Ekonomi porak poranda.
Risalah biaya ditarik tanpa jeda.
Mengincar harta di tiap garda.
Tak peduli hati telah berlumur noda.
Oleh : Afiyah Rasyad
(Kontributor Tetap Narasi Post)
NarasiPost.Com-Skema kepedihan merilis sejumlah biaya
Mengukuhkan pemerasan pada jelata yang teraniaya
Isu bertabur seringnya bukan maya
Rintihan dan jeritan menggema di jagad raya
Kapitalisme menggilas setiap harta
Cinta jabatan mengukuhkan kemilau mahkota
Tak peduli ratusan juta jiwa menderita
Jumawa telah membuat mata hati kian buta
Risalah biaya telah mendera
Wacana pungutan sembako telah tertera
Sejumlah jasa tak luput dari panasnya bara
Rakyat miskin semakin akrab dengan sengsara
Kepongahan penguasa
Berayun dalam pemakaman asa
Kezaliman luar biasa
Terpelihara dalam biduk pedihnya rasa
Ekonomi porak poranda
Risalah biaya ditarik tanpa jeda
Mengincar harta di tiap garda
Tak peduli hati telah berlumur noda
Wahai, Tuan Puan di istana!
Tak sadarkah ulahmu datangkan bencana?
Saat wacana menjadi tak sekadar fana
Rakyat pun merana[]
Photo : Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]