Lalu pahalaku lenyap tak bersisa.
Disapu prasangka yang menyelip dalam rasa.
Aku tak mendapatkan apa-apa.
Sesal ganda amalanku tersia-sia.
Oleh: dinlestari
NarasiPost.Com-Aku tak tahu kapan benar-benar ikhlas
Saat ujian runtuh menimpa
Mulutku berucap sekilas
Aku ikhlas atas apa yang ada
Namun benarkah begitu?
Sungguhkah hatiku setuju?
Tak ada yang tahu
Hanya Tuhan saja dan aku
Ujian itu datang setiap hari
Aku tengok jendela media tak terjeda waktu
Lalu kulihat rekanku sibuk bersolek diri
Tanpa sadar hatimu mengumpat tanya
Bagaimana bisa?
Dia yang kubagi jasa
Tiba-tiba mengumbar potret suka cita
Sementara diriku sedang bergelimang lara
Lalu tanpa kusadari hati mengutuk
“Dasar tak tahu budi!”
Secepat itu sangkaku berubah buruk
Hingga sesal dan kesal mencabut simpati
Aku lupa amalku dicatat mulai dari niat
Bahkan satu zarah kebaikan yang sering tak kuingat
Aku lupa Raqib Atid tak pernah terlewat
Entah perbuatan gaib ataupun yang kasat
Lalu pahalaku lenyap tak bersisa
Disapu prasangka yang menyelip dalam rasa
Aku tak mendapatkan apa-apa
Sesal ganda amalanku tersia-sia
Astaghfirullah….
Aku menutup muka penuh sesal dan malu
Siapakah aku yang pandai berkeluh melulu
Ikhlasku mandeg di lisan saja
Sementara hatiku angkuh memamerkan kuasa
Allah, biarkan aku tergugu di sudut bilik pengampunan
Memohon agar tak Kau cabut gelora kebaikan
Meski sulit, aku ingin tetap melatih hatiku
Agar ikhlasku tak begitu saja berlalu
Allah, kan kutolehkan pandanganku padaMu saja
Agar tak terperdaya manusia yang penuh tipu daya
Kumohonkan rengkuhanMu agar kutetap yakin
PemberianMu yang terbaik lahir dan batin
Bangkalan, 1 November 2021[]
Photo : Pinterest