Kesempurnaan Islam menunjukkan bahwa Islam tidak cukup menjadi inspirasi belaka yang menanamkan nilai kebaikan dalam kehidupan. Namun dengan kesempurnaan Islam maka mampu hadir untuk menjadi soulsi. Jangankan sebatas menjadi inspirasi dan aspirasi, mengatasi problematika umat di semua bidang kehidupan saja Islam mampu
Oleh. Armina Ahza
(Penggerak Perubahan, CEO Umma Institute)
NarasiPost.Com-Dunia mengenal bahwa Islam pernah menjayai kehidupan ini selama kurang lebih 13 abad lamanya. Islam menjadi cahaya bagi seluruh dunia. Keberhasilan Islam tersebut layaknya dunia Eropa saat ini bahkan keberhasilannya lebih mengagumkan lagi.
Pada masa peradaban agung (kekhilafahan) di Andalusia, siapapun di Eropa yang ingin mengetahui sesuatu yang ilmiah ia harus pergi ke Andalus. Di waktu itu banyak sekali problem dalam literatur Latin yang masih belum terselesaikan, dan jika seseorang pergi ke Andalus maka sekembalinya dari sana ia tiba-tiba mampu menyelesaikan masalah-masalah itu. Jadi Islam di Spanyol mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan menduduki puncak tertinggi dalam pengetahuan filsafat, sains, tehnik, dan matematika. Ia Mirip seperti posisi Amerika saat ini, dimana beberapa universitas penting berada.” Begitulah pernyataan Oliver Leaman, ahli Filsafat dari Universitas Cambridge, yang dikutip dalam Ensiklopedia Khilafah dan Pendidikan.
Benarkah Islam Cukup Jadi Inspirasi?
Sebagaimana pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Quomas, “agama lebih baik dibiarkan menjadi inspirasi dan biarkan agama membawa nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam berbangsa dan bernegara. Sebisa mungkin agama tidak menjadi alat politik.” (antaranews.com, 23/12/2020)
Tentu Islam bukan sekedar inspirasi yang sebatas memberikan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Namun Islam juga mampu menerobos di semua lini kehidupan untuk hadir memberikan solusi atas setiap permasalahan yang ada. Maka tidak heran jika pada masa kejayaan Islam, pada saat Islam diterapkan secara sempurna di tengah-tengah kehidupan mampu memberikan inspirasi dan solusi. Hingga orang-orang Eropa pun terkagum-kagum dengan Islam bahkan berbondong-bondong mendatangi wilayah Islam untuk belajar dan mencari solusi permasalahan yang sedang dihadapi di negerinya.
Islam dikenal sebagai mabda’ (ideologi), bukan sebatas sebagai agama ritual namun juga menjadi pengatur kehidupan. Akan kita dapati Islam tidak hanya mengatur bagaimana seorang hamba beribadah kepada Allah saja. Namun Islam juga mengajarkan bagaimana seharusnya seorang manusia bersikap kepada dirinya sendiri dan kepada sesamanya.
Islam Agama Sempurna, Saatnya Menjadi Solusi
Kesempurnaan Islam menunjukkan bahwa Islam tidak cukup menjadi inspirasi belaka yang menanamkan nilai kebaikan dalam kehidupan. Namun dengan kesempurnaan Islam maka mampu hadir untuk menjadi soulsi. Jangankan sebatas menjadi inspirasi dan aspirasi, mengatasi problematika umat di semua bidang kehidupan saja Islam mampu.
Islam bukan sekadar agama yang memiliki aturan peribadatan, namun juga memiliki aturan kehidupan.
Ada tiga ruang lingkup pengaturan Islam. Yang pertama adalah pengaturan Islam berkaitan antara manusia dan Tuhannya yang disebut dengan Hablumminallah. Hal ini meliputi salat, puasa, zakat haji, dan ibadah mahdah lainnya. Kedua, Islam mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri (hablumminafsi) hal ini mencakup makanan, minuman, pakaian dan akhlak. Kemudian yang ketiga, adalah Islam mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya yang sering disebut dengan istilah Hablum minannas. Hubungan sesama manusia ini meliputi pendidikan, pergaulan, sosial, ekonomi, budaya, politik, dll.
Suatu ketika pada masa kepimpinan Umar bin Khtattab, beliau pernah dikritisi oleh seorang perempaun setelah menyampaikan pidato menetapkan mahar tidak lebih dari 400 dirham. Karena Allah dan Rasul-Nya tidak pernah membatasi mahar. Kemudian Umar bin Khattab merevisi kebijakannya dalam menetapkan mahar. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mampu menjadi aspirasi dalam bidang politik. Karena kritik di dalam sistem pemerintahan Islam yaitu khilafah merupakan bagian dari amar ma’ruf nahi munkar dan jika itu dilakukan kepada penguasa merupakan bagian dari muhasabah kepada pemimpin.
Dalam bidang ekonomi misalnya, Islam menetapkan bahwa sumber daya alam tidak boleh dimonopoli, ia merupakan kekayaan alam yang seharusnya dikelola oleh negara dan manfaatnya dikembalikan kepada rakyat. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam
“Tiga hal yang tak boleh dimonopoli: air, rumput dan api”
(HR. Ibnu Majah)
Dari sini teramat jelas bahwasnnya Islam adalah agama yang sempurna. Islam memiliki aturan di semua aspek kehidupan. Sehingga Islam tidak hanya layak jadi inspirasi, namun Islam juga layak menjadi aspirasi bahkan solusi kehidupan ini.
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ
“Kami telah menurunkan kepada kamu (Muhammad) al-Quran sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”
(QS an-Nahl : 89)
Wallahu’alam[]
Phpto: Google Source
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]