"Tujuh puluh tujuh tahun.
Kata merdeka hanya untuk sebagian orang saja.
Untuk mereka yang punya kuasa.
Untuknya yang tak pernah takut pada Sang Pencipta"
Oleh. Ulfatun Ni'mah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Tujuh puluh tujuh tahun
Merah putih mengudara
Menjadi tanda
Merdeka milik bangsa
Tujuh puluh tujuh tahun
Kata merdeka menghias ingatan
Mengukir harapan
Melepas belenggu atas segala penindasan
Tujuh puluh tujuh tahun
Terbebas dari gencatan senjata
Tak ada lagi korban nyawa
Tiada cucuran darah menghias hari kelam bangsa
Tujuh puluh tujuh tahun
Benarkah kita telah merdeka?
Saat kekayaan alam yang kita punya
Tak dapat dirasakan nikmatnya
Tujuh puluh tujuh tahun
Benarkah kita sudah berjaya?
Di tengah jerit tangis rakyat jelata
Menahan perih lapar yang tak pernah ada usainya
Tujuh puluh tujuh tahun
Benarkah kita sudah berdaulat?
Di tengah ikut campurnya negara asing dalam penyelenggaraan negara
Ikut campur tentang urusan dapur kita
Tujuh puluh tujuh tahun
Belumkah cukup bagi kita?
Meraih kemerdekaan yang sebenarnya
Bukan sekadar status jadikan diri terlena
Fisik kita memang aman-aman saja
Kebebasan didengungkan sekeras-kerasnya
Namun kenyataannya pikiran kita disandera
Buram pandangan oleh sekularisasi dan kapitalisasi yang kian meraja
Inikah merdeka?
Ketika ketaatan beragama hanya sampai di tempat ibadah saja
Atas dasar toleransi
Syariat pun hendak dibatasi
Tujuh puluh tujuh tahun
Kata merdeka hanya untuk sebagian orang saja
Untuk mereka yang punya kuasa
Untuknya yang tak pernah takut pada Sang Pencipta
Negeriku tercinta
Mana katamu ketuhanan yang Maha Esa?
Sedang pada harta kau ajarkan kami menghamba
Pada kapitalis kau ajak kami tunduk tak bersuara
Negeriku yang adijaya
Mana katamu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia?
Ketika hukum masih memihak padanya yang berkuasa
Tersuap oleh uang yang selalu menjadi tuannya
Negeriku yang malang
Bonekanya para pemilik modal
Tidak akan abadi segala gemerlap kehidupan
Semua akan hancur jika pemilik hidup sudah menetapkan
Negeriku tercinta
Merdeka tak cukup hanya dengan mengibarkan bendera
Tak pula dengan nyanyian-nyanyian bahagia
Apalagi dengan kebebasan yang menjauhkan diri pada Sang Pemilik kehidupan
Indonesiaku tercinta
Jayalah dengan ketaatan sempurna
Karena hanya dengan syariat Islam
Merdeka bukan sekadar status belaka[]