Membidik Islam Politik

Islam politik adalah sesuatu yang perlu dihindari, dibatasi bahkan harus dilarang. Pembiaran terhadap aktifitas politik hanya akan melahirkan fanatisme keagamaan yang membahayakan kekuasaan kolonialisme.(Christiaan Snouck Hurgronje)


Oleh: Irma Sari Rahayu, S.Pi

NarasiPost.com -- Kanselir Austria Sebastian Kurz mendesak pemimpin Eropa untuk membuat front bersama melawan yang oleh sebagian pemimpin disebut 'politik Islam' (voaindonesia.com, 5/11/20). Kurz berharap agar seluruh negara Eropa mengakhiri pemahaman yang salah tentang toleransi. Kurz juga mengatakan ideologi Islam politik membahayakan kebebasan dan model kehidupan Eropa (Republika.co.id, 4/11/20).

Gagasan membentuk front bersama Eropa melawan politik Islam pertama kali dikemukakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Gagasan yang kini dianut oleh para pemimpin Eropa lainnya termasuk Menteri Luar Negeri Italia yang mengatakan Uni Eropa harus mengadopsi versi Undang-undang Patriot Amerika yang memberi badan keamanan memiliki kewenangan pengawasan yang lebih besar (voaindonesia.com, 5/11/20).

Desakan Kanselir Austria ini bukan tanpa sebab. Kasus terbunuhnya Samuel Paty dan penembakan di Wina yang melibatkan Muslim telah memanaskan situasi anti Islam di Eropa. Bahkan, Presiden Macron sendiri telah mengumumkan undang-undang baru yang bertujuan membebaskan Islam di Prancis dari pengaruh asing dan mendorong bentuk Islam yang sesuai bentuk republik (baca:sekuler) (RMOL.id, 3/10/20).

Pernyataan kedua pemimpin negara ini semakin menguatkan aroma Islamofobia di Eropa. Perkembangan jumlah muslim dan kesadaran untuk melaksanakan syariat secara total (Islam politik) membuat barat khususnya Eropa merasa terancam ideologinya.

Kecemasan Eropa kepada Islam politik sebenarnya sudah berlangsung lama. Di masa pendudukan Belanda di Indonesia, Snouck Hurgronje seorang orientalis Belanda yang berkamuflase menjadi muslim dan mengganti namanya menjadi Abdul Ghaffar memberikan pandangan kehidupan keagamaan Islam di Indonesia. 

Snouck membagi tiga kategori permasalahan Islam yakni agama murni (bersifat ibadah ritual), sosial kemasyarakatan dan politik. Snouck meminta pemerintah kolonial Belanda membiarkan keberlangsungan Islam ritual dan sosial namun tak sedikitpun memberi ruang pada Islam politik karena akan membahayakan kekuasaan kolonial.

Islam politik yang dimaksud Snouck dan Eropa saat ini adalah Islam yang dijalankan sebagai sebuah ideologi. Islam yang berusaha untuk menerapkan seluruh syariat dalam setiap aspek kehidupan. Menjadikan Al Qur'an dan As Sunah sebagai dasar dalam bernegara, berekonomi, bermasyarakat dan membentuk undang-undang. Ciri Islam inilah yang dianggap sebagai ancaman serius bagi eksistensi dan hegemoni ideologi kapitalis sekuler yang dianut Eropa.

Islam dan politik bak dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Aktivitas politik dalam Islam tak hanya sekedar ajang perebutan kekuasaan untuk mendapatkan kursi parlemen ataupun pemerintahan layaknya dilakukan oleh partai-partai Islam di alam demokrasi. Politik (siyasah) secara bahasa bermakna memimpin, memerintah, mengatur dan melatih. Secara istilah politik dalam Islam adalah ri'ayatu asy-syu'uunil ummah atau kepengurusan seluruh permasalahan atau kebutuhan masyarakat berdasarkan ketentuan syariat.

Aktivitas politik Islam tak pernah terpisah dengan aktivitas ibadah ritual di masa  Rasulullah Saw dan para Khalifah sesudah beliau. Rasulullah Saw menjadikan mesjid tak hanya sebagai tempat beribadah, namun sebagai sentral diskusi aktivitas kepengurusan negara bersama para sahabat. Aktivitas politik Islam diwujudkan sebagai politik dalam negeri Daulah Islam melalui penerapan syariat secara total kepada seluruh warga negara baik Muslim maupun nonmuslim dalam kehidupan bernegara. Namun warga nonmuslim tetap diberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agamanya. Sedangkan aktivitas politik luar negerinya adalah mengemban dakwah Islam dan jihad.

Dengan aktivitas politik ini, Islam tersebar sebagai rahmat bagi seluruh dunia. Terbentuk peradaban yang mulia dan menyejahterakan bagi siapapun yang bernaung di dalamnya. Kekuasaan Islam terbentang luas hingga ke Eropa dan menjadi mercusuar dunia di saat peradaban Eropa diliputi kegelapan. 

Faktor inilah yang menyebabkan Eropa memendam kebencian yang demikian mendalam pada Islam. Hingga akhir runtuhnya perisai umat akibat pelemahan pemahaman Islam secara sistematis dan siasat busuk yang dilancarkan agen Eropa hingga dipaksakannya ideologi sekuler di tengah-tengah kaum muslimin, membuat kejayaan Islam tak mampu bangkit lagi hingga kini. Dan tak akan dibiarkan bangkit kembali. Namun, atas izin Allah SWT melalui kabar gembira yang disampaikan kepada kekasih- Nya, tak akan menunggu lama lagi kejayaan Islam akan kembali memimpin dunia. Allah SWT berfirman: "Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai" (QS. At-Taubah 9: Ayat 32).[]

Picture Source by Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Bank ASI Mengaburkan Ibu Susu
Next
Perjalanan Uni Emirat Arab Longgarkan Syariat Islam demi Investasi Asing
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram