Tetaplah di sini wahai sahabatku
Bersama kita gelorakan asa
Luluhlantakkan pemikiran sesat
Bersihkan hati yang mulai pekat
Lukiskan gemilangnya peradaban
Oleh: Etti Budiyanti
Kuterhanyut dalam pusaran cinta
Terpesona sahabat seindah nirwana
Dalam ukhuwah memilin atma
Peluk erat raga merasa
Sahabat, lihatlah di sana
Napas mereka tersengal
Matanya memerah
Nyala memberontak
Terbelalak penuh ambisi
Wajahnya merah padam
Bagai puisi tanpa penghayatan
Mereka pengkhianat bangsa
Pemain retorika palsu
Pelayar sekoci kebatilan
Penjilat anjing peradaban
Ini tugas kita wahai pejuang literasi
Saatnya bongkar segala tirani
Tanpa perlu kau acungkan runcingnya bambu
Atau kau asah tajamnya sembilu
Cukup setia mengatur diksi
Bertintakan keikhlasan dan kesabaran
Tetaplah di sini wahai sahabatku
Bersama kita gelorakan asa
Luluhlantakkan pemikiran sesat
Bersihkan hati yang mulai pekat
Lukiskan gemilangnya peradaban
Demi waktu dan segala kelu yang mengadu
Kuberdoa di atas sajadah yang menghitam basah
Menyiram wewangian doa
Yang harumnya terkemas dalam lipatan taubat