Akidah umat dibelokkan, dengan menyuntikkan racun-racun pemikiran sesat di tengah-tengah umat. Nasionalisme, kapitalisme, sekulerisme, dan demokrasi dijejalkan ke dalam mulut umat.
Oleh. Aya Ummu Najwa
NarasiPost.Com-Seabad telah berlalu. Dunia tanpa khilafah. Kepemimpinan pemersatu umat Islam yang mengayomi dan melindungi umat dan menerapkan seluruh aturan Islam dalam kehidupan. Selain itu, Khilafahlah yang mewujudkan Islam rahmatan lil'alamaiin.
Tahun 1342 H adalah tahun berkabung bagi dunia. Ketika institusi negara adidaya khilafah runtuh setelah memimpin dunia dalam kesejahteraan dan membawa cahaya kegemilangan pada dunia selama 14 abad lamanya.
Tahun ini 1442 H, bertepatan dengan tahun 2021 M, genap seabad dunia tanpa khilafah. Kegelapan menyelimuti seluruh penjuru dunia, khususnya dunia Islam. Bagaimana tidak, ketika khilafah ada, umat mempunyai pelindung dan pengayom. Mereka berada di bawah satu komando kepemimpinan. Akidah mereka terjaga. Kemuliaan mereka terjaga. Harta mereka terjaga.
Namun sejak institusi itu runtuh, umat Islam bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya. Mereka mudah dicabik-cabik dan dipecah-belah. Mereka mudah diadu domba dan saling bertikai. Mereka mudah dilemahkan dan dimangsa. Darah mereka begitu mudah ditumpahkan. Sungguh umat Islam layaknya makanan lezat bagi musuh-musuhnya.
Akidah umat dibelokkan, dengan menyuntikkan racun-racun pemikiran sesat di tengah-tengah umat. Nasionalisme, kapitalisme, sekulerisme, dan demokrasi dijejalkan ke dalam mulut umat. Mereka dipaksa menenggak racun berbisa, hingga mereka lemah dan jauh dari akidah Islam. Umat dipaksa melupakan bahwa mereka adalah umat terbaik, dan hanya pantas menjadi budak kaum kafir.
Negeri-negeri muslim satu persatu dijajah dan dieksploitasi. Sumber daya alamnya dikeruk dan dirampas. Umat Islam dibantai dan dibunuhi. Generasi mudanya dirusak dan disesatkan, dijauhkan dari agamanya. Bahkan dijadikan agen perusak Islam itu sendiri. Ulama umat dilemahkan dengan harta, sehingga fatwa mereka kosong tak bermakna. Mulut para cendekianya disumpal dengan jabatan dan kekuasaan, sehingga mereka tak lagi peka dengan penderitaan umat.
Benarlah sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam:
“Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.”
Seseorang berkata,
“Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?”
Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud)
Sungguh, dunia tanpa khilafah adalah nestapa. Kegelapan menyelimuti seluruh penjurunya. Seratus tahun seharusnya cukup untuk umat kembali berbenah dan bangkit. Penderitaan ini harus segera diakhiri. Dengan mengembalikan simbol kemuliaan itu lagi. Yaitu dengan kembali menegakkan perisai umat, yaitu khilafah Islamiyyah. Yang akan membawa umat Islam kembali kepada fitrah dan jati dirinya, yaitu umat terbaik.
كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡكِتَٰبِ لَكَانَ خَيۡرٗا لَّهُمۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَكۡثَرُهُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
(Surat Ali 'Imran, Ayat 110)
Wallahu a'lam[]
Photo :