Baru-baru ini kaum muslim dikejutkan, mendapat kado dari pejabat menjelang Ramadan. Dengan pernyataan dan keputusan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait Surat Edaran (SE) Nomor 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara Masjid dan Musala yang menuai pro dan kontra. Mulai dari suara azan yang diilustrasikan dengan gonggongan anjing, ataupun terkait pelarangan menggunakan speaker luar saat melakukan ibadah di bulan Ramadan, seperti Tarawih dan tadarus Al-Qur'an.
Oleh: Nursih Ummu Sayyid
NarasiPost.Com-Allahumma barik lana fii Rajaba wa Syakbana wa baligna Ramadan.
"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syakban. Pertemukanlah kami sampai di bulan Ramadan. Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin."
Tak terasa hari ini kita memasuki penghujung di bulan Rajab. MasyaAllah, gambaran Ramadan yang akan datang menjadi kebahagiaan bagi kaum muslim di seluruh dunia. Membayangkan setiap ibadah akan dilipatgandakan pahalanya. Masjid-masjid akan ramai kembali karena mengharap rahmat, ampunan, dan pembebasan api neraka di bulan yang mulia.
Suara-suara tadarus Al-Qur'an akan menggema di setiap waktu, baik di masjid-masjid maupun di rumah masing-masing. Oleh karenanya, kaum muslim tak ingin menyia-nyiakan kebaikan sedikit pun. Sebab, ganjaran pahala yang Allah berikan akan berlipat ganda.
MasyaAllah, siapa yang tak tergiur dengan pahala yang berlimpah. Meski gaib dari pandangan pancaindra. Namun, keyakinan kepada Allah yang dilandasi akidah Islam, menjadi kekuatan nyata bagi mereka untuk terus beribadah kepada-Nya.
Sekalipun baru-baru ini kaum muslim dikejutkan, mendapat kado dari pejabat menjelang Ramadan. Dengan pernyataan dan keputusan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait Surat Edaran (SE) Nomor 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara Masjid dan Musala yang menuai pro dan kontra.
Mulai dari suara azan yang diilustrasikan dengan gonggongan anjing, ataupun terkait pelarangan menggunakan speaker luar saat melakukan ibadah di bulan Ramadan, seperti Tarawih dan tadarus Al-Qur'an.
Dilansir dari Kompas.TV hari Selasa (22/02/2022), dalam aturan itu tertulis bahwa "Penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan menggunakan pengeras suara dalam. Dalam pelaksanaan salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, maupun tadarus Al-Qur'an."
Meski demikian, sungguh keputusan ini mematahkan sayap kaum muslim. Semangat menyambut bulan yang mulia tergores sudah oleh pernyataan yang dibuat oleh seorang muslim. Astaghfirullah, dengan dalih mengatur kebisingan pengeras suara yang membuat tidak nyaman masyarakat yang plural. Sehingga sikap toleransi menjadi solusi atas kehidupan masa kini.
Seakan terlupakan bahwa di dunia ini manusia hidup sementara. Setiap perbuatan akan Allah minta pertanggungjawaban. Silakan saja saat memangku jabatan berbuat sekehendaknya. Tapi, Allah tidak pernah tidur. Dia melihat siapa saja hamba-Nya yang berbuat kezaliman.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Dan siapa saja yang lebih zalim daripada orang yang melarang di masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya? Mereka tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka juga mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mendapat azab yang berat." (QS Al-Baqarah[2]:114).
Keputusan yang dibuat agar dakwah Islam terbatasi. Sungguh, tak layak ditetapkan di negeri muslim terbesar di dunia. Namun, inilah kehidupan yang diatur sistem manusia. Meski identitasnya muslim, perbuatan mereka sengaja dijauhkan dari aturan Allah. Bukan hanya orang awam saja yang terkena racun sekularisme, para intelektual dan ulama pun mulai terkecoh dengan moderasi agama yang digencarkan Barat saat ini.
Di sistem sekularisme-kapitalisme saat ini, kita banyak menemui orang-orang yang menjadi boneka-boneka Barat. Tujuannya untuk menjauhkan ajaran Islam yang seharusnya dipahami dan diterapkan dalam kehidupan.
Oleh karenanya, sebagai muslim yang paham akan dakwah Islam, teruslah berjuang menyampaikan kebenaran. Sungguh, kemenangan itu akan tiba tak lama lagi. Semakin ujian datang menerpa kaum muslim, semakin dekat pula Islam akan tegak di muka bumi. InsyaAllah, Allahu Akbar!