Banjir dan Longsor Salah Siapa?

"Memang masyarakat juga punya andil bagi terjadinya banjir, namun yang paling bertanggung jawab sebenarnya adalah pemimpin. Pemimpin dan para pejabatnya kurang memberikan sosialisasi terkait bencana alam yang mungkin terjadi. Pemerintah juga selalu menentukan kebijakan-kebijakan yang lebih pro kepada pengusaha, para kapitalis. Mereka tidak peduli akan keselamatan rakyat, yang pada akhirnya menimbulkan korban dan kesengsaraan rakyat."

Oleh. Iha Bunda Khansa

NarasiPost.Com-"Allahumma Shoyyiban naafian.” Arti doa ini adalah “Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat." Doa tersebut adalah doa yang sering diucapkan oleh kaum muslimin setiap kali hujan turun. Tentu dengan doa tersebut kaum muslimin berharap kebaikan dari Allah setiap kali Allah menurunkan rizki berupa air hujan.

Belakangan ini, hampir setiap hari di beberapa daerah turun hujan . Kebanyakan orang tentu berharap dengan turunnya hujan ada keberkahan. Namun apa daya, dengan tingginya curah hujan, musibah banjir dan longsor justru menimpa beberapa daerah. Di antaranya yang terjadi di Batu Malang, Garut, Bogor, Bandung juga beberapa wilayah lainnya.

Di Kabupaten Garut, tepatnya di Kecamatan Sukaresmi bahkan terjadi banjir bandang. Pemicunya adalah akibat kerusakan kawasan hutan di sana. Di kawasan tersebut memang sangat perlu dilakukan reboisasi, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana."Ada penggundulan di situ (kawasan hutan), mau tidak mau harus dilakukan reboisasi, termasuk nanti penetapan tata letak, harus dengan kajian lingkungan. Bukan hanya di bagian hulu, sebetulnya di bawah juga ada yang rusak, jadi terjadi akumulasi. Tapi poinnya adalah bagaimana kita menumbuhkan kembali (pohon tegakan), poinnya di situ," kata Nurdin, Merdeka.Com (7/11/2021).

Selain di Garut, masih ada beberapa daerah lainnya yang juga terkena banjir bandang, seperti Batu, Malang. Terjadinya musibah banjir di atas, apakah mungkin disebabkan karena curah hujan yang meningkat drastis? Apakah perubahan iklim dan fenomena La Nina (penurunan suhu muka laut di Samudera Pasifik di bagian tengah di bawah kondisi normal), juga memengaruhi? Atau adakah faktor manusia yang ikut andil menimbulkan musibah di atas?

Tidak bisa dimungkiri, fakta yang terjadi di berbagai daerah adalah banyaknya pembangunan di wilayah resapan air. Ini terlihat dari menjamurnya pembuatan villa-villa, tempat wisata, perumahan dan berbagai sarana yang sebenarnya hanya untuk kepentingan pribadi dan juga bisnis para kapitalis. Maka wajar jika akhirnya terjadi banjir bandang dan longsor. pemerintah daerah dan pemerintah pusat seolah baru menyadari terjadinya penggundulan di kawasan hutan tanpa disertai reboisasi. Pemerintah juga tampaknya baru menyadari betapa pentingnya tata letak dan kajian lingkungan harus dilakukan. Miris dan memprihatinkan memang!

Penyebab banjir dan longsor pun tidak lepas dari ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Seperti budaya membuang sambah di sungai yang terjadi hampir di setiap wilayah. Ini terlihat dari menumpuknya sampah di sungai. Masyarakat nyatanya selama ini kurang menjaga kebersihan lingkungannya.

Memang masyarakat juga punya andil bagi terjadinya banjir, namun yang paling bertanggung jawab sebenarnya adalah pemimpin. Pemimpin dan para pejabatnya kurang memberikan sosialisasi terkait bencana alam yang mungkin terjadi. Pemerintah juga selalu menentukan kebijakan-kebijakan yang lebih pro kepada pengusaha, para kapitalis. Mereka tidak peduli akan keselamatan rakyat, yang pada akhirnya menimbulkan korban dan kesengsaraan rakyat.

Sesungguhnya harus diakui, penyebab utama berbagai musibah itu adalah karena kebijakan pemimpin atau penguasa yang menerapkan sistem kapitalisme. Sistem ini menguntungkan para pemilik modal tanpa memikirkan nasib rakyat. Sistem ekonomi kapitalis juga hanya memikirkan keuntungan bagi korporasi mereka semata. Apa lagi bisnis para kapitalis ini dengan mudah dimuluskan oleh penguasa komprador yang juga berotak kapitalis. Contohnya adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Omnibus Law yang berpihak kepada para kapitalis.

Akar masalah yang mengakibatkan banjir, longsor dan permasalahan lainnya saat ini sebenarnya adalah karena masih bercokolnya sistem buatan manusia. Sistem sekuler kapitalis ini bersumber dari ideologi kapitalisme. Sesungguhnya berbagai bencana alam akan terus terjadi selama masih diberlakukannya sistem buatan manusia tersebut. Hal tersebut sebagaimana yang telah di-firmankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)

Islam datang dengan seperangkat aturan yang akan memberikan kemaslahatan bagi umat. Dalam menangani masalah banjir dan longsor, penguasa daulah Islam dalam hal ini adalah Khalifah, akan memberikan pelayanan dan merancang berbagai strategi pembangunan untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan pribadi ataupun para pengusaha pemilik modal. Karenanya, dengan kembali pada penerapan sistem Islam, maka kesejahteraan dan keadilan pasti akan dapat dirasakan oleh semua orang dan makhluk lain, tanpa kecuali. Islam memang datang untuk memberikan rahmat bagi seluruh alam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Iha Bunda Khansa Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Matinya Persepsi terhadap Rezeki
Next
Ada Surga di Rumah Kita
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram