"Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia seimbang dengan serangannya terhadap kalian." (TQS Al-Baqarah ayat 194)
Oleh. Suryani
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Peperangan di Gaza telah memasuki pekan kelima dari awal terjadinya pada Sabtu, 7 Oktober lalu. Hingga saat ini ribuan nyawa telah melayang, juga puluhan ribu yang mengalami luka-luka. Hampir semua fasilitas umum hancur tak terkecuali rumah dan bangunan lainnya. Sementara itu, di pihak Yahudi lebih dari 1.400 tewas sejak serbuan pasukan Hamas yang memicu genosida penduduk Gaza dan sekitarnya.
Pegiat kemanusiaan asal Indonesia, Abdillah Onim lewat diskusi virtual menjelaskan bahwa Israel telah melanggar hukum internasional dan berbagai perjanjian. Bahkan luas wilayahnya kini telah mencapai 80 persen dari total wilayah Palestina. Di samping itu, mereka terus-menerus membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat, serta banyak menumpahkan darah kaum muslim. Namun, anehnya, dunia seakan membutakan mata, tak ada satu pun yang berani membela dan mengusir zionis laknatullah tersebut. (VOA.com, 14/10/2023)
Seperti yang dilansir CNBC Indonesia pada Minggu, 5 November 2023, saat ini Gaza telah terkepung. Pasukan zionis Yahudi mengatakan akan terus menyerang dari arah selatan hingga utara kota Gaza dan memasuki wilayah padat penduduk. Mereka berjanji akan menghancurkan Hamas dan para pejuang di sana. Sedangkan korban jiwa di Palestina kini telah mencapai 9.480 orang yang didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
Tetap Bergeming
Pernyataan yang diungkapkan Abdillah Onim di atas memang benar adanya, saat ini para pemimpin kaum muslim masih bergeming menyaksikan penderitaan saudaranya di Palestina. Yang mampu dilakukannya sebatas mengutuk atau mengecam tanpa ada keberanian untuk menghentikan serangan tersebut. Sikap seperti ini seolah menunjukkan kelemahan dan ketidakberdayaan kaum muslim di mata musuh-musuh Islam.
Padahal aksi solidaritas kerap dilakukan oleh kaum muslim di berbagai belahan dunia, tak terkecuali sebagian yang beragama selain Islam, mereka ikut turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan serta menuntut zionis Yahudi menghentikan agresi militernya. Hati nurani kemanusiaan mereka tersentuh menyaksikan kebrutalan para zionis menghabisi ribuan nyawa kaum muslim yang didominasi oleh anak-anak, wanita, dan lansia. Namun, tetap saja hal itu tidak membuat pemimpin negeri-negeri muslim yang sudah tentu memiliki segenap kekuatan mengirimkan pasukan terbaiknya, mereka tetap duduk di singgasana-singgasananya dengan nyaman.
Kenapa hal itu terjadi, apa yang membuat mereka begitu takut pada penjajah Yahudi? Padahal jika dibandingkan kekuatan militer antara Israel dengan negeri-negeri muslim, lebih kuat militer yang dimiliki oleh kaum muslim.
Salah satu sebabnya karena kebanyakan kaum muslim, termasuk para pemimpinnya, lebih cinta dunia daripada akhirat. Ditambah sistem kapitalisme yang diterapkan negara di seluruh dunia melahirkan sekat-sekat kebangsaan (nation state). Akibatnya, kaum muslim lemah tak berdaya, mudah diadu domba, dan tak punya kekuatan.
Solusi untuk Palestina
Dengan demikian, solusi untuk membebaskan Palestina tidak lain dengan menyatukan seluruh kaum muslim sedunia dengan satu kepemimpinan. Dengan begitu akan terwujud kekuatan besar yang akan mampu menghentikan penjajahan ini. Pemimpin tersebut akan memimpin jihad dan membebaskan seluruh kaum muslim dari penindasan musuh-musuhnya. Sebagaimana yang Allah Swt. perintahkan lewat firman-Nya yang berbunyi,
"Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia seimbang dengan serangannya terhadap kalian." (TQS Al-Baqarah ayat 194)
Oleh sebab itu, menyatukan seluruh kaum muslim dalam satu kepemimpinan wajib diwujudkan kembali untuk melindungi tanah Palestina yang Allah berkahi. Sebagaimana dulu Rasulullah saw. sebagai pemimpin Daulah Islam di Madinah telah memerangi dan mengusir Yahudi Bani Qainuqa yang telah melanggar perjanjian dengan melecehkan kehormatan seorang muslimah dan membunuh seorang laki-laki pedagang muslim yang membela muslimah tersebut. Begitu pula dengan Yahudi Bani Quraidzah yang bersekongkol dengan kaum musyrik untuk membunuh Nabi saw. pada perang Ahzab.
Setelah Rasulullah saw. wafat, kepemimpinan Islam diganti oleh para sahabatnya yang dikenal dengan sebutan khulafaurasyidin. Untuk pertama kalinya, Yerusalem yang di dalamnya ada Palestina dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khaththab ra. dan menjadi tanah kharajiyah pada tahun 637 Masehi. Setelah berbulan-bulan peperangan, akhirnya kunci kota Yerusalem diserahkan dan ditandatanganilah perjanjian Umariyah bersama uskup Yerusalem, Sofronius. Di antara klausulnya adalah tidak mengizinkan seorang Yahudi pun tinggal di tanah Palestina.
Setelah beberapa abad kemudian, Palestina kembali jatuh ke tangan kaum salibis. Namun, pada tahun 1187 Masehi kembali dibebaskan oleh Shalahudin al-Ayyubi bersama tentara-tentaranya. Namun, setelah kepemimpinan Islam hancur pada tahun 1924, Palestina kembali dijajah Yahudi dengan mendirikan negara di atas tanah kaum muslim tersebut, dan mengeklaim bahwasanya merekalah pemilik tanah itu yang dijanjikan Tuhan. Tentu itu adalah kebohongan belaka. Ini terjadi tepat pada tanggal 14 Mei 1948 sampai saat ini. Semenjak itu, peperangan kerap terjadi di wilayah itu hingga korban nyawa sudah tak terhitung lagi.
Khatimah
Oleh karena itu, mustahil tanah kaum muslim itu bisa bebas oleh sekelompok orang saja. Diperlukan kekuatan negara pula untuk mengusir Yahudi laknatullah tersebut. Sudah saatnya umat bersatu untuk sama-sama berjuang agar kepemimpinan Islam kembali hadir di tengah-tengah kehidupan kaum muslim yakni dengan tegaknya Khilafah Islamiah ala minhaj nubuwah. Dengan itu kehormatan Islam dan umatnya akan terjaga dan kepemimpinan peradaban umat manusia kembali di tangan kaum muslim
Wallahu a'lam bi shawab.[]
pemusnahan yang dilakukan Israel terhadap penduduk Gaza sudah sangat keterlaluan, namun para pejuang HAM, DK PBB, dan negara-negara adidaya justru diam dan ikut membantu pihak penjajah. standar ganda yang diperlihatkan selama genosida ini menjadi bukti bahwa kaum muslim tidak seharusnya menaruh harapan kepada sekutu-sekutu Israel.
Palestina adalah tanah yang diberkahi. Insyaallah akan selalu ada pembela-pembela yang ikhlas menjadi penolong negera para nabi tersebut. Dan semoga Allah segera turunkan pertolongannya pada rakyat Palestina
Semoga Allah segera mendatangkan pertolongan-Nya, dengan bersatunya umat dlm satu kepemimpinan
Palestine pasti menang atas izin-Nya. Khilafah negara pemersatu umatpun pasti tegak kembali, sebab ini sudah janji Allah yang tak pernah diingkari..
Diamnya pemimpin negeri muslim seakan mempertegas hadis Rasulullah bahwa di akhir zaman meski kit banyak namun sekn buih yang rapuh di lautan, mudah tercerai berai dan dimangsa muuh, karena wahn dan takut mati di dada2 kaum muslim..wahai pemimpin muslim kapankah kalian akan bangun?