Pinar cahaya menyumbul di balik lubang
Di negeri bawah angin yang terbuang
Pinar-pinar itu kian terang-benderang
Membawa secercah harapan pada para pejuang
Oleh. Afiyah Rasyad
(Kontributor NarasiPost.com)
NarasIPost.Com-Terseok-seok kaki melangkah
Namun, hati terus dialiri derasnya serakah
Memburu emas berlian berbongkah-bongkah
Rasa malu tak sudi kembali merekah
Segala kebaikan meletup bertawan-tawan
Nurani diam tak berani melawan
Putihnya sanubari telah lama tertawan
Dalam alunan kezaliman terus berkawan
Benarlah, para biduanda hanyalah sekerat boneka
Dipermainkan sang tuan dengan suka-suka
Kebijakannya hanya menorehkan celaka
Menggugus derita menuai petaka
Sungguh lihai lidah berdansa dalam kepalsuan
Terus mengurai kata skenario sang tuan
Hati nurani sudah menuli pada seluruh aduan
Mewujudkan seluruh program yang tak karuan
Kondisi kehidupan hitam pegam
Para kedayan beradu langgam
Demi kursi panas yang harus digenggam
Motif kekuasaan sungguhlah seragam
Pinar cahaya menyumbul di balik lubang
Di negeri bawah angin yang terbuang
Pinar-pinar itu kian terang-benderang
Membawa secercah harapan pada para pejuang
Semangat perjuangan selalu ada
Bersemayam indah di dalam dada
Aksi nyata bergelora dan terus berlipat ganda
Jiwa-jiwa tenang telaten menghapus noda-noda
Pinar cahaya tak membawa sampan bidar
Hanya setangkup akal yang tersadar
Pada Allah semata tempat bersandar
Menjadikan risalah Islam sebagai bandar[]