Membongkar Kegelapan Kapitalisme dalam Mengeksploitasi Perempuan

"Dalam sistem Khilafah Islam, perempuan tidak hanya diberikan nafkah harta, melainkan nafkah batin pun menjadi tanggung jawab suami. Nafkah untuk kebutuhan rumah tangga, nafkah tempat tinggal yang layak untuk keluarga, bahkan nafkah untuk barang pribadi istri. Di samping itu, negara wajib memberikan pekerjaan bagi laki-laki. SDA akan dikelola dengan sebaik mungkin, menempatkan kepemilikan bagi umat, pribadi umat, dan negara. Perempuan tidak wajib dalam mencari nafkah, apalagi dalam penggerak ekonomi dunia."

Oleh. Sri Maya, Ummu Nabila

NarasiPost.Com-Indonesia mengkhususkan Program Mekaar bagi usaha perempuan mikro dan ultra-mikro. Mekaar kepanjangan dari Membina Keluarga Ekonomi Sejahtera. Dalam bahasa Inggris itu sendiri, Mekar memiliki arti to grow, to blossom, artinya melambangkan semangat bagi tumbuh berkembangnya peran ekonomi perempuan.

Group of twenty atau yang disingkat G20 merupakan kelompok yang terdiri dari beberapa negara. Tujuan didirikannya yaitu untuk membahas terkait isu-isu penting ekonomi dunia. G20 ini didirikan tahun 1999. Sebab, ketika tahun 1998, terjadi krisis keuangan yang menyebabkannya menginginkan penyebarluasan untuk menggerakkan perekonomian dunia dengan dukungan lebih dari banyak negara.

Indonesia termasuk salah satu anggota dari G20 ini. Dilansir dari Viva.co.id, ada 4 negara diundang untuk hadir di acara ini, di antaranya yaitu Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Ratu Maxima dari Belanda, dan Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Joko Widodo. Acara itu diselenggarakan di Roma, yang bertempat di La Nuvola. Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pertama yang harus diperbaiki adalah meningkatkan inklusi UMKM dan perempuan. Sedangkan inklusi keuangan adalah prioritas Indonesia. Indeks inklusif keuangan Indonesia mencapai 81 persen, dan akan ditingkatkan kembali menjadi 90 persen di tahun 2024 mendatang (31/10).

Tercatat, Indonesia telah meluncurkan dana sebesar $1,1 miliar bagi Program Produktif Usaha Mikro, di antaranya 63,5 persen diterima oleh pengusaha perempuan. Dalam beberapa periode triwulan II tahun ini, angka kemiskinan dan pengangguran mulai menurun, sedangkan nilai ekspor  meningkat menjadi 37,7 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan usaha perempuan membuahkan hasil untuk menjadikan Indonesia menjadi negara maju, termasuk salah satunya dalam pergerakan ekonomi.

UMKM sendiri merupakan pokok sendi Indonesia. UMKM menjadi salah satu dalam pemberdayaan pengusaha perempuan. Sebab, perempuan adalah motto bagi bisnis Kapitalisme. Bahkan di sistem saat ini, menjadi wanita karier adalah sebuah keharusan.

Islam Memuliakan Perempuan

Islam memandang perempuan sebagai manusia nan mulia. Peran menjadi seorang ibu merupakan sebuah keniscayaan yang patut disyukuri. Bahkan, Allah mengangkat satu surat dalam Al-Qur'an yaitu surat An-Nisa yang memiliki arti perempuan. Contohnya saja dalam surat An-Nisa ayat 34 Allah berfirman, "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang akan kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi, Maha Besar. "

Ayat di atas menunjukkan kewajiban seorang istri kepada suami dan kewajiban seorang suami kepada istrinya. Seorang suami wajib memberikan nafkah kepada istrinya. Dan apabila istri memiliki sikap nusyuz, yaitu tidak mentaati suami. Maka suami wajib menasihatinya. Makna ayat "Kalau perlu pukullah mereka," yaitu pukulan yang ringan yang tidak menyakiti lahir dan batin istri.

Dalam sistem Khilafah Islam, perempuan tidak hanya diberikan nafkah harta, melainkan nafkah batin pun menjadi tanggung jawab suami. Nafkah untuk kebutuhan rumah tangga, nafkah tempat tinggal yang layak untuk keluarga, bahkan nafkah untuk barang pribadi istri. Di samping itu, negara wajib memberikan pekerjaan bagi laki-laki. SDA akan dikelola dengan sebaik mungkin, menempatkan kepemilikan bagi umat, pribadi umat, dan negara. Perempuan tidak wajib dalam mencari nafkah, apalagi dalam penggerak ekonomi dunia. Hanya saja, Islam membolehkan perempuan menjadi seseorang yang bermanfaat bagi umat. Misalnya menjadi guru, dokter, perawat, dan lain-lain. Dengan syarat, tidak meninggalkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga. Eksploitasi perempuan menjadi hal yang wajar bagi sistem saat ini. Sudah saatnya umat bangkit dalam keterpurukan ini. Menjadikan Islam sebagai dasar negara dalam mengatasi problematika umat dalam naungan Khilafah Islamiah[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Ummu Nabila Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Mulianya Kedudukan Ibu di Dalam Sistem Islam
Next
Moderasi Beragama: Buah Persekongkolan Devide et Impera dan Liberalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram