Kerusakan terlalu parah terjadi
Disebabkan tangan-tangan manusia tak berbudi
Yang sombong bak mahluk abadi yang tak akan mati
Bahkan alam pun sudah enggan menahan diri
Oleh : Aya Ummu Najwa
NarasiPost.Com-Kembali berduka Pertiwiku
Bermacam luka kembali mengoyak jasadmu
Bertubi-tubi nestapa yang kaurasa
Merintih, pilu, tangismu tanpa suara
Belum saatnyakah manusia menyadari
Mengapa musibah demi musibah tak henti melanda negeri
Udara, darat, laut, semua berontak dan marah
Meminta perhatian bahwa mereka pun mulai lelah
Kerusakan terlalu parah terjadi
Disebabkan tangan-tangan manusia tak berbudi
Yang sombong bak mahluk abadi yang tak akan mati
Bahkan alam pun sudah enggan menahan diri
Maka gempa bumi, gunung meletus, longsor dan banjir pun melanda di setiap pelosok negeri
Penerapan hukum buatan manusia
Yang menjadikan manusia seakan tuhan yang kuasa
Melahirkan kerusakan dan kehancuran tak terkira
Namun seakan mereka hidup tanpa salah dan dosa
Yang mereka anggap lawan,
Mereka habisi tanpa simpati
Asal papa senang,
Semua bisa dieksekusi
Hukum dibolak-balik semau hati
Untuk memuluskan kelicikan dan keserakahan diri
Korupsi dilindungi
Ulama dikriminalisasi
Kamaksiatan dilegalisasi
Namun agama dijauhkan dari generasi
Kaum pelangi dipayungi
Akan tetapi ajaran Islam diawasi dan dibatasi
Separatisme dibiarkan terjadi
Namun yang mengajak kepada perbaikan dianggap merongrong negeri
Pembakaran dan pembalakan hutan tak henti-henti
Demi memuaskan dahaga keserakahan korporasi
Membuang rasa simpati dan empati pada rakyat sendiri
Bagi mereka, tak mengapa rakyat mati asal proyek tetap berdiri
Ooh negeriku sayang
Inikah caramu menyampaikan pesan
Kepada kedunguan dan kearoganan manusia
Yang sudah terlalu serakah dan pongah
Yang merasa akan hidup selamanya
Hingga lupa bahwa mereka hanyalah mahluk lemah penuh cela
Yang tak mau meskipun hanya sekadar evaluasi
Malah sibuk membangun benteng oligarki
Tak tahukah bahwa batas mereka tinggal menghitung hari
Menuju kehancuran karena ulah tangan mereka sendiri
Wahai negeriku
Tenanglah dan tahan air matamu
Karena sebentar lagi akan segera terbit fajar baru
Fajar kejayaan dan kegemilangan dalam kesejahteraan
Yang akan memperlakukanmu sesuai aturan tuhanmu
Itulah dimana Islam diterapkan secara sempurna dalam kehidupan[]