”Bukan canda siasat belaka.
Belang kemunafikan tertata rapi dalam blangko data.
Segelas mantra disembur dalam peliknya kata.
Tak ada kawan sejati dalam panggung sandiwara”
Oleh. Afiyah Rasyad
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Serunjang tidaklah setajam fitnah yang digelar
Tuduhan sana sini berserakan dan terus mengejar
Ketaatan dijadikan kambing hitam yang terpapar
Ketakwaan dan negara memiliki jarak yang amat lebar
Merasa berada di atas angin tatkala menjabat
Syaulam kebijakan disajikan tanpa sedikit pun debat
Membius hati nurani agar menjauh dari pintu tobat
Segala kemaksiatan dipandang sebagai nikmat
Rona percaya diri berkeliaran tiada henti
Seulas takhta dipertahankan agar tak terganti
Dua periode tak cukup menuntaskan hajat diri
Satu keluarga bisa maju membangun dinasti
Bukan canda siasat belaka
Belang kemunafikan tertata rapi dalam blangko data
Segelas mantra disembur dalam peliknya kata
Tak ada kawan sejati dalam panggung sandiwara
Ketika kampanye, tumpukan janji manis diumbar
Saat dilantik, lenyap tinggal setengah lembar
Tatkala berjalan, terlupakan pada amanah yang besar
Sibuk mencari pemasukan materi dengan cara bar-bar
Kepentingan sejati tertabur dalam sudut sanubari
Dulu lawan sekarang kawan sudah menjadi lagu basi
Menjadi boneka manis dalam kungkungan intervensi
Aroma politik sebatas pemenuhan segala ambisi
Bukan canda siasat
Amanah kepemimpinan bukanlah lakon para penjahat
Secuil kebijakan tak layak sedikit pun menjerat
Kezaliman tak boleh menyapa ketenteraman rakyat
Ingar bingar politik berpesta pora
Mencuri hati rakyat dengan berbagai cara
Sesumbar dengan dukungan massa yang tiada terkira
Beberkan riak-riak derita yang terus terpelihara
Bukan canda siasat dalam negeri
Ada kekuatan besar yang bernama hegemoni
Adikuasa tak tinggal diam terus mengintervensi
Amanah kepemimpinan diceraikan dengan tugas melayani sepenuh hati
Dalih kemandirian menjadi alasan yang bertaji[]
Bumi Allah, 30 Juli 2023[]
ya inilah negeri ini...
Katanya dari rakyat untuk rakyat
Namun faktanya dari rakyat untuk wakil rakyat
Hehe..gak tau bikin syair,,
Memang dalam sistem Demokrasi tidak ada kawan/lawan yang abadi. Melainkan yang ada adalah kepentingan yang abadi.
Ingar bingar suara penonton bersorak
Menagih janji saat masih terbahak
Tak peduli segala riak bergejolak
Karena hati tertutup congkak
Masyaallah, butuh konsentrasi penuh nih kalau baca sastra mbak Afiyah. Namun begitulah demokrasi, pejabat hanya hobi mengumbar janji, padahal realitasnya tak pernah terbukti. Tapi yang bikin heran, kenapa masih banyak orang mau dikibuli. Oh, demokrasi ...
Syair yang indah dari Sang Pujangga. Ustazah Alfi.