"Sadarlah wahai diri!
Kamu hanya sedang menanti
Jangan terlalu mengejar duniawi
Sampai melupakanmu pada Ilahi"
Oleh. Rani Widiya Astuti
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Tidak ada yang abadi
Semua akan kembali
Pada Ilahi Robbi
Sudah adakah bekal kita?
Untuk menghadap Sang Pencipta
Kenapa masih berleha-leha dengan dosa?
Sedang ajal datang tiba-tiba
Mungkin sekarang masih santai
Namun apabila saatnya tiba
Apakah masih bisa lalai?
Silakan saja mengejar dunia
Tapi ingat, ia hanya sementara
Jangan terlena oleh kenikmatannya
Sekarang mungkin masih sibuk mengejar kesenangan dunia
Besenda gurau bersama orang tercinta
Kadang kala sampai lupa waktu
Tetapi jika kematian telah tiba di depan mata
Apakah kita akan selamat dari azab?
Sedang banyak waktu terbuang sia-sia
Setiap detiknya hanya diisi dengan dosa
Sadarlah wahai diri!
Kamu hanya sedang menanti
Jangan terlalu mengejar duniawi
Sampai melupakanmu pada Ilahi
Alangkah lalainya diri
Sering lupa mengingat mati
Tak ada bekal untuk hari nanti
Tapi diri masih disibukkan duniawi
Apa yang ingin kau cari wahai diri?
Kematian semakin dekat
Namun tak kunjung bertobat
Kesempatan hidup semakin berkurang
Lalu kenapa engkau semakin lalai, wahai diri!
Tak sadar kah engkau menyakiti diri sendiri
Terlalu tinggi anganmu
Terlalu sedikit sujudmu
Ingin mendapat keberkahan, sedang ibadah berantakan
Apakah pantas?
Diri ingin masuk surga
Namun tindakan seperti ingin masuk neraka
Terus-terusan melakukan dosa
Ibadah jika ada waktu saja
Seakan bahagia yang hakiki terletak pada duniawi
Terkadang terlalu tinggi ilusi
Inginnya masuk surga firdaus
Tetapi salatnya ditunda terus
Baca Al-Qur'an kalau sempat
Zikirnya kalau ingat
Sekali salat secepat kilat
Namun ketika punya hajat minta dikabulkan dengan cepat
Coba dipikirkan dengan akal sehat
Apakah yang demikian itu pantas?
Segeralah bertobat sebelum terlambat
Jangan sia-siakan waktu sesaat dengan maksiat
Pantaskan diri untuk mendapatkan mati yang baik
Jangan hanya mendapatkan jodoh yang baik
Hamasah
Serdang Bedagai, 31 Mei 2023[]
Yaa Allah tulisannya ruar biasa , menyentuh menampar, Astaghfirullah, ampuni kami yang banyak .menyia-nyiakan waktu.
Ya Allah banyaknya kesempatan yang telah di sediakan tetapi kebanyakan di isi oleh kelalaian. Sedangkan diri ini tidak tau kapan ajal ini tiba. Semoga kami terus istikamah sampai ajal menjemput Aamiin
Setiap yang bernyawa memang pasti akan merasakan yang namanya kematian. Diri yang selalu lalai akan segala hal tertampar kesekian kalinya. Astaghfirullah. Ya Allah aku yang banyak maunya