Bahak tawa mendera
Hati rakyat kian tersandera
Kebijakan menuai nestapa
Duka dan luka terus menyapa
Afiyah Rasyad
Riuh rendah sorak kepalsuan
Menyelimuti fatamorgana kebahagiaan
Terayun rasa senang atas hadirnya bantuan
Pucuk pimpinan yang dielu-elukan
Mahalnya rasa jujur
Rasa malu terkubur
Segala dusta ditabur
Demi perut agar mujur
Setiap kata berselimut dusta
Risalah janji tak pernah jadi realita
Permainan dalam kampanye omong kosong belaka
Memjejali rakyat penuh dengan prasangka
Bahak tawa mendera
Hati rakyat kian tersandera
Kebijakan menuai nestapa
Duka dan luka terus menyapa
Sapaan utang yang menggiurkan
Menghujam dalam benak rakyat yang jadi pesakitan
Intervensi asing diloloskan
Denga penuh kerelaan melepas jubah kedaulatan
Kebohongan demi kebohongan dilakoni
Seluruh punggawa bermetamorfosa jadi tirani
Menjadi raja tega mengkhianati nurani
Kidung kedzoliman jadi simfoni
Hati yang tersandera
Saat punggawa halalkan segala cara
Dengan demokrasi yang senantiasa dipelihara
Seketika rakyat menyulam sengsara
Rasa jumawa
Bertindak kemana suka
Lupa pada catatan dosa
Demi selembar harta