Bak anak tiri
Memanggil, tak ada yang peduli
Kemana mencari sesuap nasi
Pengganjal lapar diri
Di tengah kubangan air yang tak kunjung menepi
Oleh Atik Setyawati
NarasiPost.Com-Tiada terencana
Pesawat jatuh di tengah samudera
Gempa di Sulawesi mengejutkan sukma
Banjir di Kalimantan kembali menimpa
Gempa di Pesisir Barat Sumatera
Semeru berisik jua
Merapi pun turut serta
Rona negeri semakin ngeri
Ulama banyak yang dipanggil untuk kembali
Bencana di sana sini
Namun, sepi
Berita tetap saja artis silih berganti
Aroma apa ini?
Bak anak tiri
Memanggil, tak ada yang peduli
Kemana mencari sesuap nasi
Pengganjal lapar diri
Di tengah kubangan air yang tak kunjung menepi
Kenyataan terjadi
Paru-paru dunia kini
Hilang berganti perkebunan
Tak mampu menyerap air lagi
Hutan hilang
Berganti keserakahan
Hingga bumi tak sanggup menampung lagi
Penyerap air tiada lagi
Air mengalir tiada henti
Mencari celah karena tiada resapan lagi
Banjir telah merajai
Kalimantan berderai sendiri
Keserakahan anak manusia
Jadikan sengsara alam dan sesama
Mengapa tidak ada yang mencegahnya?
Siapa yang menanggung, kini?
Nestapa negeri
Seolah dongeng pengantar mimpi
Mimpi yang berlalu pergi
Banjir di sana
Tajir di mana?
Telah nyata semua
Terjadi karena tangan durjana
Insyaflah segera
Sebelum hadir lebih banyak bencana
Cukup sudah penanda dosa
Kembali pada syariat-Nya
Tunaikan amanah
Ayomi seluruh anak negeri
Segera atasi
Sebelum menyesal nanti
Hilangkan nestapa negeri
Ubahlah dengan sedikit tersenyum untuk pertiwi
Kelak kau dapati
Semua menjadi saksi
Kau tepati semua janji
Metro, 18 Januari 2021[]