Pelan namun pasti kehinaan menguasai diri
Nurani tlah lama mati berdiri
Akal logika tak lagi berfungsi
Hidup tak lagi punya nyali
Amarah bukan jalan muslim sejati
Oleh: Ummu Nazara
Sumpah serapah membabi buta
Laksana senapan kaliber milik tentara
Menyerang siapa saja di hadapannya
Tak peduli apa pun karena emosi telah bertahta
Hati panas, dada bergemuruh riuh
Raga mendadak basah berselimut peluh
Kemuliaan diri perlahan mulai jatuh
Aroma kesumat berkolaborasi hasad angkuh
Jiwa kering kerontang saling menjauh
Luka baru di atas puing-puing prasangka
Bertaburkan remah-remah dunia nan fana
Mengukir lukisan penuh fatamorgana
Mengikis habis rasa cinta pada sesama
Pecah berkeping ketika amarah bicara
Apa yang tersisa dari luapan amarah?
Ukhuwah terkoyak merobek jalinan marwah
Hati terluka begitu dalam laksana tertusuk panah
Menganga sakit tapi tanpa tetesan darah
Akankah diri mampu kembali pada izzah?
Ketika insan hanya bermodal sebongkah perasaan
Tak kan mampu muliakan harapan peradaban
Berpayung pamrih hingga tiada ketulusan
Sibuk menghamba pada atribut kebanggaan
Pelan namun pasti kehinaan menguasai diri
Nurani telah lama mati berdiri
Akal logika tak lagi berfungsi
Hidup tak lagi punya nyali
Amarah bukan jalan muslim sejati
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]