Duka sudah pasti bergelayut
Tiada raga yang bisa disambut
Segala kenangan kausimpan di laut
Hanya lewat doa, rindu 'kan terpaut
Oleh: Februastuti
NarasiPost.Com-Bait-bait doa dalam temaram
Gundah menanti pergantian siang malam
Riuh rendah warta mencekam
Hingga engkau dinyatakan tenggelam
Duka sudah pasti bergelayut
Tiada raga yang bisa disambut
Segala kenangan kausimpan di laut
Hanya lewat doa, rindu 'kan terpaut
Dia sudah menghendakimu pulang
Tugasmu menjaga negeri telah usai
Semoga tempat di surga nan lapang
Asa tertinggi tuk kehidupan nan abadi
Duka yang niscaya tiada boleh berlarut
Harus ada yang kembali mengarungi laut
Menjaga negeri dari potensi kemelut
Menata bumi dari segala karut-marut
Engkau mungkin tenggelam, tapi jasamu mengangkasa
Menyisakan pelajaran teramat berharga
Yang punya hati mesti terbelalak mata
Bangsa ini tidak sedang biasa saja
Bukan saja miskin alutsista penjaga raga
Falsafah penjaga jiwa pun rapuh tiada berdaya
Tiada tameng tuk menghadang serangan kapitalisme
Rapuh benteng dari serangan laten komunisme
Akankah bangsa ini dibiarkan tenggelam?
Berlama-lama menyelam di peradaban kelam?
Kapitalisme dan komunisme 'kan terus menenggelamkan di kehinaan terdalam
Tiada jalan kemuliaan kecuali dengan kebangkitan Islam[]
Photo : Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]