Sebait Kepastian

Sebait Kepastian

Sebait kepastian akan hadir segera
Saat perempuan kembali pada fitrahnya
Sebagai titah indah dari firman Allah Zat Pengatur semesta

Oleh. Afiyah Rasyad 
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Dering bahaya terus meronta sepanjang masa
Mengintai peran perempuan yang taat luar biasa
Menanggalkan fitrah keibuan sebatas di rumah saja
Kerangkeng pemikiran kapitalisme menjuntai dengan perkasa

Kaum hawa terombang-ambing dalam pusaran derita
Pandangan miring beterbangan di seluruh penjuru dunia
Isu feminisme menjadi mantra rusaknya sifat mulia
Perempuan diiringi berkiprah di dunia kerja bahkan berebut singgasana kuota

Arah angin sekularisme berhamburan tak tau rimba
Pemisahan agama merampas segala bahagia
Kaum hawa terperangkap dalam alunan suka cita yang fana
Rela melepas kodrat berburu kedudukan setara

Nasib kaum hawa terombang-ambing dalam polesan kata
Kubangun duka membelenggu tak kasat mata
Serangan pemikiran terus dilancarkan membabi-buta
Tak ada sebait kepastian yang memberikan suaka

Penampilan fisik menjadi daya tarik utama
Ujung rambut hingga ujung kaki seakan dilabeli harga
Nyatanya maksiat membungkus tiap langkah mereka

Kala arena kecantikan menjadi sebuah perlombaan dengan indahnya rajutan kata
"Beauty, brain, and behavior" menjadi umpan yang nyata
Kian hilang sebait kepastian fitrah kaum hawa
Eksistensi diri berkubang dalam penilaian manusia
Menanggalkan kemuliaan demi predikat cantik di dunia

Teja merah terus menghiasi  horizontal senja
Mengiringi lazuardi yang bertakhta di permadani rasa
Tak patah asa yang tetap berpeluk duka
Mengembalikan kemuliaan wanita yang direnggut secara paksa

Setangkup asa menyongsong bahagia dengan suka cita
Sebait kepastian akan hadir segera
Saat perempuan kembali pada fitrahnya
Sebagai titah indah dari firman Allah Zat Pengatur semesta

Peran perempuan bertabur sifat mulia
Kehidupan khusus menjadi ibu dan pengatur urusan rumah tangga
Kehidupan publik menanti kiprahnya sebagai warga negara

Sebait kepastian berayun dalam timbangan agama
Kemuliaan perempuan kembali menjadi mahkota
Kebahagiaan hakiki berporos pada rida Allah semata
Sosoknya lebih dari sekadar bidadari dunia
Sebait kepastian sudah termaktub dalam sabda Baginda Nabi yang mulia []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Relaksasi Kredit Covid-19 Dicabut Penuh?
Next
Deforestasi Mengancam Indonesia
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

16 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Firda Umayah
Firda Umayah
9 months ago

Puisi yang realistis banget. Barakallahu fiik untuk penulis

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  Firda Umayah
9 months ago

Aamiin, wafiik barokallah

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
9 months ago

Semoga sosok mulia itu akan kembali terjaga kemuliaannya.

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  Mariyah Zawawi
9 months ago

Aamiin yaa mujibassailiin

Wd Mila
Wd Mila
9 months ago

MasyaaAllah. Barakallahfiik Mba Afiyah. selalu suka dengan puisi-puisi Mba

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  Wd Mila
9 months ago

Aamiin wafiik barokallahu, Dinda

La hawla wala quwwata illa billah, alhamdulilah jika suka.

Yuli Juharini
Yuli Juharini
9 months ago

Dalam dunia fana, kadang yang diutamakan adalah harta, tahta, dan wanita.
Saat ini, nyata adanya.
Hanya dengan Islam, wanita menjadi mulia.
Barakallah Mba Afiyah, keren!

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  Yuli Juharini
9 months ago

Aamiin

Wafiik barokallah, Mbak
La hawla wala quwwata illa billah

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
9 months ago

Ga diragukan lagi deh, masyaAllah sempurna setiap bait dan kata, itulah mbak Afiyah senior kita, masyaAllah robbana. Pengen berpuisi tapi ora isa

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  Hanimatul Umah
9 months ago

La hawla wala quwwata illa billah

Masih terus belajar, Mbak Hani. Hayuk, belajar bareng.

Deena
Deena
9 months ago

Perempuan dalam pusaran sekularisme hanya Islam yang bisa menyelamatkan.

Barakallah Mbak Afi..

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  Deena
9 months ago

Leres, Kanda. Perempuan haya mulia dengan Islam

Aamiin
Wafiik barokallah

Sartinah
Sartinah
9 months ago

Masyaallah, mbak Afi memang juaranya sastra.

Betul ya, nasib perempuan sungguh kian jauh dari fitrahnya. Mereka adalah korban dari kebiadaban sekularisme.

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  Sartinah
9 months ago

La hawla wala quwwata illa billah

Masih terus belajar, Mbakkuh.

Inggih, fitrah perempuan tercabik oleh sistem kapitalisme

novianti
novianti
9 months ago

maasyaaAllah, saya bukan penulis puisi. Membaca puisinya keren, alhamdulillah. Kombinasi kata yang cantik dan apik tetapi tetap dengan kedalaman makna. Barokallohu fiik

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  novianti
9 months ago

Aamiin

Wabarokallahu fiik, Mbak Novi

La hawla wala quwwata illa billah
Hendak menumpahkan segala rasa gerah di hati akibat ulah sistem kapitalisme

Last edited 9 months ago by Afiyah Rasyad
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram