"Sikap hidup bebas pada remaja sudah merajalela bukan hanya di perkotaan saja, namun sudah merambah di pedesaan. Saat ini remaja dengan sikap serta pemikiran yang masih lemah akan mudah terwarnai dengan pemahaman yang merusak. Ide kebebasan berperilaku telah mengglobal sehingga para remaja tidak bisa menyadari pemahaman apa yang sudah meracuni mereka."
Oleh. Ika Fibriani, S.Pd.I
(Kontributor NarasiPost.Com, Pendidik, dan Aktivis Muslimah)
NarasiPost.Com-Baru saja dunia dan sosial media dikejutkan dengan kejadian Halloween di Itaewon, Korea Selatan yang telah memakan korban nyawa melayang hingga 153 orang. Hal ini disebabkan banyaknya orang yang berdesakan di jalan distrik Itaewon, sehingga menyebabkan orang-orang frustasi serta mereka banyak kehabisan oksigen. Orang-orang datang ke Itaewon untuk merayakan Halloween, sebab saat pandemi dua tahun yang lalu aktivitas keluar rumah benar-benar dibatasi akibat penyebaran virus Covid-19, (Detiknews. Senin, 31 Oktober 2022).
Kematian ini banyak terjadi pada mereka yang berusia remaja dengan usia sekitar 20 tahun. Memang saat ini remaja tidak jauh dari gaya hidup hedonisme, konsumerisme dan matrealisme. Mereka senang menghabiskan waktu untuk memuaskan nafsunya pada cinta dunia. Para remaja ingin menikmati semua kehidupan mewah, terlebih di Korea Selatan yang sarat akan terkenal dengan kota lahirnya para K-Pop dan drakornya. Mereka ingin tampil cantik atau ganteng dengan operasi plastik, tanpa harus bersusah payah merawat wajah serta bekerja keras untuk mendapatkan semua itu. Semua itu harus didapat dengan cara instan.
Para generasi muda selalu memandang gaya hidup freestyle yang cocok bagi mereka, tanpa mengenal mana yang benar atau mana yang salah. Mereka pun tidak melihat sesuatu yang dilakukannya akan berdampak negatif pada dirinya. Mereka banyak yang tidak memahami segala bentuk aturan yang bersumber dari Al-Qur’an sehingga generasi muda saat ini sudah rusak moral dan akidah karena mengabaikan aturan Allah.
Halloween banyak dilakukan oleh remaja, bahkan remaja muslim sekalipun tanpa tahu arti dan hukum menurut pandangan Islam dalam merayakannya. Mereka dengan sangat antusias merayakan Halloween dengan kostum hantunya. Di situ pulalah banyak kemaksiatan dilakukan oleh remaja, seperti laki-laki bercampur baur dengan perempuan, pacaran, mabuk-mabukan bahkan mengonsumsi narkoba. Namun, ketika banyak orang lain melarang kegiatan tersebut, mereka berasumsi bahwa selama masih usia muda mereka bebas melakukan apa saja yang mereka senangi tanpa ada aturan yang membatasi serta tidak merugikan orang lain.
Terjajahnya Identitas Remaja dan Hilangnya Karakter Islam
Sikap hidup bebas pada remaja sudah merajalela bukan hanya di perkotaan saja, namun sudah merambah di pedesaan. Saat ini remaja dengan sikap serta pemikiran yang masih lemah akan mudah terwarnai dengan pemahaman yang merusak. Ide kebebasan berperilaku telah mengglobal sehingga para remaja tidak bisa menyadari pemahaman apa yang sudah meracuni mereka.
Barat sudah mengetahui kekuatan besar Islam akan kembali bangkit bila ajaran Islam terus diterapkan dan ditegakan dalam kehidupan ini. Jika remaja dekat dengan Islam yang selalu menjalankan hukum-hukum Allah, maka mereka akan mampu membawa perubahan besar pada Islam. Oleh sebab itu, Barat selalu mengembuskan ide kebebasannya serta menjauhkan remaja dari agamanya, agar para remaja hidup dengan arahan serta pemahaman Barat yang merusak.
Para penjajah Barat akan terus menggerus akidah umat Islam sampai ke akar-akarnya, kemudian akan digantikan dengan ide liberalisme yang berbalut madu. Sehingga telah tampak saat ini sikap kebebasan yang mencerminkan prinsip demokrasi yang di situ sikap kebebasan hanya milik pribadi, remaja sudah tidak lagi mencerminkan sikap pemuda Islam yang taat dan paham akan syariat Islam. Mereka sudah terbiasa pacaran di muka umum, memakai pakaian minim bagi remaja putri, bahkan meminjam uang dengan cara pinjaman online yang terdapat bunga riba.
Selamatkan Remaja dengan Aturan Allah
Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan dari ekonomi hingga pendidikan. Islam sesuai dengan tabiat dan fitrah manusia. Oleh karena itu, Islam selalu menjamin agar seluruh manusia bisa hidup selaras dengan Al-Qur’an. Islam selalu mengajarkan kepada seluruh umat manusia, terutama generasi muda agar terhindar dari perbuatan maksiat serta kerusakan moral. Islam akan selalu menjadikan generasi muda tangguh dan menjadi pemimpin di muka bumi ini.
Seperangkat aturan Allah akan selau memuliakan manusia, para wanita diajarkan untuk menutup seluruh tubuhnya dengan pakaian muslimah kecuali muka dan telapak tangan. Serta menghindari untuk bercampur baur dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Islam juga memberikan sanksi yang tegas bagi siapa saja yang berbuat maksiat, seperti pelaku liwat dan zina, hal ini akan membuat efek jera serta muhasabah bagi seluruh pemuda agar tidak menyembah syahwat.
Negara selalu berkontribusi memberikan ulama-ulama terbaik untuk terus membina generasi muda dengan tsaqofah Islam. Negara pulalah yang akan melindungi generasi muda dari paham-paham kufur yang merusak, bahkan negara akan menutup pintu celah masuknya paham kufur tersebut. Oleh sebab itu, peran negara dan orang tua harus saling berkesinambungan dalam memberikan karakter Islam kepada generasi muda dengan cara:
- Keluarga menerapkan pola asuh berdasarkan akidah Islam, sebab keluarga sebagai ujung tombak keberhasilan dalam mendidik anak dengan selalu menegakan hukum syariat Islam dan menanamkan akidah yang kuat pada anak ada di dalam rumah.
- Sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Ketika seluruh lini kehidupan diterapkan sistem Islam sampai dengan pendidikan maka akan tercipta generasi muda yang berakhlak mulia.
- Pembiayaan pendidikan ditopang dengan politik ekonomi Islam. Tidak akan negara membiarkan seorang pun dalam kebutaan dan tidak mengetahui sesuatu ilmu apa pun, karena negara akan memberikan pendidikan terbaik kepada rakyatnya untuk terus menuntut ilmu tanpa harus memikirkan biaya pendidikan yang mahal karena itu tugas dan tanggung jawab negara.
- Negara menciptakan sistem sosial masyarakat yang islami, agar selalu tercipta saling menasihati antara kaum muslim bila telah tampak kerusakan dan selalu saling menjaga antara kaum muslim agar tetap berada pada jalan kebenaran, yaitu jalan Islam.
- Penetapan sistem sanksi oleh negara yang memberi efek jera bagi para pelaku kemaksiatan yang melanggar hukum syarak.
Maka, Islam sungguh agama yang mulia yang selalu menjaga generasi muda dari kekufuran dan kerusakan moral, mereka generasi muda adalah penggerak bagi perubahan bangsa yang maju dalam membangun peradaban Islam. Mereka akan selalu membawa perubahan yang baik sesuai perintah Allah Swt.
Wallahu ‘alam bishowab[]