Penemuan danau bernama Jezero di Mars merupakan tanda-tanda kebesaran Allah Swt. dan kuasa-Nya juga kelemahan manusia yang terbata-bata mengungkap rahasia alam semesta.
Oleh. Haifa Eimaan
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Bumi makin menua. Manusia makin padat berjubel dengan kondisi lingkungan rusak. Atas kondisi ini, bukannya memperbaiki kondisi lingkungan, ilmuwan Barat justru mencari alternatif tempat hidup di planet lain. Salah satu planet yang menjadi objek penelitiannya adalah Mars.
Bertahun-tahun melakukan penelitian di Mars, hasilnya belum seperti yang diharapkan. Namun, baru-baru ini penjelajah NASA Perseverance mengonfirmasi temuannya berupa danau purba di Mars. Hasil temuan ini dipublikasikan oleh jurnal Science Advances pada 26 Januari 2024. Danau purba temuan Perseverance ini dinamakan Kawah Jezero (Jezero Crater). Dari citra yang dikirim Perseverance, danau purba yang telah mengering itu bagian dasarnya mirip danau purba di Bumi. Penemuan ini tentu mengartikan banyak hal. Salah satunya potensi keberadaan air yang merupakan sumber kehidupan.
Akan tetapi, sebelum mengulik dampak temuan danau purba di Mars, ada baiknya untuk mengetahui alasan Mars dijadikan objek penelitian. Termasuk menjawab pertanyaan, bagaimana danau purba di Mars itu terbentuk? Terakhir, hikmah apa yang terselip dari temuan spektakuler ini?
Mengapa Harus Mars?
Dari sekian banyak planet, mengapa harus Mars yang menjadi objek penelitian? Menurut para ilmuwan, dengan mempelajari Mars, pemahaman manusia tentang alam semesta semakin mendalam. Mars memberi kesempatan luar biasa untuk dipelajari struktur dan proses geologinya, lalu dibandingkan dengan proses geologi Bumi. Kelak, hasilnya akan mengarahkan pada pemahaman yang lebih dalam tentang pembentukan dan evolusi planet di seluruh alam semesta.
Alasan lainnya, penelitian Mars menawarkan informasi berharga tentang potensi kehidupan di luar Bumi. Bila terdapatbukti kehidupan mikroba, penemuan ini akan mengubah pemahaman ilmuwan tentang kemungkinan kehidupan lain di alam semesta. Sekecil apa pun temuan ini, tetap akan menarik ilmuwan untuk terus menelitinya.
Satu lagi alasan yang tidak boleh ditinggalkan, Mars merupakan lokasi uji coba teknologi. Tantangan saat mengirim misi robot ke Mars, mulai dari pendaratan, navigasi, dan melakukan eksperimen di lingkungan yang keras, memberikan pengalaman dan pengetahuan yang tak ternilai untuk misi masa depan ke benda langit lainnya.
Sebelum Perseverance, pada 2003 NASA meluncurkan Spirit dan Opportunity Rover dan berhenti operasi pada tahun 2018. Hasil penelitian benda canggih ini menunjukkan bahwa air pernah ada di permukaan Mars. Pada tahun 2005, NASA mengirim ekspedisi Mars Reconnaisasance Orbiter (MRO) yang ditugaskan untuk mengumpulkan data ilmiah dan berfungsi sebagai penghubung komunikasi antara MRO di permukaan Mars dan stasiun Bumi. Di tahun 2011, Curiosity Rover membawa misi untuk memahami potensi kehidupan di masa lalu dengan melibatkan analisis kimia dan geologi. Hasilnya, kondisi Mars 4 miliar tahun lalu tidak jauh berbeda dengan kondisi Bumi dan beberapa misi lainnya. Robot-robot super canggih ini dikirim dengan misi mengeksplorasi Mars.
Perseverance Mengonfirmasi Danau Purba Mars
Diberitakan oleh planetary.org, Perseverance Rover adalah alat eksplorasi Mars yang diluncurkan oleh NASA pada 30 Juli 2020 dan mendarat di Kawah Jezero pada 18 Februari 2021. Perseverance Rover langsung menuju Kawah Jezero karena kawasan tersebut dianggap memiliki potensi ilmiah yang sangat besar. Danau Jezero memiliki jejak air purba dan delta sungai yang mengindikasikan adanya aktivitas air di masa lalu. Delta inilah yang menyuplai sedimentasi ke dalam danau. Lapisan-lapisan sedimen yang ada sangat memungkinkan merekam jejak kehidupan mikroba di masa lampau.
Selain itu, Danau Jezero memiliki struktur geologi kompleks sehingga dapat menggambarkan proses evolusi Mars. Dengan kondisi semacam ini, Perseverance dapat mengumpulkan sampel batuan dan tanah untuk dibawa ke Bumi dan diteliti. Keberadaan delta sungai dapat memberikan wawasan tentang sejarah perubahan iklim dan hidrologi di Mars.
Instrumen Fisik Perseverance
Untuk memenuhi misi selengkap ini, Perseverance Rover dilengkapi dengan berbagai instrumen ilmiah.
Dikutip dari planetary.org, beberapa instrumen utama yang dimiliki oleh Perseverance antara lain sebagai berikut:
- Mastcam-Z (Mast Camera-Z): Kamera stereo yang memungkinkan pembuatan citra 3D dan pengambilan gambar berkualitas tinggi untuk pemetaan permukaan dan studi geologi.
- SuperCam: Alat pengukur spektrometer yang mampu mengidentifikasi dan menganalisis mineral dan komposisi kimia batuan dari jarak jauh.
- RIMFAX, radar yang dapat mendeteksi kantong air 10 meter di bawah permukaan. Para ilmuwan menduga bahwa beberapa air kuno Mars merembes di bawah tanah, di mana ia masih bisa menampung organisme hidup.
- PIXL (Planetary Instrument for X-ray Lithochemistry): Instrumen X-ray yang digunakan untuk menganalisis unsur-unsur kimia didi permukaan batuan dan tanah.
- SHERLOC (Scanning Habitable Environments with Raman and Luminescence for Organics and Chemicals): Alat spektrometer yang mencari jejak molekul organik dan mineral yang dapat menunjukkan tanda-tanda kehidupan di masa lalu.
- Watson (Wide Angle Topographic Sensor for Operations and eNgineering): Kamera beresolusi tinggi yang membantu dalam navigasi dan pengambilan sampel dengan memastikan keamanan dan kesesuaian lokasi untuk berbagai aktivitas.
- PIPA (Planetary Instrument for Paleomagnetism on the Surface of Mars): Alat yang dirancang untuk memahami sejarah medan magnetik Mars dengan mengukur sifat-sifat magnetik batuan.
- MEDA (Mars Environmental Dynamics Analyzer): Sistem yang mengukur suhu, kelembaban, tekanan atmosfer, dan kecepatan angin di permukaan Mars.
- MOXIE (Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment): alat seukuran baterai mobil yang akan mengekstrak karbon dioksida dari atmosfer Mars dan menghasilkan oksigen, seperti pohon di Bumi. MOXIE akan mendemonstrasikan kelayakan pembuatan oksigen di Mars untuk astronaut masa depan untuk bernafas dan digunakan sebagai bahan bakar roket.
- Ingenuity Helicopter: Meskipun bukan instrumen ilmiah tradisional, helikopter ini membawa kamera dan sensor yang digunakan untuk pemetaan dan pemahaman lebih lanjut tentang medan di sekitar Perseverance. Instrumen-instrumen ini dirancang untuk membantu Perseverance dalam memahami sejarah geologis Mars, mencari tanda-tanda kehidupan, dan menyelidiki potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh misi manusia di masa depan.
Proses Terjadinya Danau Purba di Mars
Kawah Jezero terletak tepat di utara khatulistiwa, di belahan bumi timur Mars, di sebuah wilayah yang disebut Isidis Planitia. Para ilmuwan menduga proses terbentuknya diperkirakan terjadi 3-4 miliar tahun lalu ketika komet atau asteroid besar menabrak Mars. Tabrakan tersebut menghasilkan energi yang sangat besar hingga cukup untuk membentuk Kawah dengan diameter sekitar 490 kilometer. Miliaran tahun lalu kawah ini pernah terisi air. Sangat menyedihkan bila kini hanya tampak gurat-gurat sedimentasi di permukaannya, tanpa menyisakan air setetes pun. (antariksa.republika.co.id, 31/1/2024)
Sekitar empat miliar tahun silam, Mars dan Bumi masih terbilang muda, panas, dan basah. Para pakar antariksa menduga air yang ada di Mars berubah menjadi oksigen dan hidrogen di atmosfer. Sementara unsur hidrogen menghilang ke ruang angkasa. Sejumlah pakar geologi menduga bahwa air yang menutupi Mars masih ada, tetapi terjebak di bawah permukaan tanah. Dalam penelitiannya, Dr. Eva Scheller dan rekan penelitinya dari Institut Teknologi California menyimpulkan bahwa sebagian besar air di Mars saat ini tersimpan sebagai di kerak planet tersebut. (abc.net.au, 17/3/2021)
Hikmah atas Penemuan Danau Purba di Mars
Penemuan danau mengering Jezero di Mars merupakan tanda-tanda kebesaran Allah Swt. dan kuasa-Nya.
Penemuan ini memberikan beberapa hikmah:
Pertama, menguatkan hakikat keagungan Allah Swt. sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 190.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi; serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal."
Penemuan Kawah Jezero di Mars dapat memperdalam pemahaman manusia tentang kebesaran Allah yang terulas dari setiap benda yang ada di alam semesta. Jejak-jejak masa lampau mengindikasikan bahwa penciptaan ini memiliki keteraturan dan desain yang cermat. Menyaksikan hal ini, tidak bisa dimungkiri akan menambah rasa takjub akan kekuasaan Allah, sekaligus menunjukkan sisi kelemahan kita sebagai manusia.
Kedua, pentingnya pelestarian alam. Setelah mengetahui kehidupan di Mars dan luar angkasa, manusia akan disadarkan bahwa satu-satunya planet layak huni hanya Bumi. Pemahaman ini akan menambah kesadaran akan pentingnya melestarikan alam. Allah Swt. telah menciptakan Bumi sebagai tempat tinggal terbaik, tetapi manusia merusaknya dan tidak memiliki tanggung jawab untuk memperbaikinya.
Allah Swt. berfirman di dalam surah Ar-Rum ayat ke-41.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki mereka merasakan sebagian akibat dari perbuatan mereka sendiri agar mereka kembali ke jalan yang benar.”
Upaya menjaga kelestarian alam secara berkelanjutan seharusnya dipandang sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Namun, bercokolnya ideologi kapitalisme membuat manusia kehilangan orientasinya dalam menjalani hidup sebagai makhluk Allah.
Ketiga, menyadarkan manusia akan kebutuhannya kepada Allah Swt. Pengiriman berbagai misi; penelitian dan penggunaan alat-alat canggih untuk mendukung eksplorasi ilmiah ke luar angkasa, seharusnya dimaknai sebagai kelemahan manusia yang terbata-bata mengungkap rahasia alam semesta. Allah berfirman di dalam surah Fathir ayat ke-15 yang artinya, “Wahai manusia, kamu fakir (berkehendak) kepada Allah, dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
Khatimah
Penemuan danau purba di Mars merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. yang tidak boleh diingkari oleh manusia. Keberadaan Kawah Jezero seharusnya menambah kadar keimanan dan rasa syukur. Allah telah menciptakan Bumi dan segala isinya untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam kondisi terbaiknya. Allah Swt. juga telah mengutus Rasulullah saw. sebagai teladan manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia. Dengan seluruh fakta ini, sebenarnya tidak tersisa alasan bagi manusia untuk tidak beriman dan berhukum dengan syariat Allah.
Wallahu a’lam bishawab. []
Masyaallah.. membaca tentang sains dan teknologi itu sebenarnya bisa makin menyadarkan betapa Allah Maha Besar..
Masyaallah. Membaca rubrik science membuat diri makin takjub atas segala ciptaan Allah. Manusia harusnya bersyukur dan bisa menjaga lingkungan alam. Karena hanya Bumi satu-satunya yang layak huni. Barakallahu fiik untuk mbak Haifa
Masyaallah. Pengetahuan baru ini bagi saya. Ayat-ayat kauniyah begini seharusnya memang mempertebal keimanan
Barokallahu fiik, Mbak
Masyaallah, betul. Seharusnya semakin luas penelitian seorang manusia terhadap alam semesta, semakin menambah keimanan kepada Allah.
Saya sangat suka baca segala sesuatu tentang luar angkasa.
Masyaallah...Allahu Akbar! Semua atas kuasaMu Ya Allah. Gitu kok ya sulit sekali beriman ya dan tunduk pada aturanNya. Wong jelas kita itu kerdil dihadapan semesta dan Allah penciptanya. Astaghfirullah..