Hijrah Bareng Lebih Mudah

"Perubahan hakiki adalah perubahan yang membuat kita makin dekat dengan Allah Swt. Perubahan yang membuat kita makin taat secara total kepada Allah Swt. Sehingga apa pun yang Allah perintahkan kepada hamba-Nya, kita jalankan semuanya secara keseluruhan, tidak setengah-setengah."

Oleh. Nur Itsnaini Maulidia
(Aktivis Dakwah dan Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hijrah secara terminologi ialah bermakna meninggalkan sesuatu atas dasar untuk melakukan takarub (mendekatkan diri) kepada Allah. Dengan kata lain, hijrah bermakna berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Hijrah identik dengan perpindahan Rasulullah saw. dari Makkah ke Madinah yang berlangsung pada bulan Rabiulawal. Hijrah ini telah didahului oleh para sahabat sejak bulan Muharram. Hijrah dilakukan Rasulullah selain karena perintah Allah Swt., juga muncul harapan baru untuk mengembangkan Islam di Madinah karena kekejaman kafir Quraisy di Makkah makin bertambah. Karena itu, hijrah sarat kaitannya dengan perubahan ke arah yang lebih baik.

Membahas tentang hijrah, Muslimah Bangil berkolaborasi dengan Smart With Islam Bangil mengadakan acara bincang santai dengan tema "Hijrah Bareng Lebih Mudah" pada hari Ahad, 25 September 2022. Menghadirkan dua narasumber yang luar biasa yaitu Ustazah Nia dan Ning Alfi.

Ning Alfi selaku pemateri pertama menyampaikan bahwa, "Perubahan itu adalah sebuah keniscayaan. Setiap orang pasti mengalami perubahan. Namun, perubahan apa yang dikehendaki oleh seseorang itu tentunya berbeda. Ada yang berubah menjadi lebih baik, tapi tidak sedikit juga yang berubah menjadi lebih buruk. Yang pasti hadirnya kita semua pada acara hari ini sama-sama ingin berubah menjadi lebih baik. Di sisa umur ini, kita ingin hijrah agar lebih dekat dengan Allah Swt.,” tutur Ning Alfi.

Memang benar bahwa perubahan adalah keniscayan. Seseorang lazimnya selalu ingin berubah menjadi lebih baik. Yang miskin ingin lebih kaya, yang bodoh ingin lebih pintar, yang jelek ingin jadi lebih cantik, yang malas ingin lebih rajin, dan lainnya. Namun, bagaimana sebenarnya perubahan yang hakiki menurut pandangan Islam?

"Perubahan hakiki adalah perubahan yang membuat kita makin dekat dengan Allah Swt. Perubahan yang membuat kita makin taat secara total kepada Allah Swt. Sehingga apa pun yang Allah perintahkan kepada hamba-Nya, kita jalankan semuanya secara keseluruhan, tidak setengah-setengah. Hijrah hakiki itu bukan hanya sekadar mengubah penampilan yang lebih tertutup, akan tetapi meninggalkan segala apa pun yang dilarang Allah. Jadi jangan sampai sudah menutup aurat tapi masih riba karena ingin kaya. Na'udzubillah," jelas Ustazah Nia.

Ning Alfi juga mengisahkan sahabat dan sahabiyah Nabi saw. yang rela mengorbankan kebangsawanan dan kekayaannya hanya demi taat total kepada Allah dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt.

"Pertama ada sahabat Mush'ab bin Umair. Beliau adalah seorang sahabat nabi yang sangat tampan, wangi, dan kaya. Namun beliau rela mengorbankan itu semua hanya demi memperjuangkan Islam. Hingga saat ini Mush'ab bin Umair terkenal dengan julukan duta Islam di Madinah. Masyaallah. Kemudian yang kedua adalah istri Rasulullah, Sayyidah Khadijah. Beliau adalah wanita terkaya di Makkah. Namun kekayaannya disumbangkan untuk mendakwahkan Islam," terang Ning Alfi.

Begitulah perjuangan hijrah sahabat Rasulullah. Hanya karena ingin menjadi hamba yang taat, mereka rela mengorbankan segalanya untuk Islam. Dan tentunya, semua itu tidak dilakukan sendiri. Para sahabat berhijrah bersama-sama dan saling menguatkan. Karena hijrah sendiri itu memang berat. Hijrah bareng-bareng lebih mudah.

Ustazah Nia juga berbagi tips agar kita istikamah berhijrah. "Agar kita istikamah berhijrah, yang harus kita lakukan pertama, memantapkan niat untuk menjadi hamba yang taat kepada Allah. Kedua, mencari teman taat agar tidak mudah futur dan bisa saling menguatkan. Yang ketiga, ikut serta dalam kelompok yang senantiasa berjuang melakukan perubahan baik individu, masyarakat, dan negara agar menjadi lebih baik dengan taat pada perintah Allah secara kaffah. Dan tentunya perubahan yang baik adalah perubahan yang makin mendekatkan kita dengan Allah Swt. Insyaallah semua siap berhijrah bareng-bareng, ya?" tanya Ustazah Nia.

"Siap!" jawab peserta dengan serentak dan penuh semangat.

Acara diakhiri dengan doa dan makan bersama.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Nur Itsnaini Maulidia Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Memutus Gurita Korupsi di Tubuh Pejabat Negeri
Next
Cahaya yang Tak Dirindukan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Nining Sarimanah
Nining Sarimanah
1 year ago

Setuju, hijrah memang berat kalau sendiri. Tapi lebih mudah kalau berjemaah.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram