Tafakurlah …
Merangkai asa dalam menanti fajar menyingsing
Menggantikan buram senja dan mencekatnya malam
Meraih persatu pijar bintang di langit
Oleh: Mak Ayu
Merangkai asa …
Di kala senja sendiri dalam cekaman sepi
Berputar-putar pikir susuri perjalanan waktu kemarin
Menuju ke atas awan biru nan lembut
Menakar persatu pandang samar yang hadir bergantian
Dalam pelupuk mata menggeliat hentakan naluri
Betapa perjalanan hidup demikian rumit
Di saat salat bermunajat cinta hanya kepada Allah semata
Ketika sajadah terlipat dimana munajat pun berhenti
Menuju juang kehidupan tinggalkan aturan-Nya
Bagai kehidupan dalam panggung sandiwara
Meninggalkan jati diri demi menjalani peran lain
Kehidupan yang sudah tak lazim
Ruhiyah yang keluar dari jati diri muslim
Terombang-ambing dalam deru tuntutan zaman
Ingin surga namun langkah senantiasa mendekati neraka
Lagi, lagi, dan lagi mengikuti arus pekat nan busuk
Sampah peradaban sekuler liberal
Tafakurlah …
Merangkai asa dalam menanti fajar menyingsing
Menggantikan buram senja dan mencekatnya malam
Meraih persatu pijar bintang di langit
Merangkainya dalam erat gengaman ukhuwah
Susuri tiap sudut gelap dalam kehidupan
Perjalanan ini tak lagi sendiri
Kerlip-kerlip bintang kecil makin terpadu
Tak lelah membagi cahaya kehangatan
Agar terpatik nyala sumbu ruh yang padam
Kembali hidup dalam erat dekapan Islam
Membangun barisan ukhuwah yang kokoh
Songsong harapan baru nan mulia
Menggaungkan kalimat thoyyibah
Seluruh semesta pun menggelegar
Dalam barisan ukhuwah tiada terputus
Persatu namun pasti menyisihkan peradaban sampah
Kembali terisi kegemilangan peradaban Islam