"Sebagai materi genetik, DNA berperan dalam duplikasi dan pewarisan sifat. Artinya, DNA mampu menyimpan informasi genetik dan bisa meneruskannya secara tepat dari generasi ke generasi"
Oleh. Muthiah Al Fath
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com & Penulis Meraki Literasi)
NarasiPost.Com-Banyak orang menganggap bahwa DNA hanya membahas keseimbangan pertalian darah antara ayah, ibu, dan anak melalui tes sampel rambut, golongan darah, dan sebagainya. Padahal, DNA memiliki banyak misteri di balik sejumlah sel dan kode rahasia genetik yang dimiliki. Baru-baru ini, metode analisis DNA modern mampu menyibak tabir episode kehidupan sebuah kerangka tubuh manusia yang berumur ribuan tahun. Melalui analisis DNA, para peneliti mampu menyempurnakan kisah manusia di balik peristiwa-peristiwa masa lampau, lalu semua direkonstruksi berdasarkan dokumen dan bukti arkeologis.
Dilansir dari bbc.com (25/12/2023), sebuah penelitian menunjukkan bahwa kerangka fosil manusia yang ditemukan di antara Cambridgeshire dan Hungtingdon, adalah seorang pria nomaden yang lahir sekitar 2.000 tahun lalu. Kemudian, dengan meneliti DNA kerangka tersebut, seorang detektif DNA berhasil memecahkan misteri tentang perjalanan pemuda tersebut yang berasal dari kekaisaran Romawi menuju ke Cambridgeshire, Inggris. Lantas, bagaimana sebuah analisis DNA mampu merekonstruksi kisah seorang pemuda nomaden yang berasal dari selatan Rusia dan berakhir di sebuah pedesaan di Inggris?
Mengungkap Etnis Melalui DNA
Diketahui, tulang fosil manusia telah ditemukan di tengah penggalian perbaikan jalan yang berlokasi di antara Cambridge dan Huntingdon. Setelah diteliti, jasad tersebut adalah seorang pria yang kemudian diberi nama Offord Cluny 203645.
Pada awalnya, para arkeolog menganggap Offord sebagai penemuan biasa, hingga Dr. Marina Silva berhasil menunjukkan bahwa ia berasal dari wilayah terjauh kekaisaran Romawi, yakni di selatan Rusia, Armenia, dan Ukraina. Hal ini berhasil diungkap oleh Dr. Silva melalui analisis DNA di Laboratorium Genomik Kuno di Francis Crick Institute, London. (News.detik.com, 26/12/2023)
Perlu diketahui bahwa pengujian DNA seseorang yang telah menjadi fosil jauh lebih sulit daripada yang masih hidup, karena DNA-nya sangat terfragmentasi dan rusak. Untuk menemukan fakta ini, tim dari departemen arkeolog Universitas Durham menggunakan teknik analisis DNA untuk memeriksa fosil giginya terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengetahui jejak kimia dari apa-apa yang pernah dimakan. Sebab, gigi berkembang seiring waktu seperti lingkaran pohon, di mana setiap lapisan mencatat gambaran bahan kimia yang mengelilinginya.
Mengejutkan, analisis menunjukkan bahwa Offord mengonsumsi millet dan biji-bijian sorgum (secara ilmiah dikenal sebagai tanaman C4) saat ia berusia enam tahun. Di mana jenis tanaman dan pangan ini banyak terdapat di wilayah tempat tinggal orang Sarmatia. Namun, seiring berjalannya waktu, gigi Offord menunjukkan terjadinya perubahan pola makan. Menurut Prof. Janet Montgomery, Offord secara bertahap mulai mengonsumsi banyak biji-bijian dan gandum yang berasal dari Eropa Barat. Dari analisis ini ditemukan bahwa nenek moyang Offord tidak melakukan perjalanan ke Inggris, melainkan ia yang bermigrasi ke Barat ketika tumbuh dewasa.
Begitulah, penjelasan singkat bagaimana para ilmuwan dapat mengetahui etnis fosil manusia. Dari sini kita menyadari bahwa DNA manusia dapat menyimpan catatan sejarah hingga beribu-ribu tahun.
Fungsi DNA
DNA secara bahasa terdiri dari tiga kata, deoxyribo yang berarti gula pentosa (gula yang kehilangan atom oksigen), nucleic (nukleus) yang berarti inti, dan acid yang artinya zat asam, sedangkan asam nukleat adalah molekul yang mengandung informasi genetik. Dengan kata lain, Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA adalah sejenis biomolekul yang menyimpan kode-kode dan instruksi genetik setiap organisme dalam seluruh siklus hidupnya.
Sebagai materi genetik, DNA berperan dalam duplikasi dan pewarisan sifat. Artinya, DNA mampu menyimpan informasi genetik dan bisa meneruskannya secara tepat dari generasi ke generasi. DNA inilah yang nantinya akan menentukan warna kulit, jenis rambut, sifat dan ciri khusus manusia yang dapat diturunkan kepada generasi selanjutnya. Di mana DNA setiap manusia diwarisi dari orang tuanya, 23 kromosom dari ibu dan 23 kromosom dari ayah. Karena itu, meskipun DNA tersusun dari molekul berbasis nitrogen yang sama, namun urutan basa nitrogen setiap orang berbeda-beda.
Dalam bidang kedokteran atau medis, tes DNA dapat digunakan untuk mengidentifikasi patogen, digunakan untuk mendiagnosis, pengembangan vaksin baru, terapi kanker, dan masih banyak lagi. Lebih dari itu, analisis DNA juga sering digunakan untuk mengidentifikasi sisa-sisa biologis dalam penggalian arkeolog, melacak wabah penyakit, dan mempelajari pola migrasi manusia.
Di era modern saat ini, DNA tidak hanya diterapkan pada bidang kedokteran namun juga berkembang pada bidang forensik. Fungsi DNA yang mampu membawa informasi genetik dapat membantu kinerja penegak hukum untuk mengenali atau mengetahui informasi pelaku dan korban melalui tes DNA. Selain itu, para ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah, kulit, air liur, sperma, dan rambut yang tersisa di tempat terjadinya sebuah perkara untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka. Pengidentifikasian ini biasa disebut dengan pemprofilan DNA atau fingerprinting genetika.
Masyaallah, itulah beberapa fungsi DNA manusia. Bahkan beberapa kegiatan kedokteran, forensik, dan teknologi modern sangat terbantu dengan adanya DNA pada tubuh manusia.
DNA Manusia dalam Perspektif Islam
Kata-kata tidak akan cukup untuk menjelaskan betapa luar biasanya fungsi molekul DNA bagi manusia. Bahkan para ilmuwan sempat tercengang, bagaimana bisa molekul yang sangat kecil dan sederhana ini mampu menyimpan dan mereplikasi informasi genetik makhluk hidup tanpa ada kesalahan. Semua ini membuktikan bahwa DNA diciptakan oleh zat yang memiliki kekuasaan dan pengetahuan yang tak terbatas, yakni Allah Swt.
Allah Swt. berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 27 yang artinya, “Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup.” Terkait ayat ini, para ulama tafsir kontemporer menghubungkannya dengan konsep DNA. Sebab DNA merupakan molekul yang terdiri dari unsur-unsur mati seperti hidrogen, oksigen, karbon, fosfat, basa nitrogen, tetapi molekulnya mampu menggandakan diri melalui proses replikasi.
Meskipun Al-Qur’an bukanlah sumber ilmiah yang lengkap, namun isi kandungannya selalu menginspirasi manusia, terutama para ilmuwan untuk menjelajahi lebih lanjut mengenai keajaiban ciptaan Allah Swt. Misalnya, terkait cara kerja DNA yang membuat manusia takjub, bagaimana sebuah molekul yang sederhana, tidak bernyawa, dan tidak berakal mampu melakukan pekerjaan tertentu secara sadar dan terus-menerus, tanpa merasa lelah dan bingung sepanjang umur makhluk hidup.
Ini membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat, sehingga apa pun yang dinyatakan di dalamnya adalah kebenaran. Realitas ini dapat dipahami jika manusia mau mengkaji secara cermat hubungan sains dan Islam. Sebab Al-Qur’an memang menuntut manusia agar berpikir untuk menemukan kebenaran dan kebesaran Allah Swt., sebagaimana firman-Nya dalam surah Yunus ayat 24, “Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir”.
Wallahu a’lam bishawab. []
Masyaallah.. Allahu Akbar.. luar biasanya penciptaan Allah Swt.
Alhamdulillah, bisa mengenal Sang Pencipta, yakni Allah SWT
Maha Besar Allah dengan segala kekuasaan-Nya
Allahu Akbar...
Masya Allah, rumitnya berbagai struktur organ tubuh manusia menunjukkan Maha Luas ilmu Allah dan betapa tidak kecilnya kita
Iya,, bagaimana DNA yang sangat kecil ini memiliki fungsi yang luar biasa.. MasyaaAllah
Masyaallah, sebuah pemikiran cemerlang saat kaitan sebuah hal dengan proses penciptaan itu berjalan. Keren tulisannya Mbak.
Barokallahu fiik
Iyaa, kaum muslim tidak hanya dituntut untuk berpikir mendalam namun juga mustanir.. Wafiik barakallah Mbaku
Masyaallah, ilmu pengetahuan sejatinya berbanding lurus dengan keimanan,, semakin luas ilmunya semakin bertakwa kepada Allah,, demikian juga dengan keajaiban DNA ini
Iya Mba,, semakin belajar maka semakin sadar bahwa kita ini manusia lemah dan sangat bergantung kepada Allah SWT
Kebesaran ciptaan Allah yang tak tertandingi, manusia harus bersyukur dan beriman. Barakallah penulis, keren
Wafiik bARAKALLAH Mbaku.. Jazakillah khoir sudah mampir
Saya selalu terkagum-kagum dengan kemajuan sains, terutama terkait penelitian DNA. Namun, saya akhirnya semakin mengagumi kekuasaan dan ilmu Allah yang telah membuat akal manusia mampu mencipta dan meneliti. Barakallah mb Mila
Wafiik barakallah Mba.. semakin kita mentadaburi alam maka kita semakin diperlihatkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT..
MaasyaaAllah. Tulisan sains yang mengungkap tentang kehebatan DNA yang berarti Zat Penciptanya Maha Hebat. Barokallohu fiik, mba Muthia
Wafiik barakallah Mbaku,, terima kasih sudah mampir