Mosaik Perubahan

"Semua mata terbelalak memindai segala fenomena
Pemimpin beda tak mesti membawa perubahan istimewa
Sistem aturan buatan manusia masih terus dipelihara
Mosaik perubahan terus menjauhi kata nyata dan realita
Tangisan menyayat hati mengalun dalam pedihnya irama"


Oleh. Afiyah Rasyad
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Terlalu banyak lintah
Dalam tumpukan kebijakan beraroma sampah
Dengan serdadu siber yang haus ratusan liter darah
Kendali negara limbung dan kehilangan arah
Tercecer di antara semrawutnya urutan angka-angka jadah

Sekuel perilaku kolektif tersaji plintat-plintut
Bermesraan dengan noktah kezaliman akut
Lazim bermuka dua dan bersikap pengecut
Demi semangkok jabatan saling berebut
Dalam parade pesta lima tahunan yang terus dibesut

Mosaik perubahan tertelan ingar bingar kekuasaan
Ingatan bersukacita saat terhidang tahta jabatan
Kantong pribadi siap menampung triliunan cuan
Sifat serakah dan pongah telah mengubur asa perubahan
Menyeret semua keadaan berkubang penderitaan

Perang opini mulai berkobar tiada henti
Saling menjatuhkan lawan kerap menjadi amunisi
Fitnah disebar dengan dalih sudah tradisi
Satu, dua, atau tiga dalam panasnya kompetisi
Urusan pribadi menjadi nomor wahid demi eksistensi diri

Semua mata terbelalak memindai segala fenomena
Pemimpin beda tak mesti membawa perubahan istimewa
Sistem aturan buatan manusia masih terus dipelihara
Mosaik perubahan terus menjauhi kata nyata dan realita
Tangisan menyayat hati mengalun dalam pedihnya irama

Tak ada jeda terus menghajar
Framing jahat bak bola liar yang terus berputar
Ketakutan tanpa alasan membesar dan terus menyebar
Menghamba pada dunia dengan rasa sadar
Harta dan jabatan adalah sumber kebahagiaan yang dianggap benar

Sungguh sedih tiada terperi
Menatap kekosongan yang semakin luas di dalam sanubari
Memamerkan biduk kehancuran yang terus menari-nari
Melenyapkan kesadaran akan alpa pada diri
Gelombang kezaliman menghantam asa dan merenggangkan jari-jemari

Sejumput asa mengalun dalam irama perjuangan
Meniti mimpi terwujudnya mosaik perubahan
Ke sana ke mari menawarkan sebuah penyelesaian
Dalam alunan sejarah yang menoreh gemilangnya peradaban
Menjelma sosok dan sistem yang berjalan dalam satu tujuan

Masa demi masa pasti 'kan berlalu
Mosaik perubahan bukanlah suatu hal yang semu
Dipintal dan dipupuk dengan ikhtiar dan doa tanpa jemu
Mengusir penderitaan yang bertengger tanpa malu
Siap menyongsong kesejahteraan dan keadilan penuh rindu

Bumi Allah, 5 Mei 2023[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Bariatric Surgery, Potong Lambung demi Sehat?
Next
Menghapus Duka Guru Non-ASN, Mungkinkah?
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
firda umayah
firda umayah
1 year ago

Sastra yang keren banget. Barakallah untuk penulis.

Reva Lina
Reva Lina
1 year ago

Yups Sistem aturan buatan manusia masih terus dipelihara
Mosaik perubahan terus menjauhi kata nyata dan realita.... Bagaimana mau sejahtera?? Meski pemimpin yang berbeda samasekali tak memiliki perubahan apapun.. MasyaAllah Barakallah Tulisannya Mbak Semoga Bisa Mencerahkan ✨

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram