Adakah tentara?
Adakah mujahid muda yang siap maju dengan segala raga?
Enyahkan para serdadu bertopeng baja
Gulingkan kesombongan yang merajalela
Oleh : Yeni Marlina
NarasiPost.Com-Dirimu memang jauh
Ku tak kenal kalian satu persatu
Namun, kita punya asa yang sama, punya rasa yang peka
Lelahmu adalah lelahku
Sakitmu adalah rintihanku
Janganlah engkau tertidur
Terus pecahkan suaramu
Hingga datang langkah teratur mengulurkan tangan- tangan kesatria yang selalu menghamba pada-Nya
Saudaraku, deritamu adalah deritaku
Mengusik dan membuncah sanubariku
Teruslah bertahan untuk sementara waktu
Jikapun seabad telah berlalu
Namun, suara-suara penyeru akan tetap menyatu
Suarakan kebenaran … sekalipun banyak yang melawan
Suarakan perubahan … sekalipun banyak yang tertawan
Hingar-bingar selalu riuh terdengar
Tak hentikan niat untuk terus berkhidmat
Yaa, Rabb … kami memang lemah di hadapan-Mu
Namun, kami ingin kuat bersama-Mu
Bantu saudara kami yang tiada henti diintimidasi
Kupercaya, semua akan menyisakan derita nyata bagi para penguasa dan penista
Pongahnya mereka akan segera terkubur tak tersisa
Membuncah sanubariku
Adakah tentara?
Adakah mujahid muda yang siap maju dengan segala raga?
Enyahkan para serdadu bertopeng baja
Gulingkan kesombongan yang merajalela
Saudaraku ….
Hapuslah air matamu
Aku tahu apa yang kaurindu
Kauingin kita berkumpul kembali
Bersama dalam rumah besar itu
Menata hari-hari penuh kata sejahtera
Aku pun rindu …
Bersabarlah wahai penyemangat diriku
Walau satu abad bukan waktu yang singkat
Namun, kelak ada waktu yang sangat bersahabat
Bertabur takwa di dada
Menyubur iman dalam pikiran
Sesaat lagi sang junnah dan perisai akan datang membersamai[]