Capung (Anisoptera) memiliki tingkat keberhasilan tangkapan hingga 97 persen
Oleh. Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Hai, Sobat! Apakah kamu tahu capung? Tentu tahu dong ya? Serangga yang termasuk dalam bangsa Odonata ini memang tersebar di berbagai wilayah mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut. Tubuhnya yang ramping seperti jarum dengan sayap yang lebar ini kerap dianggap sebagai hewan lemah karena ukurannya yang kecil. Namun, siapa sangka. Hewan pemakan serangga kecil ini rupanya adalah pemangsa yang hebat, lo? Enggak percaya? Yuk, baca ulasan berikut!
Capung Pemangsa Ulung
Seorang ahli ekologi evolusi dari Brigham Young University, Mark Belk, menjelaskan bahwa untuk menentukan apakah suatu hewan menjadi pemangsa yang sukses, tidak diukur dari seberapa besar ukuran dan seberapa tajam taringnya. Melainkan dilihat dari banyaknya cara untuk menangkap makanan dan tingkat keberhasilan mendapatkan buruan. (cnnindonesia.com, 28/12/2023)
Fakta di lapangan menunjukkan, keberhasilan menjadi pemangsa bukan diraih oleh para predator besar seperti singa, harimau, serigala, atau yang lainnya. Sebab keberhasilan singa dalam mendapatkan mangsa hanya sekitar 30 persen. Sedangkan harimau hanya sekitar 10 persen. Akan tetapi, capung (Anisoptera) memiliki tingkat keberhasilan tangkapan hingga 97 persen. Masyaallah.
Keberhasilan capung dalam mencari mangsa disebabkan karena ia memiliki mata majemuk dan penglihatan yang hampir 360 derajat. Proses informasi sensorik capung juga sangat cepat sehingga mampu memprediksi arah pergerakan mangsa. Tak hanya itu, kemampuan terbang capung juga tidak diragukan lagi. Capung dapat terbang dengan cepat bahkan terbang mundur. Keren banget, 'kan?
Kekuasaan Allah Swt. pada Capung dan Makhluk Lainnya
Sobat, meskipun capung memiliki kemampuan memangsa makanan yang tinggi, tetapi masih banyak hewan lain yang juga memiliki kemampuan yang sama. Di antaranya belalang mantis, elang, caracal (sejenis kucing), burung hantu, dan lain-lain. Semua hewan yang memiliki kemampuan luar biasa dalam berburu mangsa tersebut merupakan bukti akan kekuasaan Allah Swt. Ketika Allah menciptakan berbagai mahkluk hidup, Allah juga menyertai segala kemampuan atau potensi yang membuatnya mampu bertahan hidup. Allah Swt. berfirman,
وَفِيْ خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِنْ دَاۤبَّةٍ اٰيٰتٌ لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَۙ
"Dan pada penciptaan kamu dan pada makhluk yang bernyawa yang bertebaran (di bumi) terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) untuk kaum yang meyakini." (QS. Al-Jasiyah: 4)
Setiap hewan yang Allah ciptakan memiliki keunggulan masing-masing disesuaikan dengan habitat atau tempat tinggal mereka. Hal ini agar ekosistem alam berjalan dengan seimbang. Antara hewan yang satu dengan lain juga membentuk rantai makanan yang sangat penting untuk menjaga kelestarian alam.
Hewan dan Alam Semesta Adalah Amanah
Sekalipun setiap mahkluk yang Allah ciptakan telah memiliki potensi untuk bertahan hidup, hal ini tak membuat kita (manusia) abai atau tidak peduli begitu saja dengan keberadaan mereka. Sebagai satu-satunya makhluk yang diciptakan Allah dengan potensi akal, manusia memiliki kewajiban untuk menjaga kelestarian hewan dan alam sekitarnya. Hal ini tentu untuk menjaga eksistensi manusia dan kelestarian alam. Untuk menjaga kelestarian hewan dan alam, manusia harus mengikuti aturan yang telah Allah tetapkan. Aturan itu tidak lain ada dalam aturan Islam. Sebab hanya Islam satu-satunya agama sekaligus ideologi yang benar bagi manusia. Ideologi yang sesuai dengan fitrah manusia, mampu memuaskan akal, dan menenteramkan hati.
Dalam menjaga kelestarian alam, Islam tidak hanya mewajibkan setiap muslim untuk bertindak sesuai syariat-Nya. Namun, harus ada peran masyarakat dan negara yang turut mengawasi dan mengontrol aktivitas warga. Negara juga harus memiliki aturan yang tegas dan mengikat kepada semua warga negara. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw. saat menjadi kepala negara Islam di Madinah yang diikuti oleh kepemimpinan selanjutnya.
Dalam buku "Nabi Muhammad Sehari-Hari" karya Muhammad Ismail Al-Jawasy menyebutkan bahwa Rasulullah saw. tidak pernah membiarkan seekor binatang pun mati kelaparan. Rasulullah saw. juga menjaga keberlangsungan hima yaitu kawasan padang rumput yang menjadi habitat bagi hewan-hewan liar dan aneka tumbuhan yang ada di dalamnya. Rasulullah saw. melarang masyarakat mengubah hima menjadi tempat gembalaan hewan-hewan ternak atau peliharaan. Hima merupakan konservasi alamiah yang harus dijaga untuk keseimbangan alam.
Tak hanya itu, Rasulullah saw. juga melarang adanya eksploitasi dan monopoli kekayaan alam. Sebaliknya, Beliau saw. mewajibkan menjaga alam seperti dengan cara melakukan penghijauan, tidak mencemari lingkungan, dan melakukan tata ruang hidup sesuai dengan syariat Islam. Sebab alam semesta merupakan amanah yang harus dijaga. Semua upaya itu tetap dilanjutkan pada masa pemerintahan Islam selanjutnya. Sungguh, keberadaan sistem pemerintahan Islam merupakan hal penting yang harus hadir dalam upaya menjaga kelestarian alam.
Penutup
Allah Swt., Maha Pencipta telah menciptakan alam semesta beserta segala potensi dan aturannya. Tugas muslim adalah menjaga keseimbangan alam sesuai syariat-Nya. Al-Qur'an telah mengingatkan bahwa ketika manusia tidak memelihara alam dan tidak mengikuti aturan-Nya, justru yang terjadi adalah kerusakan baik di darat maupun di lautan. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Ar-Rum ayat 41.
Wallahu a'lam bishawab. []
MasyaaAllah.. aku pernah baca bahwa pembuatan helikopter terinspirasi dari seekor capung, lo
Iya bener banget mba firda. Semua makhluk hidup adalah amanah dan pemegang amanah itu adalah manusia karena dia diciptakan dengan keistimewaanmya yakni memiliki akal.
Barakallah mba Firda
Masyaallah.. Capung.. kecil-kecil, tetapi keren ya..
Barakallah mbak Firda..
Masya Allah, tidak ada satu pun ciptaan Allah yang sia-sia.
Baarakallaah Mbak
Wa barakallahu fiik mbak Mariyah
Si mungil nan gesit. Penciptaannya menjadi inspirasi pembuatan helikopter. Keberadaannya di suatu tempat menjadi indikasi bersihnya sumber air di sana. Allahu Akbar
Masyaallah
Setiap ciptaan Allah selalu dibekali dengan kelebihan dan kekurangan, Keduanya sama-sama menghantarkan pada kemahakuasaan-Nya
Masyaallah, kalau musim capung banyak sekali beterbangan di halaman. Anak-anak pasti suka dan bisa sumber belajar langsung sebagai ayat-ayat kauniyah.
Barokallahu fiik, Mbak
Wah pasti seru sekali. Wa barakallahu fiik mbak Afiyah
Wah pasti seru sekali. Barakallah juga untuk mbak
Masyaallah, inilah pentingnya manusia membaca dan mencari tahu ya. Capung yang hanya hewan kecil ternyata memiliki banyak kelebihan yang diberikan Allah. Saya kira malah mata kucing yang paling tajam, ternyata capung juga. Barakallah mbak Firda ❤
Capung itu kecil-kecil cabe rawit ya mbak. Wa barakallahu fiik mbak Sartinah