Salahkah bila hati merindu?
Terus menunggu dengan belenggu
Hingga melenyapkan segala ragu
Untuk harapan yang kian menggebu
Oleh: Kamila Khairani
(Sastrawan, Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif)
NarasiPost.Com-Hampir empat bulan lamanya
Aku berada di kecamuk asa
Meski terus melangitkan pinta
Seolah bumi tak lagi menerima
Apakah do'a sudah tak berguna?
Hingga harapan telah menjadi sirna
Bukankan Tuhan Maha Mengabulkan do'a?
Namun, mengapa harapan seakan tiada?
Kesedihan ini seperti enggan berlalu
Jadikan hati makin merasakan pilu
Bibir pun telah berubah kelu
Oleh hati yang hampir membeku
Owh, harapanku
Lihatlah pada diriku
Mengemis, menanti cinta-Mu
Agar menetes harapan dari-Mu
Salahkah bila hati merindu?
Terus menunggu dengan belenggu
Hingga melenyapkan segala ragu
Untuk harapan yang kian menggebu
Beginikah kala hati tersentuh cinta?
Sampai rela menjadi sahaya
Oleh karena kuatnya gelora jiwa
Yang menggebu melintasi angkasa
Jauh melayang tinggi
Dan akan terus menanti
Di sini, di tempatku kini
Dan selamanya kan begini
Hingga Kauijabah segala pinta
Atau sampai diriku menjadi tiada
Tenggelam dalam luasnya lautan asa
Hilang bersama harapan yang telah sirna
Bogor, 14 April 2021[]
Photo : Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]