Mencetak Generasi Kredibel

Pendidikan handal itu tidaklah harus mahal. Sebab, peradaban yang unggul punya sistem ekonomi yang kuat menopangnya. Terasa unik dan tidak masuk akal memang, tetapi itu nyata adanya. Bagaimana bisa?

Oleh: Titin Hanggasari (Muslimah peduli generasi)

NarasiPost.Com — Peradaban gemilang disokong pendidikan handal. Pendidikan yang melahirkan generasi penjaga agama dan negara. Sehingga, kemuliaan hidup diraih dengan ketakwaan tertinggi pada Rabb Pencipta alam semesta.

Pendidikan handal itu tidaklah harus mahal. Sebab, peradaban yang unggul punya sistem ekonomi yang kuat menopangnya. Terasa unik dan tidak masuk akal memang, tetapi itu nyata adanya. Bagaimana bisa? Tentu perlu dipahami. Pada kenyataannya di zaman modern yang serba digital dengan ekonomi kapital ini, kenyataan itu dianggap utopis. Kekuasaan semacam apa yang bisa memberikan pendidikan handal dengan gratis? Tentu ini di luar nalar mereka yang akalnya kapitalistik.

Lihatlah bangaimana pendidikan kapitalistik hari ini. Semuanya berasaskan materialistik. Jika ingin sekolah bagus, harus rela merogoh kocek lebih dalam. Pendidikan yang katanya mencerdaskan kehidupan bangsa itu, beralih orientasi menjadi ladang bisnis. Sebab, bagi kaum kapitalis merasa rugi memberikannya dengan cuma-cuma.

Maka dari itu wujudnya jauh dari harapan pendidikan untuk menjadikan insan bertakwa, berakhlak dan berkepribadian mulia. Bahkan masih terasa jauh ditinjau dari segi pencanangan tujuan pendidikan pada UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3.

Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak Mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (21/9/2020)

Jika diperhatikan antara rancangan dan tujuannya jomplang tak berimbang. Menunjukkan bahwa rancangan pendidikan era kapitalis, baru bersifat lipstik belaka. Padahal, gerbang peradaban negara dilihat dari pendidikan. Misalnya, bagaimana mau mengolah alam negeri muslim bila sisi pendidikannya kapitalis sekuler. Maka sumber daya alam dibiarkan para kapitalis untuk mengelolanya, diprivatisasi atau bahkan diserahkan pada investasi asing.

Jika dilihat tujuan pendidikan tersebut kenyataannya masih jauh panggang dari api. Bahkan, masih terasa ngambang. Contoh poin berilmu, tiada generasi yang berdedikasi tinggi menjaga keutuhan negara, beserta sumber daya alamnya. Berakhlak mulia, pada praktiknya kenakalan remaja makin tak terkendali. Akibatnya, berujung tawuran, pergaulan bebas, narkoba bahkan ada yang hamil diluar nikah secara massal.

Akankah fakta ini menyadarkan kita bahwa inilah sisi demokrasi dengan ide ebebasannya? Tentu peradaban gemilang sama sekali tidak didasari dengan kebebasan. Lalu bagaimana sebuah peradaban bisa tegak melalui gerbang pendidikan?

Adalah sistem pendidikan Islam bisa mewujudkan pendidikan handal, berkualitas dan gratis. Pendidikan Islam menjadikan akidah Islamiyah sebagai pondasinya. Dengan tujuan membentuk anak didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, memiliki karakter, menguasai sains teknologi. Sehingga, melahirkan pribadi muslim yang berkepribadian Islam, taat kepada Allah, mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ajaran Islam akan dijadikan standar dan solusi untuk mengatasi seluruh persoalan kehidupan.

Akhlaknya akan teruji bila dalam praktiknya disandingkan pada keterampilan, sains dan teknologi. Maka output-nya adalah manusia yang berkepribadian Islam. Kepandaian dan keterampilannya akan berfungsi positif bagi perbaikan kondisi dan taraf kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, memberikan pendidikan ini secara gratis. Bagaimana caranya untuk mencetak generasi kredibel?

Allah berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. Al-A’raf: 96)

Dengan sistem pemerintahan Islam, yang mana penguasa dan rakyatnya sama-sama dalam ketaatan. Maka bersama-sama mengimani ayat-ayat Al-Qur’an. Allah akan turunkan berkah dari langit dan bumi untuk pemenuhan hajat hidupnya.

Dengan sumber daya alam yang melimpah di negeri kaum muslim. Pemimpin negara dalam hal ini Khalifah (bersama generasi kredibel dan warga daulah), akan melindungi sumber daya alam dari intervensi asing guna pemenuhan tersebut. Pengolahan dan pendistribusiannya diutamakan untuk kepentingan warga daulah. Agar mereka mendapatkan jaminan gratis untuk pendidikan, kesehatan, dll.

Sehingga peradaban ini menjadi mercusuar bangsa dalam hal pendidikan dan yang lainnya. Bukti dari peradaban ini hingga kini masih berdiri tegak terlindungi dari bencana alam dan manusia.

Alasan Inilah umat muslim ingin mencari dan mewujudkan pendidikan yang bisa mencetak generasi/ulama kredibel. Pendidikan yang benar-benar lahir dari kesadaran akan keberadaan Allah dan Rasul-Nya sebagai penunjuk arah kehidupan. Insya Allah, dengan mengembalikan kehidupan Islam, generasi muslim akan selamat dari rongrongan ide kebebasan ala liberalisme. Wallahu'alam bishawab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Titin Hanggasari Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Hidup Sebagai Perjuangan, Bukan Penderitaan
Next
Mensos Korupsi Dana Bansos
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram