Oleh: Atik Setyawati
Tiada santun kata kupunya
Selain goresan pena tanda cinta
Padamu wahai Paduka
Yang kelak kita sama-sama akan diminta
Tanggung jawab pada setiap kata dan karya di dunia
Oleh Sang Pencipta
Wahai Paduka
Tak pantas rasanya kuberkata
Karena pastinya banyak penasehat dan penyeru di sana
Pengingat Paduka kala lupa
Benarkah penyeru itu ada?
Diri hina berujar pula
Ingatlah akan janji Paduka
Ketika belum sampai singgasana
Susuri jalanan blusukan ke pedesaan penuh sapa
Ke mana-mana
Mendulang suara
Tapi, setelah semua untuk Paduka
Paduka terlena dan lupa
Janji-janji indah dulu kala
Biar tertagih di sini saja
Tepatilah wahai Paduka
Ketika kesempatan itu ada
Jangan diam saja
Bahkan pergi tanpa acuhkan semuanya
Jangan tunggu hingga ajal tiba
Janji itu berat, Paduka
Bila tiada tertepati di dunia
Akan tertagih di akhirat sana
Karena kucinta
Kutagih janji Paduka
Sejahterakan anak bangsa
Metro, 11 Oktober 2020
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected] atau melalui pesan WhatsApp ke nomor +61452 068 210.