Lelaki tua itu hanyalah satu dari mereka.
Yang menjadi korban ketamakan dunia.
Mereka harus terlunta-lunta.
Oleh : Bunda FaHsan
NarasiPost.Com-Tubuhnya telah renta
Ia tak mau meminta
Di tepian jalanan kota
Ia seret langkahnya meski terlunta
Usianya telah senja
Namun, kerasnya hidup memaksanya
Untuk berjibaku mengais sedikit harta
Yang hanya cukup mengganjal perut yang meronta
Sepeda usang ia jadikan harapan
Agar dapat menemaninya berjalan
Menjajakan apa yang ia usahakan
Sejak terbit surya, hingga kembali ke peraduan
Seharusnya ia tinggal menikmati usia tuanya
Dengan kembali mendekati Rabbnya
Tapi apa daya
Kehidupan keras ada di depan mata
Memaksanya untuk terus berjuang untuk keluarga
Lelaki tua itu termangu, memandang entah ke mana
Jualannya belum habis jua
Padahal keluarga di rumah menantinya
Berharap ada yang ia bawa
Untuk mengganjal perut mereka
Ia mengusap netra yang mengembun
Ternyata esok ia dan keluarga masih harus berpuasa
Sebab tak ada selembar pun rupiah
Hatinya berucap lirih kepada Yang Mahakuasa
Betapa kerasnya kehidupan dunia
Dengan diterapkannya sistem yang hina
Sistem yang merusak sampai ke akar-akarnya
Kapitalisme, itulah namanya
Saat rakyat kecil terus dipalak
Terus tercekik dengan pajak yang melonjak
Sang kaya malah dimanja
Dengan berbagai potongan harga
Lelaki tua itu hanyalah satu dari mereka
Yang menjadi korban ketamakan dunia
Mereka harus terlunta-lunta
Padahal kehidupan mereka
Seharusnya dijamin oleh yang berkuasa
Hidup sejahtera di sistem rusak
Sangat sulit didapat
Sebab itu sistem buatan manusia
Yang tidak akan pernah sempurna
Hanya Allah Yang Maha Sempurna
Paling berhak menentukan Sistem Paripurna
Yang mengatur manusia
Dalam segala sendi kehidupannya
Bogor, 14 Juni 2021[]
Photo : Pinterest
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]