Agar Perselingkuhan Tidak Menyapa

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
(QS. surat Al Isra ayat 32 )

Oleh : Novida Sari, S.Kom
(Ketua Majelis Taklim Islam Kaffah Mandailing Natal)

NarasiPost.Com-Kalau ditanya, ibadah apakah yang terlama dan membutuhkan komitmen kuat? Maka jawabannya tentu menikah. Pernikahan adalah sesuatu yang sakral, agung, dan mulia dalam ajaran Islam. Melalui pernikahan, Allah Swt. telah menutup pintu perzinahan yang sangat dimurkai-Nya. Ada begitu banyak ujian pernikahan, mulai persoalan keturunan, visi misi keluarga, dan yang paling berat adalah perselingkuhan.

Perselingkuhan dapat mengakibatkan rumah tangga hancur berkeping-keping. Zaman sekarang, umat Islam kian melepaskan ikatan demi ikatan, helai demi helai bahkan simpul demi simpul agamanya, hingga hidup dalam peradaban batil bernama sekularisme yang mengagung-agungkan kebebasan dalam pergaulan. Umat Islam bebas berinteraksi dengan lawan jenis, bukan hanya yang single, tetapi juga yang sudah berumah tangga.

Saat ini, selingkuh dianggap sesuatu yang lumrah. Karena itu, timbul kekhwatiran untuk memberikan komitmen dalam ikatan pernikahan. Asas kebebasan dalam berinteraksi telah menggiring manusia untuk “Tinggal Bersama” tanpa ikatan pernikahan. Hubungan ini sering kali diikuti dengan perselingkuhan.

Dalam rentang waktu antara Januari hingga September 2020, sudah ada 5.464 kasus perceraian yang masuk ke pengadilan agama di Kota Malang. Menurut Informasi, perceraian didominasi oleh kasus suami di dalam negeri yang menghabiskan hasil jerih payah istri yang menjadi TKW, sekaligus melakukan perselingkuhan, seperti yang dilansir dari detiknews (17/11/2020). Perselingkuhan memang menjadi tren penyebab perceraian setelah faktor ekonomi.

Alasan Umum Perselingkuhan

Perselingkuhan tidak mungkin terjadi begitu saja. Menurut Data yang dikeluarkan oleh The Journal of Sex Research, ada beberapa faktor penyebab perselingkuhan. Dari 495 orang dewasa, 77% partisipan mengaku berselingkuh karena berkurangnya rasa cinta. Rasa cinta yang mulai luntur bisa terjadi karena tidak ada lagi keharmonisan, kurangnya perhatian, sehingga membuat langkah pintas untuk mencari Pria Idaman Lain (PIL) ataupun Wanita Idaman Lain (WIL).

Kemudian sebanyak 70% responden lain mengatakan selingkuh karena merasa diabaikan. Tatkala suami lelah banting tulang mencari nafkah dan memberikan gajinya kepada isteri, ia justru mendapati isterinya mengabaikan, tidak menghargai. Bisa jadi, isteri nampak sibuk dan tidak menghiraukannya saat di rumah, atau sebaliknya, saat isteri turun tangan mencari nafkah, suami yang ditinggal kerja, kurang mendapat perhatian, sehingga malah menggunakan uang hasil kerja si isteriuntuk selingkuh.

Lalu beberapa responden mengaku selingkuh karena marah kepada pasangannya, bisa karena dendam akibat pernah diselingkuhi. Penyebab lainnya adalah rasa rendah diri, agar lebih diterima bahwa mereka memiliki kelebihan dibanding yang lain, apakah lebih rupawan, lebih meningkatkan rasa percaya diri tatkala memiliki PIL/WIL.

Penyebab Perselingkuhan Dari Pisau Bedah Islam

Islam telah membedah penyebab perselingkuhan dengan menggunakan pisau syariat. Ada beberapa penyebab terjadinya perselingkuhan, yakni:

Pertama, pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang tidak terjaga.

Banyak yang tidak mengindahkan Larangan Allah Swt. untuk mendekati Zina, seperti firman Allah Swt. Di dalam Surat Al Isra ayat 32,  وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

Allah Swt. telah menyebutkan dua keburukan dari zina sebagai ungkapan bahwasanya Allah Swt. murka pada perilaku ini, yakni : فَاحِشَةً / kekejian dan سَاۤءَ سَبِيْلًا jalan yang buruk. Sehingga Allah Swt. sangat tegas melarang perbuatan-perbuatan yang mengantarkan pada perbuatan zina, termasuk selingkuh.

Kemudian tidak menundukkan pandangan. Pandangan menjadi jalan untuk mendatangkan kecendrungan. Ia bisa menjadi anak panah yang beracun yang ditembakkan oleh iblis. Meskipun memakai pakaian yang terjaga/ serba tertutup, laki-laki memiliki kecendrungan kepada yang disukai. Karena kenyataannya, bukan harta yang menjadi ujian paling berat laki-laki, melainkan perempuan, seperti yang disebutkan oleh Rasulullah saw.

“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Imam Al Bukhari No. 5096 dan Imam Muslim No. 2740 dari Usamah Bin Zaid).

Oleh karena itu, mengindahkan perintah untuk menundukkan pandangan adalah suatu kewajiban, bahkan Allah Swt. telah memerintahkannya di dalam Surat An Nur ayat 30-31.

Penyebab kedua, berlakunya sistem pergaulan yang liberal–hedonis.

Kaum muslimin lebih cenderung pada kesenangan yang bersifat fisik, bahagia karena dunia, anggapannya semakin banyak materi, pergaulan, traveling akan membawa kebahagiaan

Penyebab ketiga, pelaku tidak lagi menjaga iffah.

Rasa malu sudah hilang, kehormatan tidak lagi yang diutamakan, bahkan tabarruj di depan umum pun menjadi hal yang biasa. Padahal ulama menyebutkan bahwa “malu dan iman berjalan beriringan”. Artinya, malu hanya ada pada diri orang yang beriman, sehingga ia tetap menjaga marwah, kehormatan dan memupuk rasa malunya.

Yang keempat, masyarakat yang semakin permisif. 

Saat ini telah terjadi pergeseran nilai-nilai luhur di masyarakat. Sikap saling peduli dan menjaga, kini berubah menjadi masa bodoh. Dulu, laki-laki membonceng perempuan yang bukan mahram adalah hal yang tabu, sekarang boleh. Dulu, orang tua khawatir anak gadisnya dibawa laki-laki asing, sekarang boleh, bahkan tidak ada kontrol dari orang tua dan masyarakat.

Yang kelima, tidak ada sanksi berat bagi pelaku pelanggaran pergaulan bebas, bahkan khalayak umum telah memaklumi hal itu. Saat beredar viral video asusila orang yang berselingkuh, maka yang dijerat hukum bukan si pelaku, melainkan si penyebar video.

Khatimah

Selingkuh itu adalah dosa besar. Tidak ada kemaslahatan yang akan didapat. Bagaimanapun, pelakunya mendapat laknat dari Allah Swt. Di dunia, ia dihukum cambuk atau jilid jika hukum Allah diterapkan. Jika tidak, tentu balasan di akhirat jauh berlipat-lipat.

Islam telah memberikan solusi agar tidak terjadi perselingkuhan, yakni dengan meningkatkan takwa, senantiasa menjaga relasi dengan pasangan hidup, menjauhkan diri dari perkara ikhtilat dan khalwat, kecuali dalam hal pendidikan, kesehatan, muamalah.

Solusi berikutnya adalah dengan meningkatkan rasa syukur atas pernikahan yang Allah Swt. berikan dan senantiasa melakukan pembaruan suasana pernikahan agar romantisme terjaga bersama pasangan. Yang paling utama dari ini semua adalah meminta rahmat dan petunjuk dari Allah Swt. agar senantiasa dijaga dan dipelihara dari perselingkuhan. Wallahu a’lam[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Novida Sari, S.Kom Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Kemenangan Taliban dan Arah Perjuangan Islam
Next
Terjajah dalam Kapitalisme, Merdeka dengan lslam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram