Tirani tanpa nurani telah mengenyahkan hakikat kesejatian
Bagi para hamba yang telah kalut dalam sujud
Menyusun pertaubatan atas segala kekhilafan
Inginkan setiap dentingan doa akan diturut
Oleh: Rindoe Arrayah
Mereka tergelak di atas derita rakyatnya
Leluasa berpesta-pora dengan kehendak para pemuja
Entah, seberapa kuat para penjilat meratap
Beribu harap yang kerap
Sementara, di pojok negeri tak terperi
Rakyat bergelimang derita tanpa jeda
Sungguh, ironi mengiris hati
Berteman peluh di tengah huru-hara menyesakkan dada
Sejenak aura bahagia menghampiri
Namun, tak butuh waktu lama akan segera pergi
Tak pernah kekal membersamai
Langkah gontai tanpa tujuan pasti
Tirani tanpa nurani telah mengenyahkan hakikat kesejatian
Bagi para hamba yang telah kalut dalam sujud
Menyusun pertaubatan atas segala kekhilafan
Inginkan setiap dentingan doa akan diturut
Tirani tanpa nurani telah sekarat kini
Meski memaksakan tegak berdiri bersandar di satu sisi
Seolah masih sanggup hidup seribu tahun lagi
Tinggal menghitung hari di setiap inci
Bagi para hamba yang terbuka jiwanya
Tak perlu waktu lama akan bersegera
Bergerak melesat menyambut seruan iman
Yakin akan bergilirnya perubahan menuju kebangkitan
Sebuah perubahan peradaban yang telah lama dirindukan
Akan mengantarkan kemuliaan serta kejayaan
Menyibak kabut kelam
Dengan semburat cahaya Islam
Di ruang rinduku bersama-Mu, 12112020
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email [email protected]