Pesan Cinta Kekasih Allah

"Jagalah salat
Santuni orang-orang lemah
Ummati, ummati, ummati."

Oleh. Bunga Padi
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Kala itu, matahari mulai meninggi
Angin entah kemana pergi
Pasir seakan enggan berbisik
Alam hening tak ada yang berani mengusik

Terlihat rumah kecil sederhana
Palang pintunya masih tertutup rapat
Rupanya sang penghuni
Telah terbaring lemah tak berdaya

Sang putri tercinta nan salihah
Penjaga setia sang ayahanda
Yang kini telah didera demam
Yang keningnya terus berkeringat membasahi pelepah kurma

Terdengar suara pintu diketuk
Mengucap salam meminta izin masuk
Ayahanda dengan lirih bersuara
Menatap sayu putri tercinta

"Anakku, Fatimah Az-Zahra
Telah datang sang pemutus kelezatan dunia
Dialah penghapus kenikmatan sementara
Dialah pemisah pertemuan manusia
Dialah malaikat pencabut nyawa"

Izrail perlahan berjalan ke sisi raga
Hampiri Rasulullah tercinta
Jibril bersiap di atas langit dunia
Tuk menyambut jiwa suci nan mulia

Pintu-pintu langit telah terbentang
Surga-surga telah terbuka
Malaikat-malaikat siap siaga
Menanti kedatangan sang sukma

Rasulullah bimbang penuh kecemasan
Akan nasib umatnya di akhir zaman
Hatinya tak senang butuh jawaban
Jibril hadir menenangkan pikiran

"Wahai, Rasul Allah,
Janganlah engkau khawatir.
Aku mendengar firman-Nya:
"Kuharamkan surga bagi siapa saja
Kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya."

Detik-detik kematian kian mendekat
Tibalah saatnya Izrail menarik ruh suci perlahan-lahan
Tubuh telah bersimbah peluh
Kening berkeringat
Urat-urat leher menegang menahan sakit yang teramat perih

Fatimah tertunduk pejamkan mata
Tak kuasa melihat derita
Jibril memalingkan muka tanda tak tega
Terdengar pekikan Rasulullah menyayat hati

Di dalam kesakitannya
Beliau meminta kepada Sang Penggenggam jiwa
Timpakan semua dahsyat rasa sakit hanya padanya
Jangan umatnya

Kini ….
Badannya telah dingin
Gemuruh dadanya telah berhenti
Di ujung napas satu-satunya
Bibir biru berbisik pada menantu Ali

"Jagalah salat
Santuni orang-orang lemah
Ummati, ummati, ummati."

Seketika senyap ….
Tenang …
Hilang …

Raungan tangis menggema
Hujan air mata membasahi bumi
Alam semesta telah berduka
Kekasih Allah telah kembali
Menghadap Sang Ilahi Rabbi

Ya, Rasulullah …
Sungguh kasih sayangmu begitu dalam
Saat sakratulmaut
Engkau masih memohonkan cinta untuk umatmu

Wahai umat manusia
Masihkah kau mencintai Rasulullah
Seperti beliau mencintaimu
Tanya hatimu …

Borneo, 6-10-2022[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Bunga Padi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Islam Wujudkan Rumah Tangga Samara Bukan Sandiwara
Next
Berbaik Sangkalah pada Allah
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Masyaallah ...betapa Rasulullah mencintai umatnya di detik kematiannya masih sempat memikirkan umatnya.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram