Adalah tugas pengemban dakwah untuk meneruskan menyampaikan risalah Islam di tengah masyarakat saat ini. Berdakwah sebagaimana Rasulullah Muhammad saw menyampaikan risalah Islam. Melakukan perubahan sudut pandang kehidupan masyarakat jahiliyah modern yang penuh kerusakan menuju masyarakat yang beradab dan mulia.
Oleh: Dr Nabila Ummu Anas
Kondisi Masyarakat Jahiliyah Menjelang Datangnya Islam
NarasiPost.com -- Bangsa arab hidup diantara dua imperium besar kala itu, Romawi dan Persia. Orang Romawi beragama Nasrani dengan keyakinan trinitasnya. Orang Persia berkeyakinan bahwa Tuhan ada dua yaitu Tuhan kebaikan dan Tuhan kegelapan. Sementara bangsa Arab berkeyakinan bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu. Namun orang arab juga percaya dan menyembah banyak Tuhan.
Kondisi kehidupan beragama di Jazirah Arab menjelang kedatangan Islam, dipenuhi oleh kemusyrikan dan penyembahan berhala. Orang musyrik yang mengaku berada pada agama Ibrahim, justru keadaannya jauh sama sekali dari perintah dan larangan syariat Ibrahim.
Dua imperium besar ini juga berpengaruh terhadap kehidupan bangsa Arab. Kezaliman politik, sosial, ekonomi dan kerusakan pemikiran menyelimuti Romawi dan Persia. Kondisi ini juga mewarnai masyarakat di jazirah Arab.
Di Kalangan bangsa Arab Jahiliyah terdapat beberapa kelas masyarakat. Ada kelas bangsawan dan beraneka ragam kelas masyarakat lainnya. Ikatan kesukuan menjadi ikatan yang menonjol pada masyarakat Arab jahiliyah. Mereka hidup untuk fanatisme kabilah dan matipun rela karenanya.
Kekuasaan terhadap manusia dimonopoli oleh komunitas tertentu diantara mereka. Inilah yang terjadi di Negara Romawi dan Persia, di negeri -negeri bawahan mereka, juga di negeri- negeri yang ada waktu itu. Kalangan penguasai ini senang memaksakan kehendaknya kepada rakyat, demi kepentingan mereka. Tanpa memberikan hak kepada rakyat untuk menyampaikan pendapat apalagi memberikan kritikan kepada kebijakannya.
Dalam ekonomi, kelas di masyarakat menentukan siapa yang memiliki kekayaan melimpah ruah, dan ada kelas sosial yang tidak memiliki kekayaan sama sekali. Kekuasaan akan dipegang oleh kelas yang memiliki kekayaan. Mereka dengan leluasa membuat berbagai cara untuk memuaskan sifat rakusnya terhadap harta dunia.
Bisnis dengan cara riba , bahkan pemberian pinjaman dengan riba yang berlipat ganda menjadi adat kebiasaan masyarakat. Bahkan jual beli , sewa menyewa, gadai budak menjadi hal yang lumrah terjadi. Perjudian dan mengundi nasib menjadi bagian kehidupan masyarakat.
Hubungan sosial diwarnai dengan kebebasan antara laki-laki dan wanita. Istri bisa di pinjamkan kepada laki –laki lain, pelacuran merajalela. Perzinahan mewarnai setiap lapisan masyarakat dan tidak dianggap aib yang mengotori keturunan.
Mengubur hidup hidup anak perempuan karena takut aib adalah menjadi kebiasaan jahiliyah. Anak laki-laki pun akan dibunuh jika mereka khawatir tidak bisa memberi makan anaknya.