Ikan Pari Jawa, Benarkah telah Punah?

Ikan pari jawa telah dinyatakan punah oleh para peneliti. Inilah ikan laut yang pertama kali dinyatakan punah akibat aktivitas manusia.

Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com dan Penulis Riak Literasi)

NarasiPost.Com-Ada yang pernah makan ikan pari? Di daerah Tuban dan sekitarnya, ikan ini biasa diolah menjadi sayur mangut. Ada juga yang digoreng dan dimakan dengan sambal serta lalapan. 

Habitat

Ikan pari merupakan salah satu ikan laut yang banyak disukai oleh masyarakat. Ternyata, ikan ini memiliki banyak spesies dan tersebar di berbagai belahan dunia. Ada 13 famili dengan 560 jenis ikan pari.

Ikan berbentuk pipih ini banyak dijumpai di perairan yang berlumpur, berpasir, atau yang berbatu karang. Namun, beberapa jenis ikan ini ada yang ditemukan di pantai dan lingkungan air tawar, seperti ikan pari Himantura signifer. Ikan pari jenis ini hanya ditemukan di perairan air tawar.

Dalam situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, ikan pari juga disebut dengan ikan peh. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Stingrays. Ikan ini merupakan ikan bertulang rawan dan termasuk grup Cartilaginous. Bentuknya pipih melebar, memiliki sepasang sirip dada yang melebar dan menyatu dengan sisi kanan serta kiri kepalanya. Saat berenang, bentuk ikan ini tampak bundar, jika dilihat dari bawah.

Bentuk dan Perkembangbiakan Ikan Pari

Ikan pari pada umumnya memiliki ekor menyerupai cemeti. Ada pula spesies yang ekornya dilengkapi dengan duri penyengat atau sting-rays. Pada pangkal ekor pari jantan terdapat sepasang alat kelamin yang disebut clasper. 

Mata ikan ini terletak di bagian samping. Letak matanya itu menjadi keunikan ikan ini. Mulutnya berbentuk terminal mouth. Ikan termasuk jenis predator. Ia bernapas menggunakan celah insang yang jumlahnya 5–6 pasang. Celah insang ini terletak di dekat mulut bagian bawah.

Ikan pari berkembang biak dengan bertelur dan melahirkan atau ovovivipar. Telur akan berkembang di dalam tubuh induknya. Setelah 9–12 bulan, telur akan menetas. Anak-anak ikan pipih ini akan tetap berada dalam tubuh induknya hingga siap dilahirkan. Setiap melahirkan, ikan ini memiliki 5–6 ekor anak. 

Ukuran tubuh ikan ini bervariasi. Yang berukuran kecil kebanyakan termasuk famili Nakidae. Lebarnya mencapai 5 cm, panjangnya 10 cm. Sedangkan ikan yang berukuran besar, lebarnya bisa mencapai 610 cm dan panjangnya 700 cm. Ikan peh yang berukuran besar seperti ini biasanya termasuk keluarga pari manta dan mobulidae.

Ikan pari biasanya berenang dalam kelompok-kelompok kecil. Kadang juga sepasang-sepasang atau soliter. Bentuk tubuh mereka yang pipih, memungkinkan mereka berenang di dasar perairan. Sesekali, mereka berenang di permukaan atau bagian tengah perairan. (kompas.com, 05/09/2022)

Ikan Pari Jawa

Perairan Indonesia merupakan habitat dari berbagai jenis hiu dan pari. Hampir separuh dari 500 jenis hiu dan pari hidup di perairan Indonesia, yakni 221 jenis. Dari 221 jenis itu, yang 120 adalah jenis hiu. Sedangkan sisanya, yakni 101 merupakan jenis pari. (forestdigest.com, 21/01/2024)

Salah satu spesies ikan pari yang ada di Indonesia adalah pari jawa atau Java Stingaree. Sayangnya, ikan ini dinyatakan telah punah. Hal ini dilaporkan oleh tim internasional yang dipimpin oleh Charles Darwin University (CDU), Australia. (kompas.com, 16/12/2023)

Ikan pari jawa (Urolophus javanicus), adalah spesies ikan pari di keluarga Urolophidae. Ikan jenis ini ditemukan pertama kali oleh Eduard von Martens pada tahun 1862. Peneliti dari Jerman itu membelinya di sebuah pasar di Jakarta. 

Ia membelinya karena tertarik melihat bentuknya yang aneh. Ikan ini berbentuk bulat dan memiliki ekor dengan duri berbisa. Ukurannya hanya sebesar piring makan, lebih kecil dari ikan pari pada umumnya,

Karena berbentuk bulat, Martens mengelompokkannya dalam genus pari bulat Trygonoptera dan memberinya nama Trygonoptera javanica. Ia menulis hal ini dalam jurnal ilmiah Minatsberichte der Akademie der Wissenschaft zu Berlin pada tahun 1864. Namun, para pakar kemudian memasukkannya dalam genus Urolophus dan memberinya nama Urolophus javanicus. (republika.co.id, 27/12/2023)

Sayangnya, sejak ditemukan 161 tahun yang lalu, ikan pari jawa tidak pernah ditemukan lagi. Selama dua dekade terakhir, berbagai penelitian pun dilakukan untuk memastikan keberadaan ikan ini. Salah satunya dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Sejak tahun 2001 hingga 2017, para peneliti tidak berhasil menemukan ikan ini di laut. Penelitian kemudian dilanjutkan dengan menggandeng para nelayan. Hingga tahun 2023, tidak ada nelayan yang melaporkan bahwa mereka melihat ikan pari jawa. 

Penelitian yang dilakukan akhirnya hanya berdasarkan spesimen ikan yang berada di Leiden, Belanda. Oleh karena itu, tidak banyak yang diketahui dari ikan pari ini. Para ahli juga belum mengetahui jenis kelamin ikan pari jawa tersebut.

Karena ditemukan di pasar ikan di Jakarta, habitat ikan pari jawa diperkirakan berada di perairan Teluk Jakarta. Apalagi, saat ikan itu ditemukan, para nelayan cenderung melaut tidak jauh dari pesisir. Saat itu juga belum ditemukan teknologi pendinginan. Selain itu, ikan pari jenis ini belum pernah ditemukan di tempat lain di Jawa. 

Penyebab Kepunahan

Ikan pari jawa telah dinyatakan punah oleh para peneliti. Inilah ikan laut yang pertama kali dinyatakan punah akibat aktivitas manusia. Prof. H.M. Amin Alamsjah, ahli perikanan dan kelautan dari Universitas Airlangga mengatakan bahwa ada lima penyebab terjadinya kepunahan ini. 

Pertama, penangkapan dengan cara yang menyebabkan kerusakan ekstrem. Misalnya, penggunaan bom ikan atau bahan kimia. Kedua, penangkapan ikan secara berlebihan atau overfishing. 

Ketiga, adanya spesies yang bersifat invasif. Keempat, terjadinya degradasi habitat akibat pembangunan di daerah pesisir, seperti pembangunan dermaga, eksploitasi pasir, perdagangan biota secara ilegal, pembuangan limbah industri, serta perubahan iklim.

Kelima, kenaikan suhu global. Tidak semua organisme dapat beradaptasi dengan naiknya suhu air. Akibatnya, banyak yang mati dan akhirnya mengalami kepunahan.

(cnnindonesia.com, 05/01/2024)

Punahnya fauna akibat aktivitas manusia tidak hanya terjadi pada ikan pari jawa. Beberapa jenis ikan lainnya juga mulai terancam punah. Pada 12 Desember 2023, 

International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah merilis Daftar Merah Spesies Terancam Punah. Dalam Daftar Merah IUCN tersebut, setidaknya ada 120 jenis ikan yang terancam punah. 

Menjaga Kelestarian Fauna

Manusia telah diberi amanah oleh Allah Swt. untuk menjadi khalifah di dunia ini. Hal ini telah disebutkan dalam surah Al-Baqarah [2]: 30.

وَإذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٓاىِٔكَةِ إنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرضِ خَلِيْفَةً

Artinya: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.”

Sebagai khalifah, manusia harus menjaga kelestarian alam beserta flora dan fauna di dalamnya. Hal itu dapat dilakukan dengan memanfaatkannya sesuai kebutuhan, sehingga terjaga perkembangbiakannya. Selain itu juga menjaga lingkungannya agar terjaga habitatnya.

Sayangnya, manusia terlalu rakus dan tidak memikirkan akibat kerakusannya. Hal itu mengakibatkan rusaknya lingkungan alam beserta flora dan faunanya. Akibatnya, tak ada yang tersisa untuk anak cucu mereka, kecuali hanya cerita. 

Wallaahu a’lam bi ash-shawaab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Public Speaking yang Terasa Gagal
Next
Gaza Darurat Pangan, Dunia Bungkam
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sartinah
Sartinah
8 months ago

Ikan pari banyak spesies-nya toh? Saya pikir sama aja.

Tapi kalau untuk dimakan, saya belum bisa makan ikan pari sampai hari ini.

Syukran bu sudah berbagi ilmu tentang ikan pari.

Indrarini
Indrarini
8 months ago

Ternyata, ikan pari ada yng hidup di air tawar juga ta..
Aku pling suka ikan pari. Hidup di daerah dataran tinggi, belinya ikan pari yang sdh di asinkan. Di buat ikan pari balado enaknya pool
Naskah yang mengedukasi,.Barakallah, Mbak

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
8 months ago

Alhamdulillah di Paiton masih dijumpai ikan pari, Mbak. Saya terakhir beli bulan kemarin. Yang kecil utuh. Meski musiman, tetapi masih ada ikan pari itu.

Barokallahu fiik, Mbak

Firda Umayah
Firda Umayah
8 months ago

Kalau ikan pari jawa sudah punah, lantas ikan pari yang biasa dijual di pasar itu pari jenis apa ya? Hem, jadi penasaran.

Dia dwi arista
Dia dwi arista
8 months ago

Baarakallah mbak Mariyah

Wd Mila
Wd Mila
8 months ago

Ikan Pari, salah satu jenis ikan yang belum pernah kumakan... kata orang ikan ini rasanya sangat enak..
Barakallahfiik Mba Mariyah, jadi lebih banyak tahu mengenai ikan pari dari naskah Mba..

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Wd Mila
8 months ago

Alhamdulillah, semoga bermanfaat mbak

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram