.Com-Tahukah kamu tentang sebuah negara yang memiliki lautan dua warna? Yups, namanya Gibraltar. Bagi sebagian masyarakat, nama Gibraltar mungkin terdengar asing di telinga bahkan sulit untuk diucapkan. Gibraltar merupakan sebuah negara yang terletak di selatan Spanyol yang secara teritorial masuk dalam wilayah Kerajaan Inggris.
Secara geografis, wilayah Gibraltar memang terbilang kecil dan hanya memiliki jumlah penduduk sekitar 30 ribu orang. Meski demikian, negara itu memiliki potensi wisata yang mengagumkan. Salah satunya adalah air laut yang memiliki dua warna dan membentuk seperti garis lurus di tengah laut. Fenomena unik tersebut berada di Selat Gibraltar.
Pesona eksotis Selat Gibraltar sudah tidak diragukan lagi. Selat Gibraltar merupakan salah satu selat yang terkenal di dunia dan menjadi rebutan beberapa negara, seperti Spanyol dan Inggris. Hebatnya lagi, fenomena terpisahnya air laut di selat ini pun telah diabadikan dalam Al-Qur'an.
Lokasi Selat Gibraltar terbilang unik karena menghubungkan dua perairan, yaitu Laut Tengah atau disebut juga Laut Mediterania dan Samudra Atlantik. Sedangkan secara geografis, selat ini dibatasi oleh beberapa negara. Di bagian selatan berbatasan dengan Maroko dan Ceuta, sedangkan di bagian utara berbatasan dengan Spanyol dan Gibraltar sendiri. Belum lagi, ada pulau-pulau kecil yang statusnya masih menjadi rebutan Maroko dan Spanyol, salah satunya adalah Pulau Perejil.
Selat Gibraltar memiliki lebar 14,3 kilometer dengan kedalaman yang bervariasi, dari sekitar 300 sampai 900 meter (980–2.950 kaki) di beberapa lokasinya. Selain itu, selat ini memiliki arus yang terbilang kuat yakni mencapai kecepatan 5 knot (9,3 km/jam). Dengan kecepatan arus yang kuat, maka kondisi ini akan memengaruhi navigasi kapal yang berlayar di atasnya. Tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang melewati selat ini.
Selain itu, Selat Gibraltar merupakan jalur pelayaran yang penting dan sibuk. Pasalnya, banyak kapal yang melintasi selat ini demi mencapai tujuannya masing-masing, mulai dari kapal dagang, kapal pesiar, hingga kapal militer. Dengan kemajuan sains yang mengagumkan, para ilmuwan telah mampu mengungkap sebab-sebab mengapa air laut di Selat Gibraltar tak bisa menyatu meski berada dalam satu garis.
Pandangan Sains
Siapa pun yang melihat fenomena Selat Gibraltar akan tahu dengan jelas perbedaan kedua airnya yang tampak kontras. Laut Mediterania berwarna biru gelap yang berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik yang berwarna biru terang. Hebatnya, keduanya tetap pada karakteristik masing-masing seolah hidup di ekosistem yang terpisah.
Fenomena yang menakjubkan ini membuat para ilmuwan melakukan banyak penelitian untuk mengetahui mengapa kedua sisi airnya tak bisa menyatu. Setelah para ahli melakukan berbagai penelitian, maka diketahuilah bahwa setiap lautan memiliki pemisahnya masing-masing. Pemisah itu kemudian dinamakan front, yang dianalogikan dengan pemisahan di antara dua pasukan. Pemisah inilah yang membuat karakteristik air laut tetap terjaga sehingga makhluk hidup yang tinggal di dalamnya pun bisa tetap hidup.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli pun terbilang lama dan memiliki beberapa tahapan. Pada tahun 1873 M (1283 H) misalnya, para ilmuwan yang tergabung dalam tim peneliti dari Inggris melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan setiap jenis air laut. Mereka melakukan pelayaran selama tiga tahun dan mengarungi semua lautan di bumi untuk mengumpulkan sampel-sampel air laut dari berbagai lautan. Dari ekspedisi laut yang diberi nama Challenger tersebut kemudian diketahui perbedaan kondisi air laut antara satu dengan yang lain, baik dari temperatur, berat jenis, kadar garam, maupun biota lautnya. (Ihram.co.id)
Kemudian pada tahun 1933, tim peneliti dari Amerika mengadakan ekspedisi ilmiah di Teluk Meksiko untuk mempelajari karakteristik lautan. Untuk itu, mereka menyebar ratusan pos-pos lautan agar dapat mengetahui karakteristiknya. Dari ekspedisi ilmiah tersebut mereka mengetahui adanya dua laut yang berbeda sifatnya. Mereka pun menyimpulkan bahwa perbedaan karakter tersebut telah membatasi satu lautan dengan yang lainnya. Meski demikian, para peneliti masih belum memiliki sebuah jawaban, yakni mengapa airnya tidak bisa bercampur? https://narasipost.com/motivasi/07/2023/ketika-air-begitu-berharga/
Jawaban itu akhirnya mulai terungkap setelah tahun 1962. Para peneliti menemukan bahwa batas-batas laut tersebut mampu menahan aliran air laut yang menyeberang dari satu laut ke laut lainnya. Adanya pembatas tersebut membuat masing-masing laut mampu menjaga karakteristik dan batas wilayahnya masing-masing sehingga tidak bercampur aduk antara satu dengan yang lainnya. Para ahli pun menyebut, adanya gaya fisika yang disebut dengan tegangan permukaan, membuat air yang saling bersebelahan tersebut tidak menyatu. Akibat perbedaan masa jenis, maka tegangan permukaan telah mencegah air laut untuk bercampur.
Terkait terpisahnya air laut di Laut Mediterania dan Samudra Atlantik, William Winn Hay (ahli geologi Amerika) pun ikut mengungkap temuannya. Menurutnya, air di Laut Mediterania terasa lebih hangat dan berkadar garam lebih tinggi, sedangkan air di Samudra Atlantik lebih dingin dan memiliki kadar garam lebih rendah. Tak hanya di Laut Mediterania dan Samudra Atlantik, air di Teluk Oman dan Teluk Persia pun memiliki batasan yang berbeda, baik dari ekosistem maupun segi kimiawi yang ada di antara keduanya. Inilah penjelasan sains tentang terpisahnya dua lautan yang sangat mengagumkan tersebut.
Diabadikan dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci yang dijadikan petunjuk bagi manusia. Namun, Al-Qur'an tak hanya dijadikan sebagai kitab suci umat Islam semata, tetapi juga sebagai sumber ilmu pengetahuan. Al-Qur'an bukan pula sebuah buku yang berisi sains, tetapi kitab suci yang di dalamnya berisi tentang kebenaran. Al-Qur'an sendiri memiliki lebih dari 6.000 ayat dan sekitar 1.000 di antaranya berkaitan dengan sains.
Oleh karena itu, Islam memerintahkan para pemeluknya untuk terus mempelajari ilmu pengetahuan. Dengan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, maka manusia akan semakin menemukan keajaiban dan kebenaran Al-Qur'an. Salah satunya adalah penelitian tentang dua air laut yang tidak menyatu. Fenomena tersebut telah diabadikan dalam surah Ar-Rahman ayat 19–20:
مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يلْتَقِيَانِ . بينهُمَا برْزَخٌ لَّا يبْغِيَانِ
Artinya: "Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing."
Peristiwa terpisahnya dua lautan dapat dipahami sebagai ayat kauniyah (tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. pada alam semesta). Allah pun menerangkan tentang perbedaan dua air laut tersebut dalam surah Al-Furqan ayat 53:
وَهُوَ ٱلَّذِى مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا
Artinya: "Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi."
Bagi seseorang yang berpikir, maka hal ini akan membuatnya semakin yakin bahwa kuasa Allah saja yang menjadikan dua air laut dapat bertemu tanpa saling bersatu. Seharusnya pengkajian dan penelitian terhadap berbagai fenomena alam menjadikan seseorang semakin beriman kepada Allah Swt. dan meyakini kebenaran Al-Qur'an tanpa keraguan sedikit pun.
Wallahu a'lam bishawab.[]
MasyaaAllah.. nikmat mana lagi yang kau dustakan. Sudah banyak bukti bahwa Al-Quran adalah firman Allah Swt, Tuhan Seluruh Alam..
Setuju mbak Mila. Kalau dengan berbagai fenomena dan keajaiban alam semesta saja belum membuat seseorang beriman, butuh bukti apa lagi. Syukran mbak Mila sudah mampir.
Baca tulisan ini serasa nostalgia di pelajaran Geografi. Hehe
Baarakallah mbak Sar
Hehe ... iya juga ya. Ya, lumayan buat nostalgia masa sekolah. Syukran mbak Dia, wa fiik barakallah
Fenomena ini menunjukkan bahwa, isi Al-Quran yang di sampaikan Nabi Muhammad saw. 14 abad yang lalu, benar secara mutlak
Barakallah mb Sartinah..
Setuju mbak Erdiya. Sungguh aneh ya ketika masih ada yang meragukan kebenaran Al-Qur'an saat ini dan mencampakkan hukum-hukumnya. Syukran ya mbak sudah mampir, wa fiik barakallah.
Masyaallah. Keunikan dan keajaiban alam semesta termasuk lautan sudah terangkum secara menyeluruh di dalam Al-Qur'an. Seharusnya hal itu makin menambah keimanan kita kepada Sang Pencipta dengan menerapkan seluruh aturan-Nya.
Barakallah mba @Sartinah.
Naskahnya selalu okey
Betul mbak Atien. Al-Qur'an adalah kitab suci yang super komplet ya. Tak layak rasanya seorang manusia meragukan kebenaran Al-Qur'an, apalagi bagi seorang muslim. Syukran sudah mampir mbak, wa fiik barakallah.
Masyaallah sungguh indah jagat raya ciptaan Allah Swt. Selayak senantiasa bersyukur atas keindahan alam semesta . Sebagai wujud tadabbur Allah mengagungkan ciptaan-Nya.
Pokoknya selalu keren nih tulisan mba Satinah
Betul, Bu. Ciptaan Allah semuanya mengagumkan dan pasti memiliki ibrah bagi manusia. Syukran Bu Dewi sudah mampir.