Sangat berbeda dengan kondisi umat Islam hari ini yang sangat rapuh dan mudah dijajah musuh, karena kita kehilangan rasa persatuan kita. Maka kita tidak boleh terpedaya oleh makar para musuh Islam, kita harus menyadari bahwa ini semua adalah skenario untuk memecah belah kita.
Oleh: Aisyah Farha (Komunitas Liwa Squad)
NarasiPost.com -- “Sejauh mana imanmu, sejauh itu pula cintamu pada negerimu,” narasi ini memulai adegan pertikaian sesama Muslim anatar kelompok bersarung dan berjilbab dengan kelompok berjubah dan bercadar dalam film my flag yang dirilis oleh NU Chanel di kanal Youtube-nya 23 Oktober 2020 lalu. Film ini mendapat banyak komentar dari warganet karena menurut mereka konten film ini berpotensi memecah belah umat.
Film pendek berdurasi 8 menit 15 detik yang dibintangi Gus muwafik ini menuai banyak dislike dan kontra dari para penontonnya. Dilansir dari goriau.com (27/10), Gus Hasyim merupakan warga NU sendiri merasa jijik melihat film tersebut. Ia berpendapat bahwa sutradara film ini tidak faham Islam, pemahamannya dangkal tentang syariat Islam dan tersirat upaya mengadu domba sesama Muslim.
Tidak ada kesesuaian ruh hari santri dengan film ini. Bagaimana tidak, dalam film tersebut diperlihatkan bahwa para santri bertikai dengan saudaranya sendiri. Padahal kita mengetahui dengan pasti, bagaimana akhlak seorang santri kepada sesama Muslim. Film ini juga berusaha menyampaikan bahwa pemakai cadar adalah the real terorist yang harus lawan.
Tidak berlebihan jika ada yang berpendapat bahwa film ini berusaha untuk memecah belah umat, karena seharusnya sesama Muslim itu menunjukan kasih sayang bukannya kebencian.
Liberalisme Merusak Persaudaraan Umat Islam
Telah menjadi rahasia umum bahwa kebebasan atau liberalisme merupakan senjata yang ampuh dari para musuh Islam untuk merusak aqidah umat ini. Dengan aqidah yang tidak lagi kokoh, kaum muslimin dengan sangat mudah di adu domba. Sehingga sibuk bertikai dengan sesamanya dan lupa berjuang demi kemuliaan Islam.
Tanpa pemahaman yang benar, kaum liberal dengan mudah membuat konten film yang dapat memecah belah umat. Dengan menggunakan aktor yang berpakaian Muslim, film tersebut dibuat seolah-olah film yang Islami. Umat Islam yang rapuh aqidanya akan mudah menerima begitu saja pesan yang disampaikan oleh kaum liberal, dan akhirnya mengamini bahwa kelompok berjubah dan bercadar itu anti bendera merah putih.
Padahal kita ketahui bersama bahwa persatuan umat akan sangat menunjang kemuliaan Islam, bagaimana Islam akan mulia jika umatnya saling bertikai. Para musuh Islam akan leluasa menjajah umat tanpa adanya perlawanan yang berarti. Sehingga umat ini akan terus saja berada dalam kondisi terjajah tanpa kekuatan sedikitpun.
Islam Menjadikan Umat Islam Bersatu dan Kuat
Allah telah mengabarkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 120,
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk sebenarnya.'"
Dari ayat ini kita dapat memastikan bahwa para musuh Islam tidak akan pernah rida sampai kita mengikuti agama mereka, bahwa mereka akan senantiasa berjuang agar kita umat Islam melepaskan agama kita sedikit demi sedikit. Dimulai dengan mengadu domba umat ini agar saling bertikai dan melupakan persaudaraan mereka dalam Islam.
Rasulullah telah berpesan kepada kita,
''Janganlah kamu sekalian saling mendengki, saling menipu, saling memarahi dan saling membenci. Muslim yang satu adalah bersaudara dengan Muslim yang lain. Oleh karena itu, ia tidak boleh menganiaya, membiarkan, dan menghinanya. Takwa itu ada di sini [Rasul menunjuk dadanya tiga kali]. Seseorang itu cukup dianggap jahat bila ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim yang satu terhadap Muslim yang lain itu haram mengganggu darahnya, hartanya, dan kehormatannya.'' (HR Muslim).
Dengan mengamalkan pesan Rasul di atas, para sahabat dan kaum muslimin selama 13 abad lamanya tampil menjadi sosok yang kuat dan adidaya menguasai 2/3 dunia dan membuktikan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin. Mereka menguasai semua bidang kehidupan, seperti kedokteran, keamanan, pendidikan terbaik dan ilmuwan terbaik.
Sangat berbeda dengan kondisi umat Islam hari ini yang sangat rapuh dan mudah dijajah musuh, karena kita kehilangan rasa persatuan kita. Maka kita tidak boleh terpedaya oleh makar para musuh Islam, kita harus menyadari bahwa ini semua adalah skenario untuk memecah belah kita kaum muslimin.
Tugas kita selanjutnya adalah mencontoh Rasul dan para shahabatnya dalam berkasih sayang dan bersatu demi kemuliaan Islam. Semoga Allah memuliakan kita seperti Allah memuliakan para pendahulu kita. Wallahu a’lam bishshawab.[]
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected].