Seribu pulau pernah kau miliki
Kini terterpa silau nafsu duniawi
Lihat, pandangi, Indonesia menangis
Mengiba sisa hamparan tak lagi berharga
Oleh: Nur Rahmawati, S.H.
Datarannya menangis
Rumput hijaunya berdesis
Mentari enggan memeluk menyapa
Sejuk angin tak lagi terasa
Angkuh mulai terlahir dari tangan perusak
Pongah terpampang bagai daya pemberontak
Mencipta tangis ibu pertiwi
Berbisik kecut menusuk sanubari
Seribu pulau pernah kau miliki
Kini terterpa silau nafsu duniawi
Lihat, pandangi, Indonesia menangis
Mengiba sisa hamparan tak lagi berharga
Kembalikan, pulihkan milik pertiwi
Dengar jerit sayu terlontar
Dengan derai tangis yang telah terpapar
Melayangkan bencana tegap berdiri
Oh Tuhan
Kau masih cinta memberi tegur
Namun nafsu terus mencerca dahan
Tak kenal diri si pemilik kesalahan
Sudahi Indonesia menangis
Kan kau temui senyumnya manis
Demi riuh suara gadis cilik
Memeluk penuh rahmat sebagai pewaris
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email [email protected]