Ingatlah, pedihnya jika kita tidak menuntut ilmu akan menanggung malu seumur hidup dalam ketidaktahuan. Ibarat, sebuah berlian akan terlihat mempesona setelah melalui banyak terpaan angin dan air laut yang begitu dalam yang begitu terjal dilaluinya. Begitu pun semangat menuntut ilmu untuk kepentingan masa depan umat dan Jannah. Karena segala sesuatu yang baik pasti ujiannya juga begitu nikmat.
Oleh: Watik Handayani, S.Pd
NarasiPost.com -- Setiap manusia fitrahnya fakir ilmu. Maka, manusia diperintahkan oleh Allah untuk menuntut ilmu. Dengan ilmu, Allah berikan petunjuk untuk manusia agar memilih. Manakah yang harus mereka tempuh, jalan kebaikan atau kesesatan? Sejatinya manusia disuruh untuk berpikir, apa yang harus dilakukan untuk meraih ridha Allah SWT? Inilah pentingnya ilmu.
Setiap manusia diwajibkan belajar, karena orang bodoh akan ber-ilmu jika giat belajar. Bahkan, menuntut ilmu salah satu kewajiban bagi setiap Muslim, dari semasa kecil hingga ke liang lahat (meninggal). Jika kita masih diberikan kesempatan untuk belajar, teruslah manfaatkan waktu untuk menggali ilmu Allah yang begitu luas, seluas langit dan bumi. Karena menuntut ilmu juga merupakan salah satu bentuk ibadah kita kepada-Nya.
Namun, dalam menuntut ilmu, dibutuhkan sikap rendah hati supaya kita tidak puas dengan ilmu yang ada dan agar tetap dalam aturan Allah SWT. Pentingnya ilmu untuk memperbaiki amal terhadap hablum minallah dan hablum minannas. Juga bukan hanya sekadar ibadah mahdah saja, tapi ibadah yang mengaitkan seluruh kehidupan kita secara kaffah tanpa prasmanan.
Begitu juga, dibutuhkan ego dalam kebaikan yaitu kritis pada yang batil, supaya kita bisa mempelajari hal yang benar bukan karena malu atau kesenangan. Ilmu dibutuhkan untuk kehidupan semua umat termasuk diri kita, maka sikap dan adab kita dalam menuntut ilmu sangat dibutuhkan untuk bisa terus berkembang.
Allah SWT mencintai umatnya yang selalu menuntut ilmu dan akan meninggikan derajatnya, bagi orang yang berilmu. Yakni, yang selalu menjaga ilmunya dari hal buruk, mengamalkan dalam kejujuran tanpa mengurangi atau menambahkan untuk kepentingan jabatan atau harta serta kesenangan semata.
Ilmu pun penting untuk peradaban dunia. Sebuah pembangunan pasti membutuhkan ilmu untuk mengembangkan sebuah ide dengan terus menerus menggali ilmu baru untuk mencari perkembangan. Supaya terus ter-upgrade haruslah banyak membaca dan mengikat ilmu dengan tulisan. Ide yang kaffah akan terus tersampaikan ke seluruh penjuru dunia, jika kita giat dalam berbagai komunitas perkembangan ilmu.
Karena ilmu itu mudah lupa, kita butuh mengulang dan menambahkan dengan mengamalkannya kepada orang lain. Ilmu akan terus mengalir sebagai amal jariyah, bermanfaat hingga kita tiada. Karena, ilmu itu seperti air yang terus mengalir jika tanpa hambatan. Tapi jika terhambat seperti air keruh yang lama hanya terdiam di tempat, sehingga butuh dibersihkan agar wadahnya tetap bersih dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Tentu, kuncinya adalah sabar, ikhlas dan istiqamah dalam belajar supaya kita termasuk orang yang beruntung.
Ingatlah, pedihnya jika kita tidak menuntut ilmu akan menanggung malu seumur hidup dalam ketidaktahuan. Ibarat, sebuah berlian akan terlihat mempesona setelah melalui banyak terpaan angin dan air laut yang begitu dalam yang begitu terjal dilaluinya. Begitu pun semangat menuntut ilmu untuk kepentingan masa depan umat dan Jannah. Karena segala sesuatu yang baik pasti ujiannya juga begitu nikmat.[]
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]