Dengan menutup tempat penggalian sumur dan tidak memberikan alternatif lainnya, dinilai tidak memberikan solusi yang tepat untuk menjawab kebutuhan warga akan sumber air bersih.
Oleh. Adine Azaria (Pemerhati Isu Sosial dan Politik)
NarasiPost.Com-Warga Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, gempar dengan adanya bau gas yang keluar saat pengeboran sumur air bersih yang dilakukan di kampung Paljaya. Semburan gas tersebut juga mengeluarkan api ketika dinyalakan korek api di tempat keluarnya bau gas. Menurut petugas pengebor sumur, bau gas keluar saat dilakukan penggalian di kedalaman 20 meter dan tidak mau hilang (suarabekasi.id, 23 Maret 2021).
Sebelumnya pada bulan September 2020 silam, warga Kranggan Jatisampurna Kota Bekasi juga dibuat heboh oleh fenomena aneh. Semburan lumpur mirip lumpur Lapindo keluar dari tanah tempat penggalian sumur bor oleh pihak pemilik Waterpark Kranggan. Semburan lumpur tersebut juga sempat diabadikan warga dan diunggah ke media sosial hingga menjadi viral. (suarajakarta.id, 7 September 2020)
Hingga kini penggalian sumur air warga di Tarumajaya dan sumur bor pemilik Waterpark di Kranggan tidak dilanjutkan lagi. Warga masing-masing sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menutup penggalian. Namun masyarakat terlihat kurang puas dan menilai tanggapan dan kinerja dari pemerintah dan para ahli terkait masih minim.
Di Kranggan misalnya, warga sempat marah ketika ada wartawan yang datang ingin meliput dan wawancara lebih lanjut. Hal ini dikarenakan warga merasa sangat terganggu dan dirugikan dengan adanya semburan air bercampur lumpur di daerah permukiman dan mencemari sumur air warga yang sudah ada, serta mengotori jalanan. Sampai saat ini, belum ada berita lanjutan apakah pihak pemilik Waterpark Kranggan sudah meminta maaf secara terbuka kepada warga sekitar maupun ada usaha lebih untuk bertanggungjawab membersihkan jalanan dan memberi ganti rugi kepada warga, baik berupa kompensasi maupun air bersih gratis. Yang dilakukan pemerintah dan ahli terkait hanya sebatas menutup tempat pengeboran dan memberikan informasi bahwa lumpur tersebut tidak mengandung zat yang membahayakan.
Sedangkan di Tarumajaya, meski tidak separah di Kranggan, namun belum ada tindakan gesit dan cepat tanggap dari pihak berwenang dan para ahli. Pihak Pemda dan Pertamina hanya sebatas menutup lokasi penggalian sumur air bersih untuk warga dan memberi tahu bahwa akan ada penelitian lebih lanjut mengenai gas alam yang keluar. Hal tersebut tentu saja tidak cukup memuaskan, sebab tujuan warga melakukan penggalian sumur ialah karena membutuhkan lebih banyak sumber air bersih dari mata air yang baik. Sedangkan hanya dengan menutup tempat penggalian sumur dan tidak memberikan alternatif lainnya, dinilai tidak memberikan solusi yang tepat untuk menjawab kebutuhan warga akan sumber air bersih.
Seperti kita ketahui, bahwa air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi keberlangsungan hidup manusia. Warga Tarumajaya membutuhkan sumber air bersih baru, sedangkan warga Kranggan tercemari sumber air bersihnya akibat ulah pengusaha Waterpark Kranggan. Dua hal ini semestinya mendapat perhatian yang serius dari pemerintah sebagai pemangku kekuasaan yang bertanggungjawab atas hajat hidup rakyat yang dipimpinnya. Kinerja penguasa yang dinilai lamban dan tidak gesit, akan membuat rakyat tidak simpati, lalu melayangkan protes dan keluhan.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam Islam, seorang pemimpin negara atau penguasa, baik itu di tingkat pusat maupun daerah, sangat diwajibkan untuk mampu mengentaskan segala permasalahan dan keluhan yang dihadapi oleh umat. Kita bisa melihat contoh baik dari Khalifah Umar ra saat melakukan sidak pada malam hari secara diam-diam untuk melihat apakah ada warganya yang kelaparan. Kisah ini sangat mahsyur dan diketahui oleh umat Islam. Tatkala Khalifah Umar r.a melihat ada keluarga miskin yang tidak punya apa-apa untuk dimasak dan dimakan, sementara anak-anaknya menangis dan ibunya kebingungan, dengan rendah hati ia mendengarkan keluh-kesah si ibu tersebut. Beliau sama sekali tidak marah atas kritik dan keluhan rakyatnya. Malah beliau merasa sangat bersalah dan bergegas mengambil bahan-bahan makanan dari gudang penyimpanan, lalu memberikannya secara gratis kepada ibu dan anak-anak miskin tersebut.
Teladan lain mengenai gesitnya pemimpin muslim dalam menyelesaikan permasalahan umat bisa kita contoh dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam saat membela kehormatan seorang muslimah yang diganggu kaum Yahudi Bani Qainuqa. Lalu juga saat masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz, beliau berhasil mengentaskan kemiskinan dengan cara memperkuat kedudukan lembaga sosial, bekerja sama mengatasi masalah ekonomi dengan para cendekiawan dan ahli ekonomi muslim pada masanya. Atau kita bisa tengok saat masa Kekhalifahan Utsman Bin Affan ra saat umat dilanda kekeringan dan hanya ada beberapa sumur yang berisi air, salah satunya milik Yahudi yang sangat kikir. Khalifah Utsman dengan cepat tanggap dan sigap membeli sumur itu walaupun harus merogoh kocek yang sangat besar dari kantong pribadinya. Beliau rela berkorban bahkan dengan harta pribadinya sendiri,l demi memenuhi kebutuhan air bersih yang merupakan kebutuhan vital bagi rakyat yang dipimpinnya. Sebuah teladan yang amat langka yang sangat jarang kita jumpai di masa sekarang.
Begitulah contoh suri teladan yang sesungguhnya yang harus kita ikuti. Faktanya dalam kepemimpinan saat ini, yakni yang tidak berkiblat pada hukum Islam, syariat Islam dan teladan Islam, maka akan sulit mendapatkan solusi yang hakiki untuk segala keluhan permasalahan umat. Dari sini kita bisa simpulkan bahwa jika umat Islam menginginkan solusi tuntas untuk seluruh masalah yang dihadapi dalam segala aspek kehidupan, maka umat Islam harus memiliki kepemimpinan dan penguasa yang mengikuti hukum Islam, syariat Islam, dan suri teladan tokoh-tokoh Islam yang sudah membuktikan keberhasilannya yang gemilang di masa lampau.[]
Photo : Pinterest
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]