Kala Pelangi Tak Indah Lagi

"Mendung pekat tak mampu lagi menampakkan pelangi
Terjebak dalam huru-hara peliknya 3lj1b1ti
Membingkai keresahan yang terhampar sepanjang kehidupan
Mengancam generasi dalam porak-peranda pergaulan"

Oleh. Afiyah Rasyad
(Tim Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Pelangi sudah sangat lelah mengadu
Pada cahaya yang memantulkan kilau hujan
Seluruh warna terus menampakkan wajah sendu
Pada perilaku menyimpang yang tak kenal batasan

Tak ada lagi rona ketakutan
Secara bar-bar pertontonkan perilaku menjijikkan
Segala norma ditabrak sesuka hati
Dengan dalih kebebasan berekspresi tiada mati

Bau busuk menguar dalam sudut-sudut negeri
Meretas indahnya warna mutlak pelangi
Tabiat terus digantung pada tiang angkara
Tanpa peduli pada perilaku yang mengundang prahara

Tawa lebar menampilkan gurat kecongkakan
Pada segenap puja dan puji yang diharapkan
Selendang kesombongan terus menghiasi tingkah laku
Pada sampah masyarakat yang tak tahu malu

Kala pelangi tak indah lagi
Tingkah laku melebihi binatang terus menghiasi negeri
Tiada peduli pada beribu macam hujatan
Pesona dibingkai penuh bangga dalam kepalsuan

Mendung pekat tak mampu lagi menampakkan pelangi
Terjebak dalam huru-hara peliknya 3lj1b1ti
Membingkai keresahan yang terhampar sepanjang kehidupan
Mengancam generasi dalam porak-peranda pergaulan

Kala pelangi tak indah lagi
Tak tersisa rasa aman di setiap sudut negeri
Pemandangan menjijikkan terpampang di sepanjang jalan
Pada netra yang enggan menangkap kemaksiatan

Lafaz Ilahi memantul dengan sempurna
Perbuatan nista terus digelar mengundang bencana
Tak sebatas kibaran selembar bendera warna pelangi
Melenyapkan keberkahan bagi penduduk bumi

Kecaman dan hujatan bukanlah jalan penyelesaian
Tingkah laku bejat kian tak karuan
Berhaha hihi dalam setangkup perbuatan laknat
Menggerus nikmat dengan menelantarkan rahmat

Hilang sudah rasa malu dalam diri
Euforia pelangi menjebak seluruh relung hati
Sanubari terkoyak dalam beringasnya perilaku menyimpang
Menutupi mata hati dari cahaya yang terang benderang

Kerdil nian akal yang menjadi potensi kehidupan
Berperilaku buruk melebihi sesatnya binatang
Seakan tak kan berjumpa dengan ajal
Lenyap sudah nurani kala hati kian bebal

Hanya menunggu sebuah jawaban Sang Pemilik kehidupan
Akankah terulang sejarah di masa silam
Menyeret perilaku menyimpang ke jurang teramat kelam
Tobat ataukah lepas tanpa kendali dalam satu kedipan


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Cari Cuan 24 Jam Nonstop, Begini Amat Hidup?
Next
Koalisi, Akankah Rakyat (Kembali) Gigit Jari?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

semoga Allah Swt memberi hidayah pada kaum muslimin yang terperosok dosa iljibitiqi

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram