"Duhai pertiwi, kini umurmu telah semakin tua.
Saatnya dirimu paham hakikat merdeka.
Yakni terbebasnya kita pada penghambaan kepada makhluk Tuhan.
Lepaskan belenggu kapitalisme, sekularisme, sosialisme, dan komunisme yang menyesatkan"
Oleh. Isty Da’iyah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Duhai kau yang dilabeli ibu pertiwi
Duhai kau yang begitu aku cintai
Begitu dalam dirimu menyatu dalam diriku
Karena di sini tempat tumpah darahku
Duhai kau yang begitu aku kasihi
Tanah airmu adalah anugerah Ilahi
Aku bertahan hidup dengan apa yang tumbuh dalam tanahmu
Aku juga bertutur dengan bahasamu
Duhai negeri yang indah laksana surgawi
Mungkin kau berpikir salah kaprah caraku mencintai
Kau pikir aku tak pandai membalas budi
Padahal inilah caraku menghargai
Berhentilah curiga atas segala upayaku
Beri kesempatan untuk ungkapkan bukti cintaku
Karena begitu besar hakmu untuk memperolehnya
Agar dirimu menjadi lebih berwibawa
Sekian lama kau mengaku merdeka
Sungguh dirimu pantas untuk menjadi mulia
Lihatlah dirimu yang sebenarnya
Karena sejatinya kamu sangatlah memesona
Dari segala sisi, dirimu layak untuk percaya diri
Dirimu layak untuk disegani
Tanah airmu bertabur intan permata
Yang membuat silau para penduduk dunia
Aku harus katakan padamu, duhai pertiwi
Sudah lama dirimu kehilangan jati diri, sok bisa mengatur diri sendiri
Padahal hakikatnya dirimu telah dibutakan dan ditulikan
Tentang hakikat sebuah aturan kehidupan
Kau lupakan hakikat keberadaanmu sebagai ciptaan Ilahi
Kau lepaskan dirimu dari segala aturan-Nya dan bangga dengan modernitas
Kau cabik-cabik badanmu sendiri, lalu dagingmu kau bagi-bagi
Kepada para pemuji dirimu melalui topeng identitas
Duhai cintaku, kembalilah pada khitahmu
Merunduklah, menghambalah di hadapan penciptamu
Agar kau paham arti dirgahayu
Agar kau paham maksud jihad pahlawanmu
Duhai pertiwi, kini umurmu telah semakin tua
Saatnya dirimu paham hakikat merdeka
Yakni terbebasnya kita pada penghambaan kepada makhluk Tuhan
Lepaskan belenggu kapitalisme, sekularisme, sosialisme, dan komunisme yang menyesatkan
Hempaskan kekufuran, luruskan jalan
Hambakanlah dirimu kepada Tuhan
Tuhan yang telah memberimu aturan
Yaitu Allah, Tuhan semesta alam
Duhai cintaku, kuingin dirimu tak curiga padaku
Semata agar kau layak merayakan yang namanya dirgahayu
Dalam keadaan terhormat dan berwibawa
Berani membusungkan dada karena kita benar-benar merdeka
Kita layak menggapainya
Kemerdekaan hakiki yang sempurna
Agar semua rakyat merasakan sejahtera
Dalam naungan yang Allah rida
Maafkan diriku, wahai cintaku
Beginilah caraku mencintaimu
Karena dirimu begitu berharga bagiku
Sudah tugasku mengajakmu kembali pada tuntunan Sang Pemilik Wahyu
Dirgahayu tanah airku
Semoga kemerdekaan hakiki segera menghampirimu
Dalam usia yang sudah ke-77
Semoga Allah segera turunkan rahmat-Nya padamu
Surabaya, 17 Agustus 2022[]