"Bukan dari tulang ubun ia tercipta, sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tak pula dari tulang kaki, karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak
Tetapi tulang rusuk dicipta dari rusuk kiri, dekat hati untuk dicintai, dekat tangan untuk dilindungi"
Oleh. Ahsani Annajama
(Tim Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Hari yang ku nanti telah tiba
Hari yang tak akan pernah tergantikan
Hari di mana apa-apa yang sebelumnya haram menjadi halal bagiku
Hari di mana cincin sebagai simbol cinta melingkar di tanganku
Ku putuskan melangkah bersamamu
Dalam sebuah ikatan suci
Untaian kalimat suci nan indah dalam balutan doa
Tampak menjadi saksi untuk belahan jiwa yang berjanji sehidup sesurga
Kala cinta datang menyapa dua insan yang dimabuk asmara, membuat hati tak sanggup mendua
Kala cinta membara, hati bak taman yang berbunga
Menatap dunia menjadi lebih ringan
Kala sang kekasih saling menguatkan dan jalan saling beriringan
Hidup tak pernah seindah ini, dapat hidup berdampingan
Dengan pasangan yang selalu memuliakan
Berbagi sandaran dalam menghadapi ujian
Namun, semua itu sekejap telah berubah
Sampailah kita di dalam tenda, tetiba menjadi pelupa
Tanpa bersiap siaga akan terluka
Semuanya menjadi runyam
Cinta menjadi benci
Bahagia menjadi luka
Tawa menjadi tangis
Harapan menjadi duka
Meskipun berat melangkah
Kala kaki itu berdiri hanya dengan satu kaki, tak mampu menahan beban yang ditopang
Bak burung yang kini tak lagi dapat sempurna terbang,
Sayapnya telah patah
Wanita laksana gelas-gelas kaca dan tulang rusuk yang bengkok
Dibalik keindahan gelas kaca, ia rentan untuk retak dan mudah pecah
Ketika gelas kaca itu pecah, maka berubahlah keindahannya
Kini gelas itu sudah tak sempurna
Pecahannya menjadi serpihan-serpihan yang cacat
Sebagaimana sabda Nabi, wanita amatlah rapuh sebab ia tercipta dari tulang rusuk
Jangan kautanya mengapa aku tak punya rusuk
Tentu kau masih ingat tulang mana yang kau remuk
Wahai lelaki yang bijaksana
Menyelami logika saja tak cukup, maka genapkan dengan perasaannya
Hingga tercipta satu tujuan satu rasa, bukan karena kepentingan Tetapi karena semuanya layak untuk diperjuangkan
Wanita pilihanmu, tak 'kan ingkar terhadap komitmen
Tersenyum dengan mesra hanya untuk lelaki yang bersedia mendidiknya, mengarahkan, dan membersamainya
Bukan dari tulang ubun ia tercipta, sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tak pula dari tulang kaki, karena nista menjadikannya diinjak dan di perbudak
Tetapi tulang rusuk dicipta dari rusuk kiri, dekat hati untuk dicintai, dekat tangan untuk dilindungi[]
Photo : Pinterest