Kenangan Bersamamu

“Hingga suatu hari …
Kondisimu lemah, lelah.
Namun, kau tetap hadir di majelis ilmu.
Berkumpul bersama sahabatmu”

Oleh. Iha Bunda Khansa
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Waktu telah berlalu
Tak terasa sudah lebih dua purnama

Bertahun-tahun lalu aku menantimu
Kala tangismu terdengar
Semua hilang
Rasa nyeri
Rasa khawatir
Rasa takut
Yang kunanti hadir di dunia

Rambut ikalmu
Hidung bangirmu
Bola matamu yang bulat
Aura kecantikanmu terpancar

Sungguh karunia Ilahi
Kusematkan nama yang indah
Berharap kau mengikuti jejaknya

Hari berganti bulan
Bulan berganti tahun
Sejak bayi pun auratmu terjaga
Kerudung melekat di kepalamu
Kau tak merasa risih ataupun panas
Kau nyaman dengan pakaianmu

Kau gadis yang sederhana
Tak banyak menuntut
Menjaga aurat dan pergaulan
Kau terus belajar mengkaji Islam

Hingga suatu hari …
Kondisimu lemah, lelah
Namun, kau tetap hadir di majelis ilmu
Berkumpul bersama sahabatmu

Ikhtiar …
Masih kuat berjalan, namun lemah
Masih mengobrol
Namun, napasmu…

Hujan deras mengguyur di sore hari
Kau tidur di pangkuan ayahmu
Mobil melaju menghantarkanmu
Kutengok wajahmu
Pandanganmu kosong
Entah apa yang kau pikirkan

Ruangan itu …
Alat-alat pun terpasang …
Kenapa wajahmu pucat, Nak?

Kuyakinkan kau sehat, Nak …
Tatapan matamu tanpa kata
Sampai kau berada di ruang ICU
Kau berjuang melawan rasa sakitmu

Tak hentinya kami berdoa
Berikan kesempatan kami membersamai sampai dewasa …
Perjalananmu masih panjang

Dua malam tidak berada di sampingmu
Rinduku … harapanku …
Ingin rasanya ada di sampingmu, Nak …
Namun, tak bisa …
Kukirim kalimat tayibah lewat VN

Matahari mulai terbenam
Suara azan berkumandang
Ku menghadap bersujud pada-Mu,
Rabbi …
Hambamu yang daif ini masih ingin bersama Ananda …
Pada akhirnya kupasrahkan Pada-Mu

Kami mencintaimu …
Kami menyayangimu …
Namun, Allah lebih menyayangimu
Kau kembali menghadap Ilahi Rabbi
Di usiamu empat belas tahun tujuh bulan sembilan hari
Auratmu tetap terjaga …
Dalam balutan mukena yang biasa kau pakai
Innalillahi wa Inna ilaihi Raji'un Allahummagfirlaha warhamha waafihi wa'fu anha

Jangan salahkan siapa pun
Qodarulllah wa masyaallah
Aku ikhlas, sabar menerima qada-Mu
Tuk mengharap Rida-Mu

Semoga saat ini arwahmu berkumpul bersama para nabi, syuhada, orang- orang beriman…
Aamiin yaa muujibassailin

Cianjur, 22 Oktober 2022
#Rindu membuncah.Tujuh puluh hari tanpamu bidadariku Khansa. Ikhlas menerima qada-Mu#


Photo : pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Iha Bunda Khansa Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Novel Kampungan dan Bapakku
Next
Kebijakan Tak Bermutu, Mampukah Mengatasi Persoalan Pendidikan?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
1 year ago

Insya Allah sebagai tabungan terindah kedua orang tuanya kelak di surga-Nya

Semoga Allah segera memberikan ganti yang lebih baik lagi aamiin

Iha Bunda Khansa
Iha Bunda Khansa
Reply to  Dewi Kusuma
8 months ago

Aamiin ya Allah ya muujibassailin

Syukran doanya Bunda Dewi

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram