Mereka yang dulu kaurangkul.
Kini tak segan kaupukul.
Bagimu tak mengapa nurani tumpul.
Asal materi terkumpul.
Oleh: Bedoon Essem
NarasiPost.Com-Terlalu
Satu kata yang pantas untukmu
Yang telah tanpa malu
Menggarong rakyatmu
Dulu kau menawarkan janji
Obral sana obral sini
Ayo pilih aku
Nanti kuperbaiki nasibmu
Ke lorong kumuh kau jalani
Gubuk reyot kau sambangi
Sibuk kaubangun citra diri
Sosok pemimpin bernurani
Tak lama
Kau berubah durja
Pongah kau melangkah
Enggan menapak di atas tanah
Nikmat singgasana
Membuatmu buta, jua lupa
Ada harapan mereka di sana
Denganmu bisa raih sejahtera
Namun, kau harus amankan tahta
Yang kausayang dan kaucinta
Mereka yang jelata
Terus kauperas tanpa rasa
Mereka yang dulu kaurangkul
Kini tak segan kaupukul
Bagimu tak mengapa nurani tumpul
Asal materi terkumpul
Beginilah potret kehidupan
Dunia tanpa aturan Tuhan
Harta menjadi tujuan
Hilang akal hilang iman
Mau sampai kapan begini
Sengsara setengah mati
Saatnya nestapa ini diakhiri
Sistem rusak harus segera diganti
Terlalu
Berkali-kali kau disakiti
Masih juga kau cinta mati
Bukan tak ada solusi, hanya kaubuta hati
Negeri ini sudah sekarat
Terlalu, jika kau masih belum mau bertobat
Atas kesalahan yang diperbuat
Meninggalkan jalan selamat
Jika sekarang mereka khianat
Itu karena kau yang buat
Demokrasi sarang tikus pengerat
Namun, bodohnya masih kaugenggam erat
Terlalu
Jika kau masih tak mau kembali
Menapaki jalan Ilahi
Bahwa hamba harus tahu diri
Jika ingin tenteram
Campakkan demokrasi segera
Kembalilah terapkan Islam
Aturan Tuhan yang sempurna
Sudahlah, kini saatnya berubah
Dari buruknya sistem jahiliah
Menuju sistem Islam kaffah
Niscaya sejahtera dalam naungan khilafah[]